Chap 6

309 26 12
                                    


Destiny |Chap 6


Halooo apa kabarr?? Huwee lama tak jumpa 😁😁 kapan hari lagi iseng buka cerita usang ini dan gk nyangka masih ada yg komen buat nungguin ini cerita, padahal udah lama banget huweee beneran terharu, jadi bikin pengen nulis lagi 🤣🤣 sebenernya udah agak lupa juga ini alurnya begimana tapi thanks to kalian semua yg udah nungguin, udah kasih saran, dan thanks to my little boy Taemin yg akhirnya comeback dengan konsep yg mendukung buat ini cerita wkwk 🤣🤣🤣 jadi makin dapet pencerahan buat nerusin cerita yg telah lama usang ini wkwk 🤘🤘 dah lah langsung baca aja kuuyy 😁

Happy Reading..
.
.

Seorang wanita dengan setelan putih khas seorang perawat itu nampak sibuk berbicara dengan ponselnya sambil menatap seorang lelaki yang sejak semalam nampak terbujur lemas diatas ranjang rumah sakit ini. Hingga sebuah pergerakan kecil itu membuatnnya lega, lelaki bermata sipit itu akhirnya membuka matanya pelan. Ia sedikit memincingkan matanya membiasakan cahaya matahari yang masuk pada kelopak mata bulannya. Menatap kesekeliling dengan wajah bingung.

“Ya!! Jonghyunie aku rasa dia sudah mulai sadar aku akan menelponmu lagi nanti” ucap wanita itu dan langsung mematikan telponnya berjalan menghampiri lelaki itu

“Apa kau merasa ada yang sakit?” tanya wanita manis itu, sejenak lelaki itu hanya diam dan hanya memandang sang wanita dengan bingung hingga ia hanya menggelang lemah.

“Ah apa kau bisa menceritakan padaku apa yang terjadi?” lagi wanita itu bertanya dengan lembut membuat sang lelaki kembali berpikir keras dan hanya diam tak berhasil menjawab apa yang ia tanyakan

“Ah tak masalah kau bisa menceritakannya nanti, jadi siapa namamu dan dimana kau tinggal apa kau mempunyai nomor seseorang yang bisa aku hubungi untuk memberi kabar tentangmu” tanya wanita itu lagi

“Eum maaf jika aku membuatmu tak nyaman, aku akan membiarkanmu istirahat dulu kau perlu istirahat.. kau bisa memanggilku jika kau perlu sesuatu, cukup tekan tombol di atas ranjangmu itu” ucap wanita itu sambil tersenyum lembut dan merapikan selimut.

“Siapa dirimu?” suara itu berhasil menghentikan sang wanita dari aktivitasnya

“Aku Taeyeon perawat di rumah sakit ini, kekasihku menemukanmu tergeletak di jalan dan ia langsung membawamu kemari karna tubuhmu sangat dingin dan wajahmu benar benar pucat saat itu” terangnya

“Tergeletak di jalan?” lelaki itu tampak bingung

“Jangan berpikir terlalu keras.. kau mungkin masih lupa itu hal wajar, kau akan ingat sendiri natinya, aku permisi dulu” ucap wanita itu kemudian ia menghilang dibalik pintu meninggalkan lelaki bermata sipit itu dengan kebingungannya.

.
.
.

Minho tampak telaten saat membersihkan luka Taemin dengan kasa basah, dengan perlahan ia mencoba membersihkan darah yang sudah mengering pada luka Taemin. Setelah itu ia meraih handuk kecil pada wadah berisi air hangat, memerasnya sebentar sebelum mengusapkannya pada seluruh tubuh Taemin, Minho tampak terampil dengan apa yang dikerjakannya ini, ia sendiri tak tau kenapa ia bisa bertindak semahir ini. Sebenarnya cukup mudah untuk ia menyembuhkan semua luka Taemin dalam sekejap, tapi ia tak mau membuat masalah besar karna itu ia lebih memilih menangani luka Taemin sebagai mana manusia biasa lakukan.

Setelah dirasanya cukup membersihkan tubuh Taemin, ia mulai memberi obat pada tiap luka luka Taemin lalu menutupnya dengan lilitan perban. Minho menghela nafas besar saat sudah selesai dengan aktivitasnya. Terdapat beberapa luka gores yang cukup dalam namun ia bisa menangani itu. Taemin masih dalam kondisi yang sama saat Minho menemukannya ambruk didepan rumahnya. Tetap tak sadarkan diri dengan wajah pucat. Minho bangkit meninggalkan Taemin, masih banyak tugas yang harus ia kerjakan sekarang. Ia berhenti sejanak sedikit melirik pada Taemin.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang