1~THM~

5.2K 501 43
                                    

💫💫💫

Pagi yang cerah, secerah senyuman wanita yang tengah perang di dapur dengan bumbu-bumbu masak dan juga peralatan masaknya. Meskipun terlihat berantakan tapi ia masih terlihat cantik.

"Pagiiii Mamiiiiih!" teriakan cempreng itu membuat ia menoleh kebelakang sebentar dan tersenyum melihatnya.

"Hai, Pagi Milly!" jawabnya tanpa menoleh karna ia sibuk memasak.

Seorang pria datang menghampiri kearahnya lalu mengecup pipi wanita itu singkat. Semburat merah terasa panas di pipinya.

"Pagi istri!" sapanya sambil berjalan kearah kursi meja makan dan langsung duduk di ujung meja makan.

"Pagi juga suamii!" sapanya dengan berbalik dan membawa piring dan juga mangkuknya. Ia menyimpan di meja makan kemudian mengambil piring kosong dan kemudian menuangkan nasinya.

"Sarapan pagi berasa makan siang terus ya!" ucap pria itu dengan terkekeh kecil membuat wanita ikut terkekeh.

"Gimana aja caranya bikin suami nyaman dirumah!" jawabnya dengan tatapan genit ke arah suaminya.

"Ish. Mamih sama Papih kebiasaan deh, kalau udah romantisan gak inget tempat!" gerutunya membuat Mamih dan Papihnya saling bertatapan kemudian tertawa.

Aldrian Meshach Aldipto atau biasa di panggil dengan Ali singkatan dari nama aslinya. Pria tampan yang sudah memiliki istri dan juga satu anak wanita yang sudah berumur 8tahun.

Aprillyana Sabila Azhimah atau biasa selalu di panggil dengan Prilly. Wanita yang sudah bersuami ini terlihat sangat cantik dan memiliki satu anak. Hidup bahagia semenjak suaminya datang ke kehidupannya, baru saja mengenal dan Ali mengajaknya untuk Ta'aruf.

"Hari ini Mama kamu nyuruh aku ke rumah!" ucap Prilly dengan duduk di kursi meja makan berhadapan dengan anaknya.

"Aku antar atau setelah mengantar Milly ke sekolah lalu aku antar kamu. Gimana?" tawar Ali. Prilly sedikit berpikir percuma saja ia menolak tapi suaminya itu akan tetap mengantarnya.

"Iya deh, kalau gitu aku siap-siap dulu!" ucap Prilly hendak berdiri namun dengan segera tangan Ali menahannya.

"Sarapan dulu, mau maag kamu jadi??" tanya nya membuat Prilly mengerucutkan bibirnya sebal kemudian ia kembali duduk membuat Milly terkikik geli.

Ali hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Istrinya. Mereka makan dengan di penuhi tawa dan canda. Hal yang selalu dilakukan setiap kali sarapan.

Setelah selesai sarapan, Prilly langsung mencuci piringnya dan setelah itu ia berganti pakaian kemudian menyusul suami dan anaknya yang sudah menunggu di dalam mobil.

"Pih, hari ini aku ada kerja kelompok!" ucap Milly yang berada di jok belakang mobil. Ali yang tengah mengaca di spion hanya menoleh ke samping sebentar.

"Kerja kelompok di rumah aja. Kalau gak kamu gak usah ngerjain!" ucapan Papihnya membuat Milly mengernyitkan dahinya bingung.

"Kok gitu, Pih? Kan aku juga kelompok Sela!" ucapnya dengan mendengus kesal.

"Numpang nama aja udah, daripada jauh-jauh kerja kelompok!" Milly ingin sekali memukul Papihnya. Ia hanya bisa mendnegus kesal sementara Ali hanya bisa tertawa.

Pintu depan terbuka menampilkan sosok Prilly masuk dengan menenteng tas Guccinya. Ia duduk dan menutup pintunya.

"Mamih, masa Papih gak dibolehin kerja kelompok!" adu Milly dengan mengerucutkan bibirnya.

"Ya mungkin Papih khawatir sama kamu!" bela Prilly membuat Milly merengek kesal.

"Aaaaaa, Mamiiiiihhh!" Milly bersandar ke jok dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Tak Harus Memiliki[SHORT STORY ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang