You Are Still Here ( 原来你还在这里 ) Complete

Bab 19

Pada musim semi Tahun Empat, negara ini tersapu oleh epidemi SARS. Beberapa kota padat penduduk terpukul keras dan daerah Yun Jin tidak terhindar. Jumlah orang yang terinfeksi naik terus setiap hari dan bau kematian sepertinya berlama-lama di mana-mana, menyebabkan semua orang takut dan gentar. Manusia selalu sangat rentan ketika menghadapi bencana alam dan penyakit.

Kampus Yun Jin tidak aman, setahun dua mahasiswi yang telah kembali dari mengunjungi pacarnya di kota lain mengalami demam tinggi yang kemudian didiagnosis sebagai SARS. Sekolah itu jatuh ke dalam keadaan kebingungan dan panik. Setelah ketakutan itu, beberapa siswa lain juga mengalami demam tinggi dan dikarantina. Semua orang gelisah.

Sekolah mengadopsi semua tindakan pencegahan darurat. Mereka mendokumentasikan masuk dan keluar dari siswa dengan teliti dan mengirim orang untuk memeriksa asrama setiap hari. Asrama disemprotkan dengan disinfektan dan suhu dimonitor dengan ketat. Namun, langkah-langkah ini gagal membendung paranoia yang meningkat.

Pasangan hostel Yun Jin, Xiao Wen dikarantina karena dia telah berhubungan dengan siswa yang terinfeksi SARS. Dengan demikian, hanya lima gadis yang tersisa di kamar. Selain Yun Jin, empat gadis lainnya akan menggenggam ponsel mereka sepanjang hari karena itu adalah satu-satunya alat komunikasi mereka dengan dunia luar. Mereka semua memiliki orang tua, kerabat, kekasih, dan teman-teman mereka yang memintanya.

Bukannya Yun Jin tidak khawatir. Namun dia memiliki beberapa teman dan jarang berhubungan dengan kerabatnya. Dia hanya khawatir tentang ibunya. Ibunya seharusnya memanggilnya sekarang namun setelah beberapa hari berlalu, dia masih belum menerima panggilan. Dia tidak memiliki handphone jadi dia curiga bahwa/itu panggilan ibunya tidak berhasil menghubungkan ke jalur hostel yang sedang diminati. Dia terus berjaga-jaga di dekat telepon dan setiap kali dia melihat itu tidak digunakan, dia akan segera menghubungi tempat tinggal ibunya yang baru. Namun, tidak ada yang pernah mengambilnya.

Yun Jin berada di samping dirinya sendiri dengan khawatir dan merindukan ibunya. Ibunya sekarang seorang ibu rumah tangga, tidak ada penjelasan yang masuk akal untuk ketidakhadirannya yang terus-menerus. Jika sesuatu telah terjadi, pastilah dia akan diberitahu. Dia menyadari dengan sedih bahwa/itu dia bahkan tidak memiliki nomor ponsel pamannya. Gelisah dan putus asa, Yun Jin memanggil Yu Hua. Namun, teman sekamar Yu Hua memberi tahu Yun Jin bahwa/itu Yu Hua telah turun dengan batuk dan demam ringan dan telah dikirim ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan.

Yun Jin tidak pernah merasa tidak berdaya ini sebelumnya. Pada malam hari, telepon hostel terus berdering tanpa henti. Setiap kali seseorang mengambil garis, dia secara tidak sengaja menahan nafasnya, berharap bahwa/itu dia akan dipanggil untuk menerima panggilan. Sayangnya, ini tidak pernah terjadi. Itu mengganggunya, apakah ibunya melupakannya?

Dalam kehidupannya yang biasa, dia tidak pernah menyadari perbedaan antara orang biasa dan dirinya sendiri. Tapi sekarang di saat celaka, dia menemukan betapa menyedihkan hidupnya. Tidak ada yang peduli tentang dia dan dia tidak punya orang yang harus dipedulikan. Dia merasa seperti pulau pepatah yang hanya bisa menatap hamparan luas air yang mengelilinginya, di mana tidak ada tanah lain untuk bermil-mil.

Sebelum Yun Jin tertidur malam itu, dia mendengar seorang gadis merengek kepada kekasihnya melalui telepon bahwa/itu orangtuanya terlalu cerewet dan memaksanya minum ramuan herbal pahit. Tenggorokannya menegang dan dia diliputi emosi.

Setelah beberapa saat, gadis itu akhirnya menutup telepon. Saat itu Yun Jin hampir tertidur, dia dengan mata berkabut dan hidungnya yang basah. Nada dering telepon terdengar lagi dan dijemput oleh seorang gadis kesal di ranjang bawah.

'' Yun Jin, ini untuk Anda! ''

Yun Jin praktis terbang turun dari ranjang atasnya. Dia baru saja akan berteriak '' Ibu! 'Saat dia mendengar suara yang tidak terduga.

'Apa telepon buruk yang dimiliki hostel Anda? Saya telah menghabiskan hampir semua baterai ponsel saya hanya mencoba untuk memanggil. 'Suara tak sabar menyapanya.

Yun Jin menekan gagang telepon dengan erat di telinganya. Dia tidak menyadari bahwa/itu matanya sudah basah.

Saat diam, dia ragu-ragu sebelum melanjutkan '' Saya hanya ingin tahu apakah Anda baik-baik saja. Aku mengkhawatirkanmu. Aku tidak punya niat lain ... Tunggu, Yun Jin kamu menangis? Apa masalahnya? Jangan menangis, tolong katakan sesuatu ... '' suaranya bernada mendesak.

Yun Jin tidak peduli lagi saat dia mendengus nanas dan membiarkan air matanya mengalir bebas ke penerima. Dia hanya bisa tersedak ''Cheng Zheng ...' 'Dia adalah papan apungnya, satu-satunya garis hidupnya.

''Katakan padaku apa yang salah! Halo halo ... '' Yun Jin hanya bisa mendengar statis. Dia samar-samar bisa melihat Cheng Zheng mengutuk telepon sebelum mengatakan sesuatu tetapi itu kabur dan dia tidak bisa keluar. Dia baru saja akan mencari klarifikasi ketika garis mati. Dia buru-buru bersatu dan merasa heran mendapati dirinya menghubungi nomor teleponnya dengan mudah meskipun dia belum pernah memanggilnya.

Garis itu lewat dan suara robot dan renyah memberitahu dia dengan ucapan yang sempurna '. Nomor yang Anda tuju sementara tidak tersedia. Silakan, coba lagi nanti. '

Pagi berikutnya, hal pertama yang dia lakukan saat bangun adalah untuk memanggil ulang nomornya. Dia bahkan tidak memikirkan apa yang akan dia katakan jika dia berhasil. Yang dia tahu hanyalah bahwa/itu dia ingin mendengar suaranya.

Namun kali ini, teleponnya dimatikan.

Yun Jin gelisah dalam dua ceramahnya. Setelah jam sepuluh, dia tidak punya jadwal lagi untuk sisa hari itu jadi dia pergi ke departemen administrasi untuk membantu kunci profesor psikologi dalam tes skor di komputer.

Setelah setengah jam, dosen psikologi tidak bisa menahannya lebih lama dan mengetuknya untuk mendapatkan perhatiannya '' Yun Jin, apakah Anda merasa tidak sehat? Skrip ini menghasilkan 81 tanda bukan 8100. Itu di luar bagan! '

'' Oh! Saya minta maaf. Saya akan mengubahnya sekarang juga. '

Lebih banyak waktu berlalu dan profesor kembali untuk memeriksa kemajuan Yun Jin. Dia berkomentar dengan ekspresi aneh '' Anda yakin tidak ingin kembali dan beristirahat? Anda telah mengubah skornya menjadi 18. '

Pipi Yun Jin merah padam dan dia segera pergi untuk memperbaiki kesalahannya. Pada saat ini, konselor fakultas berjalan ke kantor dan berkata dengan santai '' Kenapa Anda di sini Yun Jin? Saya pikir seseorang di gerbang sekolah memintamu. '

Yun Jin membeku '' Mencari saya? '' Kemudian dia bangkit dengan cepat dan melemparkan keluar '' Terima kasih Pak! ''Dan keluar dari pintu sebelum siapa pun dapat menjawab. Dua anggota staf saling memandang bingung '' Apa dengan anak itu hari ini? Dia tidak pernah begitu panik sebelumnya. '

Jarak ke gerbang sekolah sangat panjang. Ketika dia mencapai gerbang besi yang tertutup rapat, dia begitu terengah-engah sehingga dia membungkuk dan terengah-engah. Dia meletakkan satu tangan di lututnya dan yang lain di gerbang besi saat dia mencari ke segala arah. Memang, ada Cheng Zheng yang melelahkan perjalanan di sisi lain.

Dia meletakkan tangannya di alat logam juga dan mengerutkan kening 'Mengapa Anda menangis semalam?'

Yun Jin menepuk dadanya untuk mendapatkan ritme napasnya kembali dan berkata dengan susah payah '' Kau gila. '

Melihat dua anak berbicara di gerbang, penjaga keamanan tidak bisa membantu tetapi menggelengkan kepalanya pada kekonyolan mereka. Dia menghindari tatapan penuh harapan dan mengangkat tangannya dengan pura-pura menyerah '' Jangan lihat aku;sekolah menginstruksikan hanya orang yang lulus bisa masuk atau pergi. '