04- Status baru

66 5 2
                                    

Dela buru buru memasuki lapangan, rupanya upacara akan segera dimulai. Dia mengambil barisan paling belakang, sebenarnya dia tidak suka di belakang karna harus berkumpul dengan anak-anak brandal yang biasanya menempati barisan paling belakang.

Tapi karna dia telat, otomatis barisan paling depan sudah penuh dengan anak-anak rajin yang sudah datang pagi-pagi sekali saat akan upacara. Topi, Dela lupa membawa topi dia berlari menuju kelas untuk mengambil topinya.

Bruk...
Dela terjatuh, eits bukan ini bukan seperti kisah sinetron yang jika bertabrakan akan saling tatap-tatapan lalu akhirnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Pemilik senyum manis itu juga belum mau menampakkan dirinya kok.

Mau tau siapa yang bertabrakan dengan gadis mungil itu?
Siapa lagi kalau bukan Dimas, Laki laki yang kalau jalan selalu ugal-ugalan. Laki laki tampan yang sering berada dirumah Dela, kakaknya sendiri. Dela merasa kesal, gara-gara Dimas juga dia telat dan sekarang karna ulahnya dia terjatuh di situasi genting seperti ini.

Dengan tatapan tidak bersalah Dimas mengulurkan tangannya untuk adiknya itu.

"Ngapain ngesot ngesot dibawah gitu?"

"Kok kesel ya"

Ucapnya lalu meraih tangan kekar milik kakaknya.

Dimas menyodorkan topi ditangannya pada Dela, "Ini topinya, udah ah upacara mau mulai ni"

"Oh jadi kakak yang nyembunyiin topi aku?"

"Jangan mulai deh, topi gituan untuk apaan? lagian tadi kakak pas lewat kelas kamu liat topi di meja kamu yaudah kakak ambil"

"Oke untuk kali ini aku percaya"

Ucapnya sinis meninggalkan kakaknya, Dimas hanya geleng-geleng sendiri melihat adiknya yang super aneh itu.

Cuaca yang panas benar-benar membuat Dela banyak mengeluarkan keringat di lapangan. Panas sekali, dia terus mengelap keringat menggunakan tisu yang di bawa. Dela memang tipikal orang yang tidak bisa berlama lama dibawah terik matahari.

Kakinya mulai lemas, dia merasa kepalanya seperti berputar tidak karuan. Pandangannya seperti orang rabun, buram. Tidak lama kemudian bruk, dia terjatuh di tengah tengah upacara. Semua yang melihatnya langsung panik, termasuk Dimas. Dimas langsung menggotong adiknya menuju UKS, kemudian memberikan minyak kayu putih di dekat hidung Dela.

Dimas yang menyadari bahwa adiknya belum makan apapun sejak pagi, langsung berlari menuju kantin sekolah untuk membelikan Dela sarapan.

Setelah beberapa menit, Dela tersadar dari pingsan nya. Dia menoleh kanan kiri tidak ada orang. Setelah melihat tulisan UKS yang ditempel disana, Dela baru sadar jika dia sedang berada di ruangan UKS.

Dia bingung, kenapa dia bisa berada di ruangan UKS, dia mencoba mengingat apa yang terjadi. Terakhir kepalanya pening, kemudian dia tidak ingat apa apa lagi. Pasti pingsan, pikirnya.

Memang jika matahari sangat terik Dela lebih sering pingsan apalagi saat upacara. Dia selalu disuruh
untuk tidak usah mengikuti upacara, tapi dia memaksa. Dulu, waktu dia pingsan Rangga selalu setia menemaninya di ruangan UKS sampai keadannya benar benar pulih. Sekarang dia sadar, dia bukan lagi prioritas bagi Rangga.

Dela tersadar dari lamunannya tentang Rangga, ketika mendengar suara orang yang akan membuka pintu. Bisa di tebak lagi lagi itu Dimas, membawa sekotak susu coklat dan dua roti rasa coklat. Memang pengertian sekali kakak yang satu ini.

"Ini dimakan nyet"
Ucapnya sambil memberikan susu dan roti nya.

Dela hanya mengangguk pelan, kemudian Dimas meninggalkan nya karna ada urusan sebentar. Dimas bilang dia akan kembali dua puluh menit lagi.

Aku & Kamu Adalah SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang