One

9.4K 419 99
                                    

Author pov

Waktunya jam pulang kuliah, Tania sudah seperti biasanya. Ia akan pergi ke tempat dia bekerja.

Saat Tania hendak menuju gerbang kampusnya, tiba-tiba seseorang memanggil namanya dari arah belakang cukup kencang

Tania celingak celinguk karena merasa dirinya ada yang manggil.

"Tan, kamu... Mau.. Ke Cafe kan?" Ternyata Sherin sahabat Tania yang selalu bersamanya setiap di kampus.

Kalau boleh jujur, sebenarnya Tania selama kuliah di kampus. Ia hanya mempunyai beberapa teman dekat.

Tahu sendiri, anak-anak yang kuliah di sana adalah anak-anak dari seorang pejabat dan pengusaha kaya. Apa boleh buat, Tania yang hanya gadis miskin.

"Tarik nafas dulu dong Sher, biar nggak ngos-ngosan kaya gitu"

"Iya Tan" ucap Sherin sambil mengatur nafasnya yang memburu.

Akhirnya Tania dan Sherin berjalan beriringan untuk menuju tempat mereka bekerja.

***

Author pov

Di tengah perjalanan, mereka berdua terus bercanda tawa dengan sesekali Sherin membuat pipi Tania merona.

"Cie-cie yang lagi deket sama Romy." Canda Sherin kepada Tania.

"Apaan sih Sher, aku sama Romy cuma temen." elak Tania.

Tanpa mereka berdua sadari, dari arah belakang ada sebuah mobil yang melaju cukup kencang yang entah tidak tahu siapa orangnya.

Tepat sekali mobil itu berjalan di samping dua gadis yang sedang bercanda tawa itu. Dan sialnya di sana terdapat kubangan air yang bercampur dengan lumpur. Akibat jalan yang rusak itu.

Tania yang tepat sekali terkena cipratan air itu, karna dia yang berjalan di samping kubangan itu.

"Brengsek!! " Teriak Tania sangat keras, dan sukses membuat orang yang berlalu lalang langsung melihat mereka berdua.

Sedangkan mobil tadi berhenti tidak jauh dari tempat Tania berdiri.

Tania yang geram langsung berjalan menghampiri mobil itu dan menggedor kaca mobil mewah itu dari luar.

"Buka brengsek, jangan beraninya di belakang." Tania terus berteriak sambil menggedor-gedor.

Setelah itu, sebelah kaca mobil itu turun dan menampakkan seorang pria yang sangat tegas, karena terlihat dari raut wajahnya yang datar.

"Apa yang kau lakukan, lepas kan tangan kotor mu itu dari mobil ku." Suara tegas itu akhirnya bersuara, dan itu cukup membuat tubuh Tania tersengat sesuatu.

"Kau pria yang kurang ajar yang aku temui selama ini." Ucap Tania dengan menujuk-nunjuk ke arah pria itu.

Pria itu tersenyum miring sebentar, sebelum ia turun dari mobil dan berdiri dihadapan Tania. Tubuhnya yang tinggi dan kekar membuat Tania yang kurus kecil harus melihatnya mendongak keatas.

"Tidak usah mengataiku seperti itu, dan kau juga orang pertama yang berani berucap seperti itu." Ucap pria itu dengan datar.

"Memang kenyataannya seperti itu bukan?, kalau memang orang yang punya adab. Kau tidak akan dengan asalnya berjalan seenaknya sendiri. Tanpa memikirkan orang lain yang sedang berjalan juga." Tania mulai memunculkan guratan-guratan otot di wajahnya. Yang tandanya emosi tidak bisa di cegah lagi.

"Bilang saja kau ingin beli baju baru, tapi tidak punya uang." Ejek pria itu yang sangat sombong sekali. Pria itu mengambil beberapa uang dan memberikan kepada wanita di depannya itu.

"Aku tidak butuh uang mu, aku butuh kata "maaf" terucap di bibir sombong mu itu." Ucap Tania sambil menunjuk wajah pria didepannya.

"Sombong sekali, dan tidak akan pernah kata "maaf" itu terucap untuk gadis lancang seperti mu." Ucap pria itu berbalik dan memasuki mobil mewah nya lagi.

Sedangkan Tania yang sudah sangat marah, langsung saja menendang samping mobil mewah itu dengan keras.

"Brengsek!!" umpat Tania.

***

Yuk yang punya Tiktok mampir juga ya

https://vt.tiktok.com/ZSJqhvDdm/

My Boss To Be My Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang