Kalau ku lihat dibagian tubuhku
Ada beberapa bekas luka yang entah aku pun lupa mengapa
Tapi kalau di ingat-ingat
Mungkin itu karena masa kecilku yang tidak berfaedah
Semisal aku dan teman-temanku dulu suka tiduran di atas jerami, padahal sudah tau bakal gatal-gatal
Mandi di irigasi, ga bisa berenang itu belakangan yang penting mau dulu.
Survive cari makanan, semua bisa dimakan sudah kayak makhluk purba.
Ga tau apa yang mau dilakukan, jalan aja pokoknya, yang kayak bodo amat sama terik matahari.
Maling buah tetangga itu ga peduli yang punya ada dirumah atau ngga, ntar juga bisa lari.
Pulang kerumah kena marah udah biasa, besok juga diulangin lagi.
Itu sebagian, banyak lagi kegiatan unfaedah dan ekstrim yang saya lakukan waktu dulu
Mungkin sebagian dari kalian juga begitu
Tak heran kalau banyak bekas luka tertinggal ditubuh kita
Dan tak ayal bekas luka itu mengiringi kita tumbuh dewasa
Mungkin luka itu berbekas, tapi setidaknya tak ada kesedihan didalamnya
Kemudian bagaimana bagi mereka yang sudah menyentuh cinta?
Sebenarnya ada luka yang benar-benar berbekas
Hanya saja dia tesimpan dengan baik
Tak ada yang melihatnya selain dirimu sendiri
Sebab itu dia disebut hati.
[ps. in 2018, 29th of july]
KAMU SEDANG MEMBACA
FINE
PoetryTiap-tiap kita memiliki keresahan yang tidak bisa di utarakan, sebab menulislah. Tidak ku beri nama, bebas diberi label apa Tapi ingat, ini rahasia, jangan dibaca. [ps]
