Chapter 4 : Saatnya Lo Bahagia!
"Anjir, ngakak," ujar Haura tertawa terbahak-bahak bersama dengan Fiza yang juga ikut-ikutan. Mereka saat ini minus Oceana yang tak tertarik dengan apa yang dilakukan sahabatnya, sedang menonton drama korea.
Oceana tak pernah menyangka bahwa sahabatnya akan menjadi pecinta korea. Bahkan terlintas saja tak pernah. Mungkin saja efek dari teman-teman mereka di kuliah sehingga sahabatnya suka dengan hal yang menurutnya alay.
"Na, lo harus nonton, nih," ajak Haura menunjuk layar laptop yang menanyangkan drama korea yang Oceana tak tahu apa judulnya. Katanya sih tentang wanita kuat gitu. Kan dari ceritanya aja udah gak masuk akal. Emang ada cewe yang bisa menghajar dua puluh orang preman yang badannya besar-besar dan sangar? Dasar pembodohan.
"Ogah," jawab Oceana males-malesan yang lebih memilih memainkan handphonennya dan menonton kontes pencarian bakat di youtube.
"Seru tahu, anjir so sweet banget, pas nih judulnya meregang nyawa demi cinta," komentar Fiza yang sudah bertepuk tangan lalu mesem-mesem sendiri melihat adegan yang menurutnya romantis. Romantis darimana? Bisa aja kan tuh cowo mati karena ditikam oleh preman. Intinya yang namanya mau dibunuh gak ada yang romantis, anjir. Benar-benar pembodohan.
"Apaan sih alay banget," jawab Oceana yang kesal diganggu oleh Haura yang menggoyangkan kakinya agar mau ikut bergabung dengan mereka. Oh iya ada hal yang mesti kalian tahu. Bukan hanya jadi suka drama korea bahkan sahabatnya mulai mengoleksi musik dan foto idola mereka. Mereka juga rela menghabiskan uang untuk nonton konser boyband korea di bangku barisan depan. Gila coy bayangkan VIP.
"Lo sih gak liat gimana perjuangan mereka jadi artis gini," kata Haura tidak terima. Nahkan mereka lebih sensitif sekarang kalau sudah menyangkut hal yang menjelekkan idola mereka.
"Asal lo tahu ya ngejar bias itu kaya makan Rebo. Kenyang enggak, capek iya!" Seru Fiza sedikit menaikkan suaranya.
Oceana mengenyit bingung. "Rebo apaan?"
"Kuaci, bego!"
Dasar alay. Benarkan apa yang Oceana katakan. Entah siapa yang sudah merasuki sepupunya itu? Oceana berharap kalau tidak ikut terpengaruh oleh Hallyu Wave yang sekarang sudah merajalela di kalangan anak-anak, wanita karir, orang tua bahkan laki-laki pun ada juga menyukainya.
"Makanya lo harus nonton, nih! Gue jamin lo pasti suka. Banyak nih stock drama gue," ujar Haura menunjuk-nunjuk laptopnya kembali tanpa menoleh pada Oceana.
"Gak guna."
"Ckckck. Gini ya, Na, jadi kpopers itu gak enak. Lo gak pernah rasain kan kagum sama seseorang yang bahkan gak tahu lo nafas atau enggak?" Kata Fiza yang menatapnya sedih seakan ada luka yang baru saja menggores lengannya.
Anjir, kelewatan bangetkan alay.
"Bodo amat, jangan lebay deh," ujar Oceana yang masih fokus dengan handphonenya hingga ada satu notifikasi yang membuatnya terlonjak kaget.
Lintang :Lo dimana?
Sebenarnya sih ini bukan pertama kalinya Lintang mengirim pesan. Laki-laki itu daridulu memang selalu saja menghubunginya dan Oceana masih sama, tetap tidak berniat membalas. Yang membuatnya kaget adalah ia baru saja menyentuh room chatnya dengan Lintang. Iya, secara gak sengaja ia sudah membaca pesan dari laki-laki itu. Kebaca, woi.
Merasa tak enak karena sudah terbaca, mau tak mau Oceana pun membalasnya. Padahal ia sangat menghindari hal seperti ini.
Oceana : Dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to you, again!
RomanceSetelah lama pacaran,Oceana harus menelan pil pahit karena sang pacar yang telah berstatus mantan telah selingkuh dengan musuh bebuyutannya yang pernah mencuri desain miliknya. Waktunya di Singapura telah habis dan ia kembali menjejakkan kakinya di...