Part 02

321 57 50
                                    

Pria tampan dan berkharisma duduk dengan tenang, dibaluti dengan kemeja hitamnya. Wajahnya yang tampan dihiasi raut datar, dengan tajam menatap seorang wanita yang duduk bersimpuh memegang lututnya yang terduduk diatas kursi kayu ramping. Dengan tatapan jijiknya, pria itu sedikit menggeser telapak tangan mungil yang menyentuh lututnya dengan ujung belati.

"Jauhkan tangan menjijikan ini...".

Wanita itu segera tersentak kala mendengar suara berat dan berbobot. Kepalanya mendongkak, mencoba menangkap maksud kata - kata yang baru saja terdengar dari wajah sang pria. Namun nyata tidak ada tatapan lain selain tatapan merendahkan.

"Sebenarnya aku ingin melepaskan mu...nona Kang. Hanya saja kau terlalu banyak tahu ! " desisnya.

Kang Seulgi adalah satu - satunya orang yang mengetahui siapa pelaku dibalik kematian seorang pemilik bar terkenal di Seoul. Dan pelaku pembunuhan itu adalah dirinya, seorang Mafia terkenal karena kekejamannya.

"Jangan...a-aku akan melakukan apa pun untukmu tetapi kau harus membiarkanku pergi ! Aku juga akan menutup informasi ini rapat - rapat, tolong.."ucap Seulgi.

Myungsoo menatap dingin kearah Seulgi yang terus meringkuk menjauhkan dirinya dari Myungsoo dan membuat pria itu terkekeh geli. Myungsoo mencubit dagu Seulgi membuatnya harus mendongkak dan bertemu muka dengan pria yang sempat membuat dirinya terobsesi itu.

Dan karena obsesinya itulah juga yang menjadi alasan mengapa dirinya kini berada diruangan  temaram yang hanya diterangi dengan satu balon lampu itu.
Keinginannya yang kuat untuk memiliki pria tampan seperti Myungsoo membuat Seulgi nekat terus membuntuti Myungsoo.

Wanita cantik itu sangat terkejut saat melihat pria tampan seperti Myungsoo yang tak segan menghancurkan tubuh seseorang dengan sebilah belati pendek sehingga tanpa sengaja ia berteriak ketakutan. Dan akhirnya seorang Kim Myungsoo menyeretnya kemari lalu, mungkin membunuhnya.

Myungsoo mendesis dengan rahang yang mengeras, "Hey...kau tidak sedang dalam kondisi untuk tawar menawar, sayang !" bisikkan kecaman Myungsoo justru membuat detak jantung Seulgi bergedub lebih kencang mengalahkan rasa takutnya begitu mendengar penggalan kata 'sayang' yang ditujukan untuk dirinya.

"Bunuh jalang menjijikan itu !" Seulgi tersentak kaget begitu mendengar kelanjutan ucapan pria tampan dihadapannya.

Pria tampan bak dewa yunani iti bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruangan. Pada saat langkah ketiga, pria itu berhenti saat mendengar suara tembakan. Sayang, sebenarnya dirinya lah yang ingin menghabisi jalang itu tetapi harus diurungkannya ketika mendapat telpon dari asistennya.

...

Disisi lain...

"Halo..." ucap seorang wanita yang sedang menikmati makan siangnya dipojok kantin.

"Halo...sayang, kau tidak lupa menjemput kami, bukan ?" suara lembut wanita lain dari ujung sana menyambut dengan hangat.

Wanita yang tak lain adalah Sohyun itu tersenyum, "Tentu saja. Tunggulah aku disana...".

"Baiklah.... ".

Sohyun beranjak dari kursinya tanpa memperdulikan pertanyaan dari sahabatnya yang duduk semeja dengannya. Tangannya dengan cepat meraih gagang pintu duccati miliknya kemudian melaju meninggalkan parkiran dengan terburu - buru.

...

Kali ini Myungsoo memilih mengemudi mobilnya sendiri ketimbang menggunakan jasa supir pribadinya. Matanya terus melihat menekuni segala arah saat tiba dipersimpangan waspada jika ada mobil yang melaju dari arah samping.

Dan benar saja, dari arah kanan sebuah duccati melaju dengan kecepatan diatas rata - rata dan membuatnya harus menginjak pedal rem dadakan.

Crittt....

"Hei...kau dasar tidak lihat - lihat saat mengemudi !!! Jika kau tidak bisa mengemudi sebaiknya tinggal saja dirumah !" umpat seseorang.

Myungsoo mengalihkan pandangannya kearah si pengumpat  yang ternyata adalah wanita berwajah cantik dan mengerutkan kening saat mendengar apa yang dikatakannya.

Ternyata tidak hanya sebatas mengumpat, wanita yang mengumpat tadi juga tanpa ragu menedang cup mobilnya hingga sedikit melengkung lalu melenggang pergi dengan duccati nya tanpa bersalah dengan kecepatan yang melebihi kecepatan sebelumnya.

Brakk

"Kelihatannya menarik..." ucapnya dengan seringaian dibalik bibir tipisnya.

               ToBeContinued
Lulus Revisi

Maaf ya masih banyak penggalan kata yang kurang tepat...

The Savage PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang