MARRIED #6

6.9K 370 10
                                    


Enjoooyyyy...!!!

     Tiba di pelataran, mereka memakirkan mobil. Turun bergantian agar suasan tetap terjaga. Keluarga mereka sangat menghormati yang paling tua jadi membiarkan dua orang memimpin jalan mereka menuju bangunan publik.

Didepan pintu dua orang pria pegawai Harry membuka pintu untuk mereka. Harry sudah bersama keluarganya segera menyambut keluarga Atmadja dengan baik. Ada Buana, ayah Harry.

-Khaical Point Of View-

Pertama aku masuk, mata itu langsung bertemu denganku, mata kecil yang apabila tersenyum akan tenggelam. Dia tersenyum, senyum polos yang biasa aku lihat saat Dira meminta digendong. Woa! Dia juga terlihat anggun dengan pakaiannya lain dari dua perempuan yang berada disisinya. Kesan pertama atau kedua yang aku ucapkan...? Ah, lupakan. Aku tidak akan mengatakannya lagi.

Aku masuk setelah orang tua sudah dapat masuk semuanya, Anggraeni menahan lenganku. Pandangan dia tertuju pada ruangan sekitar, dia memang agak pecicilan pantas saja kekasihnya yang banyak diam itu akan jengkel. Anggraeni mencubit lenganku saat aku akan duduk tapi dia tidak kebagian tempat duduk didekatku. Disana, lirihku.

"Maaf, Kau bisa duduk disini." Dia Willy. Kakak perempuan jika mendengar dari Leo. Pertama bertemu ketika dia datang bersama Harry ke kantor, dia memiliki ketegasan dari ayahnya tapi mata dia terlihat menyimpan banyak rahasia. Huh, aku kembali pada keluarga. Aku meringis dengan tatatan keluarga saat ini, tidak kaku hanya saja tidak menguatkan jika terlalu lama.

Aku melihat mereka, ada tujuh orang. Ada pria yang sebaya dengan kakekku duduk disofa yang sama dengan kakek sambil bercanda. Harry duduk bersebalahn dengan istrinya, ada dua perempuan, Will duduk berselahan dengan Calon jadi-jadianku.

"Yang mana calon istrimu?" Anggraeni berbisik. Mungkin suaranya memang hanya untuk diriku. "Aku tidak tau." Ucapku tak ingin memperpanjang. Anggaraeni meringis menepuk paha kiriku saat pandangan dia bertemu dengan istri Harry, sedang melihat dengan senyuman khas seorang ibu.
"Semoga yang bersama lelaki tampan barusan, dia terlihat berbeda." Ungkapnya lagi padaku. Aku sudah tidak menjawabnya saat suara ringan pria tua membuka suara.

Dia Buana, ayah dari Harry. Begitu tenang memberikan ungkapan sambil melihat kami. Rambutnya pirang alami guratan garis pada wajahnya semakin jelas terlihat apalagi pada pinggiran mata.

Cukup lama. Kedatangan keluargaku kesini hanya kunjungan biasa tapi kenapa Harry begitu memperlakukan dengan besarnya. Beberapa pelayan datang dengan makanan dan minuman beserta antek-anteknya. Ah! Aku tidak memperdulikan itu lagi.

Tuan rumah menyuruh kami menikmati hidangan sedangkan mereka mengulum senyum layaknya tuan rumah yang baik.

Aku melirik ke Rendi, terhanyut dengan obrolan entah apa itu. Dira, uh.. lucunya. Dia tertidur dengan tenang dibahu Gery. Anggraeni menyebalkan, terus saja menggodaku dengan cibirannya dengan terus memasukan potongan kue ke mulutnya.

Aku jadi teringat Sherly, sedang apa wanitaku disana? Makan dengan baikkah? Tidur dengan nyenyak? Dari kemarin tidak ada pesan masuk darinya, ponselku juga mati. Mungkin dia sudah mengirim tapi aku belum sempat membuka.

Jika Sherly tergabung dalam situasi seperti ini dia pasti akan langsung terdiam merasa tidak bebas dengan orang berpangkat. Dia pernah bilang jika berada pada orang formal itu sangat mengerikan, tidak ada tempat bagi dirinya menunjukan jati dirinya. Yang ada hanya kepalsuan dari mereka,

Oh, sial! Aku benar menyukai bagaimana Sherly sejauh ini. Diluar dari kegiatan kami dia begitu menyenangkan. Kedewasaan dia bisa membantuku selama ini. Ditambah, aku menyukai tato bintang yang berada dipanggulnya. Begitu sexy. Sangat merindukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARRIED [UNEXPECTED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang