SPESIAL PART

843 72 25
                                    

GELAP

Hanya satu kata itu yang cocok menggambarkan suasana kamar yang kini ditempati oleh Kim Sohyun. Wanita berusia 23 tahun yang kini terus saja mengumpat kesal dengan ulah sialan suaminya. Pria tampan dengan santai mengikatnya serta mengurungnya dikamar kosong dan menyisakan dirinya disana beserta segudang retetan umpatan koleksinya semasa hidup.

Wanita yang terkenal dingin itu memicingkan matanya dan juga menajamkan pendengarannya ketika mendengar gestur langkah yang mendatanginya. Tanpa perlu melihat siapa orang itu, tentu saja ia tahu siapa yang datang. Itu adalah pria sialan yang sialnya mampu membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

Masih kesal dengan pria tampan bernama Myungsoo yang kini perlahan mendekatinya. Sohyun mendengus sebelum kembali menutup kedua kelopak matanya.

Derap hentakan alas kaki itu berhenti tepat dihadapannya. Pria yang membuatnya kesal itu kini berdiri dengan telapak tangan yang terselip dikedua saku celananya. Menatap seraya tersenyum ketika pandangannya menubruk tingkah sang istri yang masih saja berpura-pura terlelap itu.

"Ada yang sedang bermain disini ternyata ?"Ujarnya santai.

Sohyun terkesiap lalu mendongkak dengan tatapan kesal disertai kebiasaannya yang terus mendengus kala berdekatan dengan pria yang menjadi suaminya itu" Menyingkir ! Aku muak melihatmu".

Sikap hangat yang ditunjukkan pria itu sama sekali tidak berubah meskipun sang istri terang - terangan mengusirnya. Dimata elangnya, itu hanyalah aksi merajuk yang sangat sering ditunjukan Sohyun selama masa hamilnya. Jadi pria itu hanya menganggapnya hal yang menggemaskan. Dan ia tahu jelas alasan merajuk wanita hamil itu kali ini, jadi dengan lembut pria itu berusaha menjelaskan perlahan - lahan padanya.

"Sohyun dengar, aku hanya tidak ingin jika kau dan putra kita disana terluka. Jadi dengarkan aku sekali saja...nm kau mau bukan sayang?" ucapan lembut pria itu mampu membuat Sohyun tertegun.

"Dan juga jangan membuatku cemburu..."gumam pria tersebut seraya menyentuh pipi kanan wanita yang dipujanya itu dengan lembut.

"Kau cemburu dengan Kyungsoo ?" terlihat Sohyun hanya memutar matanya, tak habis pikir jika suaminya yang luar biasa sempurna itu akan menaruh perasaa iri pada pria yang bahkan tidak memasuki pinggiran matanya.

Myungsoo hanya tersenyum "Tidak hanya itu, tetapi kedua sahabatmu juga".

Sohyun melotot sempurna dengan kesal. Bahkan dengan seorang wanita pun bayi besarnya ini masih saja cemburu. Bagaimana ia bisa menjadi ayah jika dirinya sendiri bisa semanja ini padanya.

Pria itu tidak berkata - kata lagi. Tangannya dengan sigap melepaskan ikatan simpul dilengan ramping istrinya. Sebenarnya ikatan itu tidak kuat sama sekali, hanya saja kondisi Sohyun yang kini tengah mengandung membuatnya mudah kelelahan dan cenderung semakin malas saja setiap harinya.

"Daddy...aku merindukanmu !" bisik Sohyun langsung menubrukkan kepalanya didalam dekapan hangat suaminya. Wanita itu langsung saja menggunakan aksen bayi begitu ikatannya terlepas kemudian menempel erat didada bidang Myungsoo.

"Hey, jagoan Daddy...kau merindukan Daddy ternyata ?" sapa lembut Myungsoo dengan keadaan membungkuk mencium perut buncit Sohyun. Waktu kehamilan wanita itu kini menginjak usia 8 bulan dan tentu saja membuat Myungsoo semakin khawatir kala Sohyun dengan keras kepala ingin bekerja.

"Sepertinya putraku tahu jika aku juga merindukannya. Ya..meskipun ibunya sangat kejam padaku" ucapan lembut Myungsoo membuatnya Sohyun menjerit bahagia begitu mendapat tendangan dari dalam sana.

"Hey tuan Kim...jangan coba - coba menjelekkan Ibunya ! Kau tidak akan menjadi ayah tanpanya..." kecam Sohyun membuat pria tampan itu bergidik seraya mencium perut Sohyun berkali - kali.

"Baiklah - baiklah...aku tidak akan mengulanginya".

Pria itu bangkit kemudian mencium lembut bibir mungil Sohyun. Tidak ada hasrat, hanya sebuah rasa kasih sayang yang tulus. Bukan hanya bibir, Myungsoo juga menghujami wajah mungil montok milik istrinya.

"Waktunya tidur malam...sayang !" tanpa menunggu respon dari istrinya itu, Myungsoo langsung saja menggedong wanita hamil itu. Ia tidak pernah lepas dari rasa gelisah jika wanita hamil itu tidur larut. Jadi setiap malamnya ia harus memaksa wanita itu dengan segala cara.

"Tidak ! Daddy..baby menginginkan sesuatu" ucap Sohyun kembali mengikuti suara bayi yang mungil.

"Benarkah ? Coba katakan," tanyanya lembut dengan suara berat yang seksi.

"Mm...bagaimana dengan jengkol ?" jawab Sohyun asal.

"Apa itu ? Dimana Daddy akan menemukannya ?" alis tampan itu tertekuk saat bingung. Melihat itu, tangan kanan Sohyun yang berada dalam gendongan terulur melurus alis ramping itu.

"Sudahlah...aku bercanda sayang !" bisik Sohyun dengan suara lembut bak angin. Bibir merahnya mengecup sayang hidung mancung pria sialan dan menyebalkannya itu.

Keduanya kemudian melenggang pergi dari sana meninggalkan dengusan kesal Myungsoo.

                  To Be Continued        

Lulus Revisi  

Tolong jangan copy cerita orang !
Mungkin yang punya gak tau tapi yang diatas tau...hati - hati karma.  

Dan makasih guys buat yang vote..   

The Savage PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang