Alice, gadis berambut sebahu berwarna hitam, pemilik ruangan Apartement dengan barang barang yang bisa dibilang kekinian.
Ia sedang mengeluarkan roti coklat dari oven yang sepertinya ia membuatnya sendiri. Karena dapurnya sungguh berantakan.
Uapnya mengepul disekeliling roti coklat yang berwarna coklat pekat. Wangi aroma sedap dari roti itu memenuhi seluruh ruangan di Apartement itu.
"Oke done!" Serunya ketika meletakan potongan strawberri terakhir diatas roti coklatnya.
Ia mengambil ponsel dan membuka camera,
"Cekrek"
Iya memotret roti coklat dengan strawberri buatannya.
Sekarang ia membersihkan kekacauan yang telah dibuatnya didapur.
Empat puluh menit ia sudah menunggu seseorang yang dinantikan. Ia mulai bosan. Ia menunggu dengan tenang sambil sesekali mengecek ponselnya.
"Padahal katanya udah mau nyampe apanya sampai setengah jam lebih belum dateng dateng, nyebelin!" Gumamnya kesal karena menunggu seseorang yang dinanti tak kunjung datang.
"Ting ting" Ponselnya berbunyi menandakan ada pesan dari applikasi chat.
Iya tersenyum sunringah karena akhirnya orang ditunggu memberikan pesan.
Alice memutar voice note.
Ia tersenyum bahagia. Ia bolak balik mengulangi voice notenya. Karena bagaimana tidak voice note itu berisi lagu yang dibuat pacarnya untuk dia sebagai hadiah ulang tahun.
Aplikasi chat
Alice
Dari kapan kamu buatnyaBae♡
Dua hari yang lalu aku bahkan buat instrumentnya buat kamu"Ting tong" Suara bel berbunyi.
Alice membukakan pintu, raut wajahnya menjadi senang 100% karena yang ditunggu telah datang sambil membawa sebuah bingkisan yang cukup besar.
Alice memeluknya begitu juga kekasihnya yang membalas pelukannya dengan hangat.
Dia kekasih Alice yang sudah menjalin hubungan selama tiga tahun terakhir sejak SMA kelas dua belas. Namanya Bambang, eh ga ding. Namanya Fabio.
"Happy birthday my princes" Ucapnya sambil mengelus lembut kepala Alice.
Mereka kini duduk dimeja makan saling berhadapan sambil berbincang bincang entah mengenai hal apa pun itu.
"Kamu tiup lilin aku videoin" Suruh Fabio, kekasihnya.
"Ga mau ayo bareng bareng" Tolak Alice.
"Satu dua tiga" Setelah mereka berhitung bersamaan mereka meniup lilin bersama sama yang diabadikan dalam video.
Alice memotong roti coklatnya dan meletakannya dipiring kecil untuk Fabio.
"Hm enak kamu yang buat?" Tanya Fabio.
"Iyalah Alice Katsika Wondera!" Seru Alice membanggakan diri sendiri yang mendapat suapan potongan strawberi dimulutnya.
Mereka berbincang bincang sambil sesekali saling menyuapi. Hingga suara ponsel merusak suasana. Ponsel Fabio berbunyi. Ia mengangkatnya tapi ia juga menjauh dari Alice.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apaan Hayo?
RomanceBaca aja gaperlu di deskripsiin, karena cerita gabisa dilihat dari covernya aja -Alice Baca aja dulu siapa tau lo suka sama ketampanan gue -Daniel Gaperlu dideskripsiin kepo? baca ceritanya bukan deksripsinya -Fabio Author mah asal nulis ini mah -H...