Ch. 7

6.3K 507 3
                                    

"Nama ini diberikan oleh Nyonya saya, apa yang kalian lakukan di The Black Forbidden Forest? Jangan katakan kalian...?"

Mendengar ini Kaisar dan lainnya menarik napas lega, sebab ini adalah binatang kontrak seseorang. Jadi pasti orang tersebut jelas sangat kuat, karena bisa menaklukan binatang spritual tingkat tinggi

"Kalian ingin menikahi Nyonya saya?" tanya Little Xiao menyelidik setelahnya berteriak marah

"Tidak! Anda Kaisar tua bangka ingin menikahi Nyonya saya yang tampan? Hmph. Langkahi dulu mayatku"

Kaisar "..."

Putra Mahkota "..."

Jendral Shui "..."

Semua orang"..."

"Argh, tidak bisakah kalian menyelamatkan saya" ucap tentara yang di serang Little Xiao.

"Batuk, batuk. Itu tidak mungkin, saya disini untuk mencari seorang anak yang di takdirkan langit. Apakah tuan ini pernah melihatnya, ia seorang gadis kecil yang tertidur" jelas Kaisar tidak tinggi maupun rendah

"Mm. Itu bisakah tuan turun terlebih dari tubuh bawahan bodoh saya" pinta Kaisar

"Tentu." little Xiao melompat turun, lalu menempatkan pantatnya di tanah dan berkata

"Mm. Tentu saja dia adalah Nyonya Agung saya, tak mungkin senior ini belum melihat nya. Senior ini lah yang menjaga dirinya" ucapnya little Xiao angkuh

"Begitukah? Kalau begitu bolehkah saya meminta tuan menunjukkan jalan kearah mana?" Jendral Shui bertanya

"Tidak! Kalian orang jahat, setelah Nyonya bangun senior ini akan mengadukan kepadanya perlakuan kalian-" belum selesai kalimatnya, Pejabat Chen datang memotong perkataannya

"Kami telah di minta oleh Dewa Kehidupan untuk mencarinya"

"Senior ini tahu! Tunggu sampai besok, maka kalian boleh membawa gadis kecil"

"Ok, terima kasih banyak tuan" Kaisar cepat-cepat menjawab takut little xiao berubah pikiran.

Little Xiao berdiri, lalu mengibaskan ekornya dengan anggun lalu menghilang dalam kegelapan malam tetapi juga meninggalkan jejak kakinya. Ia bahkan lupa untuk balas dendam, semua orang diam-diam senang, mereka tak perlu menghabiskan waktu lagi di Hutan Gelap Terlarang ini.

Kaisar memberi intruksi lainnya untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda.

"Putra Mahkota bagaimana menurutmu perjalanan ini" ujar Kaisar

"Cukup menegangkan, Ayah Kaisar apakah Anda percaya rubah putih besar" jawab Putra Mahkota

"Tentu saja bagaimana tidak, sudah lah besok kita akan melihat hasilnya"

"Mm" Putra Mahkota dan Kaisar sendiri langsung beristirahat tanpa makan malam.

Disisi lain, Little Xiao sendiri

"Huh, mereka tak malu, berani menghina senior ini" gerutunya, lalu little xiao membuat array agar tidak ada yang bisa masuk. Menaiki tempat tidur meregangkan tubuh nya, setelah itu tidur kembali hingga pagi menyingsing.

°°°

"Yang Mulia Kaisar, kenapa rubah putih itu belum terlihat? Apakah kita harus mencari nya dengan mengikuti jejaknya kemari" tanya Jendral Shui

"Tidak perlu, jika dalam setengah sichen (satu sichen = dua jam) rubah putih belum juga datang maka kita baru akan mencari. Pergilah" Kaisar melambaikan tangan kanannya mengusir Jendral Shui dan beberapa tentara lainnya.

"Ya, Yang Mulia" Jendral Shui segers pergi walau ia masih akan mengatakan sesuatu, tetapi tetap menurutinya. Dan pergi ke tendanya.

"Lao Si cepat pergi cari jejak white fox, karena kita tidak bisa hanya menungggu lebih lama lagi"

"Ya, Jendral. Lao Si taat"

Lao Si cepat mencari rekan nya, agar membantunya mencari jejak white fox.
Sedangkan orang yang dimaksudnya, masih tertidur pulas.


°°°

Beautiful Like An Angel But Has a Heart Like a Devil And Black Belly EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang