Ini ceritaku, dimana aku menemukan dia. Dia yang misterius, dia yang datang tapi samar bayangnya.
Dan juga dia yang selalu membuatku bahagia berada di sisinya.
Dia yang ku kenal dengan nama CINTA, telah tinggal dalam, lubuk hatiku. Yang selalu mem...
"Jika aku nggak baikbuatmu, didik aku untuk menjadi yang lebih baik lagi. Jangan pergi, lalu mencari yang lebih baik dariku"
Fafa_rf
**********
"Aku mau..."
"Mau apa ar? Kamu bikin penasaran tau nggak"
"Aku mau kita sahabatan" tegas Arya
"Hahahhaha, Arya aku udah anggap kamu sahabat aku dari pertama kita ketemu"
"Beneran?"
"Hm, tapi ar..."
Arya langsung menoleh kearah Keyla, memperhatikan wajah Keyla. Seperti ada sesuatu yang Keyla sembunyikan darinya.
Tak terasa, setetes air mata Keyla jatuh membasahi pipinya. Arya bingung, kenapa Keyla menangis, apa yang membuatnya menangis. Arya mulai bertanya-tanya dalam hatinya, ada apa dengan Keyla.
"Heeey, kenapa kamu menangis" tanya arya lembut sambil menyimpan es krimnya dengan hati-hati.
"Nggak, nggak kenapa-napa kok, aku cuma senang aja bisa sahabatan sama kamu" jelas Keyla sambil memandang Arya.
"Oh... jangan nangis lagi key"
"Hm"
Perlahan isakan Keyla mulai hilang, kini ia tersenyum karena Arya di sampingnya. Keyla mengusap air matanya yang masih tersisa.
Ada sesuatu yang ia pikirkan, ada yang aneh darinya, dan ada banyak pertanyaan di pikirannya yang membuatnya terus berpikir.
"Ar..." panggil Keyla
"Hm?"
"Aku ma..."
"Ayo pulang udah sore,nggak bosan lo berdua terus?" tiba-tiba Bram muncul dan suaranya membuat Keyla dan Arya kaget.
Arya langsung mengalihkan pandangannya ke arah Keyla.
"Tadi kamu bilang apa Key?"
"Eh, nggak jadi"
"Kenapa nggak jadi" potong Bram
"Ngomong aja, apa karna ada gue, lo nggak jadi cerita sama Arya?" Lanjut Bram nadanya sedikit kasar.
Keyla hanya menunduk, sedangkan Arya dibuat kaget oleh sikap Bram yang tiba-tiba berubah.
"Bram..." panggil Arya
"Lo mau bela dia?"
"Ngomong tu biasa aja, nggak usah pake emosi. Dia cewek, beda sama kita"
"Urusan gue, yang jelas gue tersinggung"
"Ini benaran kamu Bram?" Tanya Arya tak percaya
"Gue, Bram Anggara" kasarnya lagi
Keyla hanya terdiam, tak tau harus berbuat apa. Yang jelas saat itu Keyla bingung dengan sikap Bram, memang Bram membencinya, tapi apa alasannya? Itu yang membuat Keyla terus bertanya dalam hatinya.
"Ngomong tuh yang enak aja Bram, hargain kek. Dia cewek Bram, cewek"
"Terus kalo cewek kenapa? Terus aja lo bela'in dia"
"Bukan bela'in dia, tapi kamu nggak bisa ngomong kasar ke dia"
Bruuk
Wajah Arya ditinju oleh Bram. Tak terima dengan perlakuan Bram, Arya membalasnya.
"Kamu kalo nggak suka aku deket sama Keyla, ngomong aja Bram" Arya memegang sudut bibirnya yang sedikit berdarah saat itu.
Keyla hanya berteriak meminta tolong, ia sendiri takut,bingung,dan merasa bersalah saat itu.
Perkelahian antar sahabat berakhir, tapi tak ada yang mau meminta maaf satu sama lain.
"Lo tunggu gue Arya, liat aja apa yang akan terjadi sama Keyla lo itu" Bram langsung pergi meninggalkan Arya dan keyla.
Apalagi yang direncanakan Bram? Apa yang terjadi sehingga ia membenci Keyla? Kenapa seperti itu?.
Arya menghampiri Keyla,
"Kamu nggak apa-apa kan key?" Tanya Arya
"Nggak, nggak kok. Maaf ini semua salahku" mata Keyla langsung membanjir, terlalu banyak rasa sakit yang ia rasakan.
"Ayo pulang, udah sore"
"Ar..."
"Hm?"
Belum sempat Arya membalikan tubuhnya kearah Keyla, Arya merasakan tangan keyla melingkar di pinggangnya.
Ia sendiri kaget, tapi ia tak mau melepas pelukan itu, Arya nyaman dengan pelukan seorang Keyla Indrawati.
"Makasih udah mau jaga'in aku"
"Iya sama sama" Arya langsung memegang tangan Keyla dalam pelukan Keyla.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*saat Keyla meluk Arya
"Jangan benci sama aku Ar"
"Aku nggak pernah benci sama kamu key"
"Makasih"
Keyla tersenyum dan langsung melepas pelukannya, mulai berjalan sejajar dengan Arya, namun saat itu pipi Keyla terasa Panas, mungkin karena malu pada Arya.
"Key" panggil Arya
"Iya"
"Pulangnya pake apa?"
"Angkot Ar"
"Bareng yuk sama aku"
"Hah?"
"Bareng sama aku pulang"
"Eh, nggak apa-apa?"
"Iya nggak apa-apa, aku anterin ke rumah kamu"
"Makasih sebelumnya"
"Iya sama-sama"
Dibalik semak, terlihat seseorang yang terlihat marah, matanya menggambarkan kebencian yang begitu dalam.
Entah itu pada siapa, Keyla atau Arya.
+tbc+
Hai, gimana dengan part ini. Semoga feelnya dapet ya, jangan lupa Vote dan Comment.