Aku mengikhlaskan kamu dengan Mantan kamu yang sangat kamu cintai, tapi jika kamu di sakiti atau butuh seseorang. Lihat kebelakang, ada aku yang selalu mengejar dan menunggu kamu. Ternyata benar, terkadang cinta Tak Harus Memiliki -Aldrian Meshach P...
"Mau kamu, aku gimana, Pril?" tanya Ali ketika Prilly sudah sampai rumah dan langsung berlari ke atas menuju kamarnya. Saat sampai disana ia menemui Ali yang tengah menatap keluar balkon kamarnya.
Prilly duduk di tepi kasur, sementara Ali masih berdiam diri dengan menatap Prilly. Senyuman tak pernah luntur dari bibir Ali.
"Kamu masih cinta sama, Nichol?" tanya Ali dengan nada lembut. "Aku suka kejujuran, meski kejujuran itu sakit tapi setidaknya jujur, beda dengan kebohongan. Untuk apa terlihat bahagia jika hanya ada kebohongan!" lanjut Ali membuat Prilly terdiam.
Prilly berfikir, mungkin ini saatnya ia jujur pada Ali. Untuk apa disembunyikan jika pada akhirnya Ali mengetahui. Toh, ucapan Ali ada benarnya. Lebih baik jujur.
Ali tersenyum ia menghampiri Prilly dan bersimpuh dihadapannya. Senyumnya tak pernah lepas dari bibirnya. Tangannya mengelus pipi chubby milik istri kesayangannya.
"Selanjutnya, bagaimana dengan pernikahan kita? Yang kita pertahankan selama 8tahun? Em, ralat yang sudah aku pertahankan!" ucap Ali terkekeh miris. Entah mengapa tiba-tiba saja air mata Prilly mengalir. "Hey, kok nangis? Ucapan aku nyakitin ya? Maaf, Sayang!" sesal Ali dan menghapus air mata namun dengan segera Prilly menggelengkan kepalanya.
"Engga, Ali. Engga, kamu gak nyakitin aku. Aku yang nyakitin kamu!" ucap Prilly menatap Ali dengan tatapan nanar.
"Sayang, aku rela di sakitin asal kamu bahagia. Apa pun yang buat kamu bahagia, aku rela. Termasuk, bersama Nichol kembali!" Ali tersenyum kecil.
Prilly merasa sakit mendengar ucapan Ali. Jika dikatakan jujur, iya selama ini ia selalu berhubungan dengan Nichol bahkan selalu bertemu dengan Nichol.
"Hati kamu terbuat dari apa, Li? Kenapa bisa ada cowok sebaik kamu!" ucap Prilly dengan menangis dan memeluk Ali untuk terakhir kalinya, mungkin.
Ali tersenyum saat Prilly memeluknya, ia membalas dengan tangannya. Mereka tak sadar, bahwa sosok Milly tengah menatap keduanya dari balik pintu. Ia tak mengerti, mengapa Mamih dan Papihnya menangis.
"Pril!" panggil Ali pelan. Prilly melepaskan pelukannya.
"Iya?" tanya Prilly tersenyum kecil.
"Apa kamu ingin kita bercerai?" tanya Ali dengan nada ragu.
Prilly terdiam. Ia mengingat kejadian dimana ketika Nichol terus mengajaknya menikah dan menyuruh dirinya dan Ali cepat-cepat bercerai. Apa benar yang dikatakan Nichol, kejadian ini mempermudah perceraiannya.
Perlahan tapi pasti, Prilly menganggukkan kepalanya dengan pelan-pelan dan memejamkan matanya kuat-kuat.
Ali tersenyum miris. Ia berdiri dengan mengecup kening Prilly. "Baiklah, jika itu mau kamu, aku tunggu surat cerainya. Bukan aku yang mengirimkan, karna aku benar-benar tak ingin melepasmu. Tapi jika ini keinginan kamu, maka aku ikhlas!" ucapan Ali benar-benar ingin membuat Prilly memeluknya. Ali yang selalu ada di sampingnya selama 8tahun ini, mengapa tega ia menyakiti suaminya sendiri.
"Ali, aku minta maaf!" ucap Prilly saat melihat Ali mulai melangkah jauh darinya.
"Gak ada yang harus minta maaf atau maafin, Pril. Mungkin disini aku salah, gak pernah bikin kamu bahagia. Aku tidur sama Milly, ya!" setelah berucap dan tersenyum ke arah Prilly ia berjalan keluar meninggalkan Prilly yang langsung menangis dengan melorot kebawah kasur dan menekuk kedua lututnya.
Mengapa ia menjadi takut kehilangan Ali? Bukankah ini yang dari dulu ia tunggu-tunggu? Tapi mengapa sekarang Prilly merasa tak rela Ali pergi dari kehidupannya.
"Aku yakin kamu bahagia, Li. Kamu akan menemukan cinta sejati kamu!"
Saat keluar Ali mendapati Milly yang sedang berjongkok didepan kamarnya seraya memegang boneka berbentuk Stitchnya.
"Hey, kesayangan Papih. Kok disini?" tanya Ali ikut berjongkok dengan mengelus kepala Milly.
Ali tersenyum kemudian menggendong Milly dan berjalan ke arah kamar Milly. Ia membaringkan Milly dan ikut berbaring di sampingnya. Jika Ali melepaskan Prilly, maka ia tak akan melepaskan Milly.
"Papih, hidung Papih berdarah!" ucapan Milly membuat Ali terkejut. Ia langsung mengambil tissue dan mengeluarkan obat di saku celananya.
Milly bingung dengan sikap Papihnya, tak biasanya ia meminum obat dan tiba-tiba ada cairan kental keluar dari hidungnya.
"Papih, Papih. Sakit ya? Ke dokter sama Milly, ya?" tawar Milly membuat Ali ingin menangis detik itu juga. Tapi tiba-tiba, air mata Ali turun begitu saja.
"Milly, gak usah khawatir sama keadaan Papih. Milly fokus sekolah aja ya!" ucap Ali dengan mencium kening Milly. Berat rasanya bagi Ali meninggalkan Milly yang sangat dekat dengannya. "Janji sama Papih, apa pun yang Milly ketahui nanti. Milly gak boleh dendam, Milly harus anggap itu angin berlalu di antara Papih sama Mamih. Milly mau janji?" tanya Ali dengan air mata yang sudah mengalir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Milly yang polos hanya bisa menganggukkan kepalanya dan menghapus air mata Ali dengan tangannya sendiri.
"Papih sayang banget sama Milly!" ucap Ali memeluk Milly erat.
"Papih kok aneh sih? Papih kaya mau pergi!" ucapan polos Milly membuat Ali tersenyum miris dibalik pelukannya.
"Papih gak akan pergi, Papih cuman pengen berduaan sama Milly. Gak boleh ya?" tanya Ali melepaskan pelukannya dan pura-pura ngambek membuat Milly terkekeh melihatnya.
"Hihihi, Papih mah ngambekan!" ucap Milly mencium seluruh wajah Ali dan berbaring di atas tubuh Ali. "Milly bobo sini ya, Pih. Good night pacar Milly!" ucap Milly mencium pipi Ali kemudian ia memejamkan matanya.
"Goodnight too pacar Papih!" jawab Ali tidak memejamkan matanya melainkan menatap wajah terlelap Milly. Bagaimana jika anaknya mengetahui sikap Prilly?.
Mencintai tak selamanya bersama, terkadang jika kita benar-benar mencintai seseorang, apa pun yang membuatnya bahagia, kita selalu ikhlas. Termasuk melihat dia bahagia bersama dengan yang lain.
💫💫💫
Tau film The Heirs gaakkk? Masa iya aku nonton itu ngebayangin Ali sama Prilly😭😭😭 di bikin versi Ali sama Prilly lucu kali yaaa, Kim Tan yang tengil di depan Eun Sang, Ali yang tengil di depan Prilly tapi kalau didepan yang lain uhhh dinginnya😆😆😆
Tadinya mau lanjut nonton drakor tapi ga sengaja buka wp banyak yang penasaran sama Ali, yaudahh dehh aku next dulu aja.
Mewek sendiri pas bagian Ali sama Prillynya mau pisah😓😓😓