Chap 2

567 60 19
                                    

Destiny | Chap 2

.

.

.

Happy Reading..

.

.

Minho menatap tajam pada Taemin yang mulai kehilangan kendali. Nafsu Taemin nampak semakin memuncak, ia semakin gencar bermain dengan Sulli. Ia bahkan sudah meninggalkan banyak bekas pada leher putih Sulli. Tangannya juga yang sudah sempurna berada diatas dada Sulli memberi remasan yang membuat Sulli mendesah nikmat

Minho mulai mengangkat tangannya dan telunjuknya yang menunjuk pada Taemin

"Akh!" seketika Taemin melepas tautan bibirnya dengan Sulli dan memegang erat dadanya

"Apa kau baik-baik saja Taemin-ssi?" tanya Sulli yang terlihat bingung juga panik

"Akh, pergilah" usir Taemin dengan menahan sakit didadanya

"A-aku akan memanggil Kai" ucap Sulli dan segera melasat pergi

"Apa yang terjadi hyung?" tak perlu waktu lama Kai sudah tiba dan menatap Taemin yang duduk bersandar pada dinding dengan raut penuh kekhawatiran

"Kai antar aku pulang" pinta Taemin sambil berusaha untuk berdiri

"Tidak aku akan mengantarmu ke rumah sakit dulu" ucap Kai dan langsung membantu Taemin berjalan

"Tak perlu Kai sshh" ucap Taemin lemas tapi Kai menghiraukannya dan tetap membawanya ke rumah sakit

.

.

.

"Apa yang terjadi dengannya?" tanya Kai penasaran pada pria parubaya dengan jas putih itu

"Bisakah kita bicara di ruanganku saja?"

"Tak perlu katakan saja disini aku juga ingin mendengarnya"

"H-hyung"

Taemin mendudukkan tubuhnya, mengusap wajah kusutnya dan menatap Kai juga sang dokter

"Kenapa diam?" tanya Taemin saat suasana menjadi hening, sedangkan Minho hanya diam berdiri didekat pintu melipat kedua tangannya di depan dada

"Baiklah aku akan mengatakannya" ucap sang dokter itu, ia menatap Kai sekilas lalu beralih pada Taemin. Kai, ia terlihat sangat tegang dan penasaran tantang apa yang akan dokter itu ucapkan

"Ada masalah dengan jantungmu, aku menyarankan agar kau dirawat disini sementara waktu, kau perlu perawatan intensif, jika tidak..." dokter itu menggantungkan ucapannya ia nampak ragu untuk mengatakannya sedangkan Taemin ia hanya diam mendengarkan dengan wajah datarnya

"Jika tidak akan ada hal bur-"

"Apa aku akan mati?" potong Taemin

"Hyung!" sergah Kai, dokter itu menghela nafas menatap Taemin sedangkan Minho yang mendengar itu hanya mendengus meremehkan

"Itu kemungkinan terburuknya" ucap dokter itu lirih

"Ya! Apa yang kau katakan dokter Park?" protes Kai merasa dokter itu sedang membohonginya

Taemin diam pandangannya semakin dingin, tanpa Kai dan dokter Park sadari Taemin sedang menahan rasa sakit pada dadanya yang kembali muncul. Ia mencengkram pinggiran ranjang dengan sprei warna putih itu kuat ia berusaha mengatur nafasnya

"Berapa sisa umurku?" tanya Taemin sambil turun dari ranjang dan membenarkan bajunya

"Aku tak bisa memperkirakannya"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang