1- Lo Gue End!

1.3K 55 1
                                    

Chapter 1 : Lo Gue End!

Dengan langkah anggun, wanita berusia 23 tahun 2 bulan yang lalu memasuki sebuah cafe yang termasuk dalam "One of My Favorite Cafe In Singapore" miliknya. Sebuah cafe yang diibaratkan sebagai "surga"nya para pencinta es krim. Perpaduan antara es krim dan waffle hangatnya akan membuat siapa saja pasti akan jatuh cinta dengan tempat ini. Sunday Folks menyediakan enam macam es krim soft-serve dengan berbagai varian rasa diantaranya Stroberi, Earl Grey, Lavender, Vanilla, Dark Chocolate, Pistachio dan Seasalt Gula Melatika dan andalannya adalah Vanilla.

"Sayang!" panggil seorang laki-laki berperawakan tinggi yang tampak gagah dengan balutan pakaian santai miliknya. Tanpa tersenyum wanita itu mendekat ke arah laki-laki itu.

"Kenapa lama?" tanya laki-laki itu tersenyum menampilkan lesung pipitnya yang pernah membuat wanita itu jatuh cinta tapi itu, dulu.

Wanita itu mengangkat telapak tangan sebelah kanannya bermaksud agar laki-laki itu tidak berbicara.

"Kenapa?" tanya laki-laki bernama Liam Kenzie, keturunan Tionghoa-Indonesia itu mengernyit bingung.

"Lo," tunjuk wanita itu pada Liam. "Gue,"lanjutnya menunjukkan dirinya sendiri. "End, kita putus!" ucapnya dengan penuh penekanan dengan gerakan kedua tangan seperti memutus tali.

Liam menatap tak suka pada wanita yang telah dipacarinya selama tiga tahun ini. Wanita cantik yang telah mencuri perhatiannya sejak pandangan pertama saat festival yang diadakan di dekat kampus mereka. Mereka sama-sama seorang perantau yang menuntut ilmu di negeri orang. Liam merasa kalau hubungan mereka selama ini terjalin dengan baik dan jauh dari gosip. Intinya hubungan mereka bersih dan baik-baik saja, tidak ada alasan yang bisa menunjukkan bahwa hubungan mereka harus berakhir. Lalu mengapa pacarnya ini tiba-tiba memutuskan dirinya tanpa alasan?

"Jangan bercanda," jawab Liam tersenyum menandakan apa yang dikatakan pacarnya itu hanya lelucon semata. Wanita itu mengedikkan bahunya tak peduli. Mau Liam menerima keputusannya atau tidak, yang penting dirinya tak ingin berhubungan lagi dengan laki-laki itu.

"Buta ya lo? Apa muka gue lagi bercanda?" ujar wanita itu sinis menunjukkan matanya yang melotot dengan mimik wajah serius.

"Kenapa kamu tiba-tiba putusin aku? Apa salah aku, Beb?" tanya Liam lagi mencoba meluluhkan hati pacarnya untuk menarik ucapannya dengan suara lembut tapi tetap saja tidak mempan. Bahkan pacarnya itu tidak mau repot untuk sekedar duduk.

"Salah lo? Hellow, lo nanya salah lo apa? Apa perlu gue sebutin satu-satu hah?" ketus wanita bernama Oceana.

"Duduk dulu. Jelasin apa salah aku," kata Liam masih tak terima dirinya diputusin tanpa alasan.

Oceana berdehem keras lalu mengangkat jarinya menunjukkan angka satu pada Liam. "Satu, lo udah selingkuh sama Titi. Dua, lo tahukan Titi itu musuh gue? Dan lo selingkuh sama dia. Anjir banget! Tiga, Melati liat lo sama Titi lagi jalan berdua, pegangan tangan. Gak cuma sekali tapi berkali-kali, bego! Empat, malam tadi gue liat lo sama Titi mesra-mesraan, yaampun apasih salah gue sampai lo mutusin selingkuh sama Titi-pan setan? Gak ada cewek lain? Turun harga pasaran gue, anjir," kata Oceana menggebu-gebu sambil menatap Liam tajam yang sekarang sudah menegang di tempatnya. Tak percaya jika perselingkuhannya terbongkar juga.

Oceana tertawa sinis. Hell, liat saja keringat dingin yang membanjiri wajah mantan kekasihnya itu.

"Na, itu gak seperti yang lo liat," sangkal Liam dengan suara terbata-bata. Berusaha meyakinkan Oceana, namun Oceana bukan wanita sebodoh itu. Informasi yang ia dapat sudah tervalidasi dan bukan hoax. Ia juga melihat dengan mata kepalanya sendiri jadi mau Liam ngeles pun ia sudah tidak akan percaya lagi.

Back to you, again!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang