bag 8

2.9K 286 20
                                    

"perlahan tapi pasti kau dan aku akan kembali menjadi kita seperti dahulu"

"U.S"

***

Suasana makan malam di kediaman Uchiha terasa canggung bagi Hinata, sebenarnya setelah Hinata memberikan tugasnya ia akan langsung pulang tapi bocah bernama Yuki itu merengek dan menangis dengan kencang, hingga kemauannya makan malam bersama dituruti' ck kenapa juga aku mau dipaksa makan malam bersama mereka, ini semua karena dia' batin Hinata.

"kenapa kau tidak makan makananmu Hinata-chan?" ujar Mikoto sambil tersenyum lembut.

"iya kenapa Mommy? Apa makanannya tak enak?" ujar Yuki

"a-ano ini enak, ha-hanya saja a-aku sudah kenyang bibi" ujar Hinata

"mungkin mantan calon kakak ipar merasa canggung" ujar Sai sambil tersenyum

"Sai jaga ucapan mu" tegur Fugaku, Sai mengendikan bahu dan melanjutkan makannya.

Hinata melirik Sai 'ck, dasar pucat' gerutu Hinata dalam hati, Hinata berdehem.

"a-ano paman bibi aku sudah selesai, terima kasih untuk jamuan makan malamnya. Saya harus pulang" ujar Hinata.

"Mommy mau pulang? Tapi kenapa? Kenapa Mommy tak tinggal bersama kita saja? Mommy masih marah ya sama Daddy?" ujar Yuki dengan mata berkaca-kaca.

'iya, aku marah dan benci padanya' batin Hinata.

"Mommy mu harus pulang sayang, karena sekarang Mommy dan Daddy mu belum bisa tinggal bersama sayang" ujar Sasuke yang sedari tadi diam.

Hinata mendelik memberi tatapan meremehkan kearah Sasuke 'cih, percaya diri sekali dia, seakan-akan semua ucapan yang diucapannya akan terjadi saja' batin Hinata lagi, sedangkan Sasuke menyeringai.

"ayo biar aku antar" ujar Sasuke

"tak perlu, saya bisa-----"

"aku tak menerima penolakan" Ucap Sasuke sambil berlalu.

"Daddy aku ikut"

"permisi paman, bibi" ujar Hinata sambil membungkuk hormat dan berlalu.
.
.
.

"aku sudah lelah berpura-pura, aku sudah melaksanakan apa yang kau mau"

Sasuke terdiam dibalik pintu kamarnya setelah mendengar istrinya tengah berbicara dengan seseorang melalui telpon.

"sampai kapan aku harus mengandung anak Uchiha sialan ini, aku tak sudi harus berlama-lama tinggal bersamanya apalagi mengandung seperti ini"

"keh, jangan membuatku tertawa. Aku melakukan ini hanya demi kau"

"iya sayang, aku akan secepatnya mencari Dokumen-dokumen penting itu dan menyerahkan padamu. Pasti dia menyimpannya disesuatu tempat"

"see you Hon, aku mencintaimu"

Sasuke menatap istrinya yang sedang terdiam menatap awan setelah sambungan telponnya terputus dengan tatapan benci.

"keh ternyata dia menjebakku, aku tak biarkan semua keinginanya terjadi. Kau salah memilih lawan" ujar Sasuke datar lalu beranjak pergi.

Sasuke terbangun dari tidurnya karena mimpi yang lagi-lagi sama. Wanita itu yang membuatnya berpisah dengan Hinata, wanita itu yang membuat hilang kebahagiaannya dalam sekejap. Awalnya iya ingin mencoba membuka Hatinya agar rumah tangganya bisa seperti Kedua orang tuanya yang harmonis, tapi kenyataan Hidup begitu pahit menerpanya ketika ia tau kebenarannya.

Sasuke menghela nafas, ia melihat kearah putrinya yang tertidur disebelahnyah, Sasuke menatap sayang buah hatinya lalu nengecup dahinya.

"walaupun kau hadir karena kesalahan dan jebakan wanita itu, Daddy akan tetap mencintaimu Sayang, apapun yang terjadi Daddy akan selalu melindungimu" gumam Sasuke.

.
.
.

Hinata menatap ibunya yang terus saja merengek padanya dengan pandangan geli.

"mama ku sayang, aku tidak akan bersembunyi dari kalian lagi, aku hanya akan kembali tinggal diapartemenku saja" ujar Hinata

"kenapa tidak tinggal disini saja sih, mamakan masih merindukanmu. Ini rumahmu sayang, jika ada rumah yang besar dan nyaman kenapa juga harus tinggal diapartemen" ujar Hikari sambil mengerucutkan bibirnya.

"mama, apartemenku juga nyaman ko, lagi pula apartemenku lebih dekat dengan kampusku ma"

"terserah kau saja lah, kau memang keras kepala seperti ayahmu" ujar Hikari sambil beranjak meninggalkan Neji, Hanabi yang terkikik geli melihat kelakuan Ibu mereka jika ada maunya, sedangkan Hiashi dan Hinata hanya bisa menghela nafas.

"sudah, biarkan papah yang membujuk Mama mu" ujar Hiashi.

"makasih ya pah. Papah ku memang is the best" jawab Hinata sambil mencium pipi ayahnya lalu memeluknya erat.

Hiashi tersenyum dan mengusap kepala Hinata sayang.

"belajar yang rajin ya sayang buat papa bangga, jangan lupa beri kabar dan berkunjung seminggu sekali ok?" ujar Hiashi

"ok papa, aku sayang papa"

"papa juga sayang"

         ****

Seorang wanita berjalan dengan angkuh dengan memakai kaca mata dan gaun mewah ditubuhnya, ia berjalan sambil menggeret koper ditangan kirinya.

"selamat siang Nyonya, selamat datang kembali ke jepang nyonya" ujar seseorang berjas hitam pada Wanita itu.

Wanita itu menoleh dia mmelihat beberapa orang berjajar dan membungkuk memberi hormat padanya
"bawa semua barangku, jangan sampai ada yang lecet sedikitpu" ujar Wanita itu pada salah satunya.

"Ha'i nyonya".

"Bagaimana kabarnya anak itu dan mantan suamiku?" ujar Wanita itu tersebut

"mereka baik-baik saja Nyonya, tuan Sasuke sedang mendekati nona Hyuga Hinata nyonya"

"Hinata ya? Cih dari dulu dia memang pengganggu, lihat saja apa yang akan kulakukan" ujar Wanita itu sambil menyeringai

                 TBC

Hai-hai terimakasih ya yg udah kasih Voment. Selamat membaca ya, maklum ajj kalo kurang nyambung :-D bye-bye see you again

Salammanis selingkuhannya Obito :-*

Hot Daddy(slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang