khawatir

1.4K 36 0
                                    

Semua murid kelas 10 IPS 3 keluar kelas karena bel telah berbunyi

Elzan yang sedari tadi duduk menunggu dinda keluar kelas lantas berdiri

Setelah sepi hanya dua orang saja dikelas yaitu dinda dan shalsa,elzan memasuki kelas

Elzan mengisyaratkan agar shalsa pindah tempat duduk,shalsa berdiri "din zan gua duluan aja yah bye" pamit shalsa

Dinda dan elzan menoleh secara bersamaan lalu mengangguk

Setelah punggung shalsa tidak kelihatan pandangan elzan hanya melihat pada dinda

Kelas hening belum ada yang memulai percakapan

Pandangan elzan masih setia memandang dinda,sedangkan dinda melihat ke arah jendela

"Din tolong ceritain dong soal tadi" elzan memohon

"Soal yang mana?" Tanya dinda pura pura tidak tahu,karena jujur saja dinda belum siap jika harus menceritakan masa lalunya pada elzan

"Soal tino,lu ada apa sama dia sampe tadi buru buru gitu?" Elzan penasaran

"Gua buru buru karena kan dikit lagi bel masuk" ucap dinda berbohong

"Jangan bohong sama gua din ceritain gua berhak tau" elzan emosinya mulai memanas namun ia masih bersikap santai

"Gua belom siap" dinda kali ini memberanikan diri untuk menatap elzan sehingga mereka bertatap mata saat ini

Elzan memegang kedua tangan dinda "Oke kalo lu belom siap tapi lu bakal cerita kan?"

"Iya" singkat dinda lalu tersenyum

"Janji?" Elzan memperlihatkan kelingkingnya,dinda menggabungkan kelingkingnya sekarang mereka seperti anak kecil yang berjanji untuk tidak akan nakal lagi

Elzan merangkul dinda "pulang yuk" dinda mengangguk mengiyakan lalu mereka berdiri secara bersamaan dan melangkahkan kakinya untuk keluar kelas menuju parkiran

"Din makan dulu mau gak?" Tawa elzan dengan sedikit teriak di balik helm

Dinda diam karena pikirannya masih memikirkan hal lain

"Dinda" elzan teriak dengan sedikit keras namun dinda belum menjawabnya

Elzan menghentikan motornya,dinda barus sadar dari lamunannya "ko berhenti?" Tanyanya heran

Elzan menstandarkan motornya lalu turun sedangkan dinda masih setia duduk dimotornya dengan perasaan campur aduk "lu kenapa?daritadi kurang fokus tau gak" elzan mengangkat dagu dinda agar dinda bisa menatap matanya

"Gua pusing gak tau kenapa" keluh dinda

"Makanya cerita" sindir elzan

"Yaudah deh gua cerita" dinda memberanikan diri untuk cerita

"Serius?" Elzan masih belum percaya lalu ia naik lagi ke motornya "yaudah kita makan dulu tapinya ya" ajaknya,ia menyalakan mesin motornya lalu melajukannya dengan kecepatan rata rata

***

Kafe sederhana dibaluti hiasan hiasan antik seperti motor tua yang dipajang didalamnya,diluranya banyak grafiti grafiti yang indah

Dinda kagum melihat kafe sederhana ini dan luar biasa saat ia duduk di sofa kafe itu bersampingan dengan elzan suasana kafe sangat adem pengunjungnya pun tidak berisik dan tertib

"Mau mesen apa?" Tanya elzan

"Samain aja"

"Yaudah"

Cinta Di Masa Masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang