Chapter 4

61 5 1
                                    

Sesampainya di stasiun, Chihiro segera memarkirkan sepedanya, lalu pergi menuju peron. Tak lama kemudian kereta datang, Chihiro segera menaikinya.

Seperti yang ia katakan pada Shougo, Chihiro tidak langsung pergi ke rumah Seijuurou. Ia mampir dulu di SMA-nya, SMA Rakuzan. Untung saja gerbang sekolah tetap dibuka meski hari ini hari Minggu. Buru-buru Chihiro berlari menuju laboratorium fisika untuk melihat prisma-prisma yang dulu ia gantung bersama Shuuzou dan Seijuurou disana.

Sayangnya, nihil. Prisma-prisma itu sudah tak ada disana. Chihiro menghela napas kecewa. Ia mulai berpikir dirinya yang kembali ke masa lalu hanyalah mimpi belaka.

"Lho, Mayuzumi-san? Sedang apa disini?"

Chihiro menoleh ketika namanya dipanggil dan mendapati sosok pria berkacamata dengan surai hijau sedang sibuk membersihkan peralatan laboratorium.

Oh, itu Midorima-sensei. Gurunya saat masih SMA.

"Sensei apa kau melihat ada prisma yang digantung di jendela?" tanya Chihiro to the point tanpa mengucapkan sedikitpun salam pada Midorima-sensei. Sungguh kau murid yang kurang ajar sekali, Chihiro.

Midorima-sensei menatapnya bingung.

"Prisma?" ulangnya tak paham.

Chihiro mengangguk. "Iya. Prisma yang menghasilkan pelangi. Yang digantung di jendela ini."

Midorima-sensei mencoba mengingat-ingat. "Ah, yang itu ya. Ternyata itu ulah kalian."

Senyum cerah langsung mengembang di wajah datar Chihiro berkat mendengar jawaban sang sensei.

"Kau melihatnya?"

"Ya. Menurutku, itu cukup indah-nanodayo."

"Ternyata, itu bukan mimpi..." batin Chihiro senang. Tiba-tiba ia teringat sesuatu.

"Ah, Midorima-sensei! Bukankah kau meneliti tentang alam ghaib, perjalanan waktu dan sejenisnya?" tanya Chihiro tiba-tiba saat mengingat guru hijaunya yang sedikit aneh ini mendirikan klub penelitian alam ghaib di sekolah ini. Klub yang terkenal paling aneh seantero sekolah.

"Ya, memangnya kenapa, Mayuzumi-san?" Midorima-sensei balik bertanya.

"Apa menurutmu kita bisa mengubah masa lalu?"

Midorima-sensei cengo. "Apa maksudmu?"

"Misalnya, jika kita pergi ke masa lalu menggunakan mesin waktu atau semacamnya lalu mengubah masa lalu kita. Apa hal semacam itu bisa dilakukan?"

Midorima-sensei menatapnya curiga. Sepertinya dia mulai tertarik.

"Mayuzumi-san... apa kau menulis novel Sci-Fi?"

Sebenarnya bukan itu alasan Chihiro menanyakan hal ini. Hanya saja, ia tak punya alasan yang bagus agar Midorima-sensei mau menjawab pertanyaannya.

Jadi, ia terpaksa mengangguk. "Iya, Sensei."

Setelah itu, dengan semangat Midorima-sensei menerangkan semua yang diketahuinya tentang perjalanan waktu lewat semua penelitiannya. Chihiro disuruh duduk diam dan mendengarkan sampai selesai.

"Misalnya, jika kau menjelajah waktu dan pergi ke masa dimana kau belum lahir, setelah itu kau membunuh kedua orang tuamu. Menurutmu, apa yang akan terjadi-nanodayo?"

Chihiro terdiam memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaan Midorima-sensei.

"Aku tidak mungkin dilahirkan. Itu artinya, aku tak akan pernah ada," jawab Chihiro.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Time MachineWhere stories live. Discover now