3- Bertemu Kembali

624 41 0
                                    

Chapter 3 : Bertemu Kembali

Ingin rasanya Oceana berteriak pada Fiza dan Haura yang sekarang sudah asyik bersama teman-temannya yang lain. Dalam pikiran Oceana tadi, ia akan bertemu dengan orang baru alias teman sahabatnya semasa kuliah. Namun, yang tidak Oceana pikirkan tadi bahwa ia akan bertemu dengan beberapa laki-laki yang ia kenal semasa sekolah menengah atas karena saudara kandungnya yang mendekati salah seorang laki-laki yang berada dalam geng tersebut. Ya, benar Haura memang sudah memberitahunya tadi saat di mobil kalau mereka akan bertemu dengan teman lama tapi Oceana tidak akan menyangka kalau akan bertemu dengan mereka. Oceana tidak menyangka kalau Haura dan Fiza masih tetap menjalin hubungan baik setelah lulus sekolah. Hebat!

"Gimana disana, Na?" tanya laki-laki yang berjenggot tipis dan rambutnya yang dicat berwarna coffe. Astaga, mengapa kalau sudah lulus sekolah, orang-orang akan terlihat berbeda? Bahkan Oceana tidak menyangka kalau di depan matanya saat ini adalah Fateh, si cowok petakilan yang tak sengaja bertemu dengannya di parkiran karena Clemira tak sengaja menjatuhkan kunci mobil.

Tidak hanya penampilannya yang berubah, sifat laki-laki itu terlihat lebih dewasa. Mungkinkah karena faktor umur atau pekerjaan yang menuntutnya seperti itu? Oceana menggeleng tak percaya kalau Fateh adalah lulusan teknik arsitektur yang memulai usaha barunya. Apakah ini yang dinamakan "see you on top" yang sering menjadi caption di instagram saat perpisahan sekolah?

"Asik tapi gak seasik disini," ujar Oceana membuat Fateh tertawa.

"Yaiyalah, lo kan disana sendirian? Beda kalau di Indonesia, kita masih bisa sering nongkrong kalau liburan," jawab Fateh sambil meminum segelas orange juice yang ia pesan.

Oceana menatap mereka yang tampak asyik mengobrol. Tidak ada suasana canggung yang menyelimuti mereka. Mereka mengobrol dan tertawa. Padahal kalau dipikir-pikir awal terbentuknya mereka sampai bisa berteman seperti ini dengan si Geng Macan adalah karena Clemira yang mendekati Elvano. Namun, meski Clemira tidak ada, mereka masih berteman. Yah walaupun dulu sempat merenggang ketika Clemira putus dengan Elvano. Oceana tak habis pikir mengapa mereka bisa bersikap kekanak-kanakan dulu. Hanya karena salah seorang diantara mereka putus, maka putuslah hubungan mereka semua. Ckckck.

"Dan, gimana lo sama Putri? Gak ada niat mau nikah muda?" tanya Haura pada Ravindra yang baru saat ini meluangkan waktunya untuk datang. Nah, Oceana juga tidak menyangka kalau Ravindra akan menjadi seorang dosen di sebuah universitas ternama di Jakarta. Gila-gila, padahal umur mereka bisa terbilang muda dan sudah sukses.

Ini nih yang sering diremehkan orang-orang. Si perusak moral bangsa akhirnya yang akan menjadi seorang pembangkit di negera mereka. So, bagi kalian jangan meremehkan seseorang karena penampilan mereka, tinggalkan kebiasaan buruk kalian dan mulailah intropeksi diri dan merenung sejenak. Kita bahkan tidak tahu kalau di masa mendatang—mereka yang pernah kalian hina---akan sukses, bahkan bisa lebih sukses dari mereka yang sering meremehkan. Lebih baik tarik ucapan kalian yang sering mengatakan kalau yang pintar pasti akan sukses dan yang bodoh akan memiliki masa depan yang suram. Takdir manusia tidak ada yang tahu. Ingat, setiap orang bisa berubah tergantung individu, Asalkan mau berusaha dan diiringi dengan doa, semua akan menghasilkan sesuatu yang indah dan tak terduga sebelumnya.

Oceana berani mengatakan hal tersebut karena ia melihat teman-temannya yang dikatakan memiliki masa depan suram dan jangan lupakan dirinya dan sahabatnya yang dihina sebagai perusak moral bangsa, bisa menyelesaikan pendidikan dan bekerja—hal yang dikatakan tidak pernah terjadi dalam kehidupan mereka.

"Iyanih, lagi zaman nikah muda," timpal Fateh.

Ravindra tersenyum sekilas. "Doaian aja lancar."

Back to you, again!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang