Enjoooyyy....!!!
Khaical menggerakan tangan saat wanita dipelukan menggeliat dalam tidurnya. Setelah bercinta disofa, mereka melanjutkan dikamar tidur. Mencapai kenikmatan dunia kembali, hingga akhirnya mereka menyerah untuk istirahat. Wajah Sherly jatuh pada bahu Khaical, menekan pipinya disana dengan menggesekan hidung sampai Sherly mulai membuka mata.
Tangan kiri yang Khaical gunakan untuk menopang kepala Sherly bergerak turun mengelus punggung kekasihnya. Mencium kening Sherly membuat wanita itu bangun dengan gerakan kecil, Sherly melihat kekasihnya sudah terjaga membalas dengan mencium bibir pria itu, cukup lama..
"Kau... tampan." Khaical mengecup tulang pipi Sherly. Sherly setengah tertawa, tubuh yang miring ke Pria-nya membawa tangan kiri menjelajahi dada bidang kekasihnya.
"Kau ada pekerjaan banyak untuk hari ini?" Sherly berfikir untuk pertanyaan itu. Mendekatkan kepala sampai dileher Khaical, meninggalkan aroma wanita dewasa disana.
"Seperti biasa."
"Aku ingin mengajakmu keluar, tapi hari ini banyak yang harus aku selesaikan." Khaical meraih celana, memakainya. Sherly menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, Erik sudah duduk dipinggir tempat tidur menghadap ke kamar mandi. "Mandi bareng?" Menolehkan kepala, tatapan menghanyutkan itu seperti menyihir mulut Sherly untuk berkata tidak.
Sherly memeluk sebentar tubuh Khaical dari belakang tidak memperdulikan selimut yang jatuh dipinggangnya. "Aku butuh istirahat." Mencium bahu kekar Khaical, Sherly tersenyum mengeratkan pelukan. Laki-laki juga, ia mengusap lembut tangan itu.
Bagaimana nanti ketika dia harus membahas hal yang krusial bersama wanita yang sudah dua tahun bersamanya, untuk menjalin suatu hubungan. Meski kebersamaan mereka tidak diketahui oleh orangtua Khaical, tapi dirinya berjanji akan melakukan itu setelah mereka berdua mantap meneruskan hubungan yang berkomitmen. Wajah Sherly begitu tenang, seorang wanita yang jelas lebih dewasa darinya itu tidak membuat Khaical merasa terbebani, toh mereka masih terlihat seumuran karena hanya terpaut dua tahun. Sherly sedikit banyak bukan termasuk type yang suka menuntut, apalagi mengetahui darimana asal Khaical.
Khaical menyukai wanita itu atas dasar sama-sama suka kebebasan, apapun yang menurut mereka baik maka harus tercapai tidak memperdulikan omongan orang. Begitupun Sherly, meskipun ia perempuan dirinya tidak pernah mengganggap seseorang itu pantas atau tidaknya melihat dari segi tertentu, misalnya segi ekonomi. Bahkan ia berhubungan dengan Khaical yang notaben garis keturunan Atmadja tanpa berniat ikut campur urusan keluarga Khaical mengenai itu. Yang ia fokuskan hanya kepada Khacial, bukan yang lain.
"Memangnya kau akan pergi ya?" Dagu Sherly berada dibahu Khaical. Menekan kuat disertai gelak Khaical lalu menarik tubuh dibelakang menuju pangkuan.
Menarik anak rambut yang menutupi, Khaical mencium wajah Sherly dimulai dari dahi, pelipis, pipi, dagu sampai mengulum kecil bibir yang sedikit sudah memerah.
"Mencintaimu." Tegas Khaical, menjalankan kedua telapak tangan naik turun dipunggung, pinggang, memberikan remasan kecil pada pantat wanita sexy itu.
"Aku mencintaimu Haikal." Jujur Sherly. Bukan jangka pendek untuk saling tahu satu sama lain, sudah banyak yang mereka lewati.
♡♡♡
Khaical mengunci mobil sebelum masuk ditempat yang akan membuat dirinya gerah. Seperti biasa, pembawaan santai mampu membuat mereka yang melihat jika seorang Khaical tidak memiliki masalah sedikitpun. Kakinya terus melangkah masuk, tidak butuh waktu lama untuk menunggu justru dirinya yang sudah ditunggu. Dia berdiri meneliti meja yang mereka gunakan, sudah pasti ada ayahnya. Dan ada pria yang Khaical ketahui sebagai teman baik bagi keluarganya, juga ada wanita yang terlihat lebih muda darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED [UNEXPECTED]
Romance[YOUNG-ADULT] ⚠REVISI --------- Ibarat rumah; keluarga didirikan di atas tiang dan kasih sayang, di desain dari ukiran-ukiran indah penuh cinta, dan tentu saja di selimuti oleh atap keteduhan. Semua itu demi kenyamanan yang menempatinya, tidak hany...