Hai, ini bonus chapter untuk buku ini.
Perkenalan keluarga kecil?-------
Jeongin yang sudah terbangun sejak subuh lebih memilih untuk menyiapkan sarapan, rumah tangga berumur dua hari itu terasa seperti biasa, mungkin faktor Hyunjin dan Jeongin yang sedari dulu sudah tinggal dalam satu rumah sehingga membuat pembawaannya menjadi biasa.
Pemuda manis itu hanya tersenyum kecil ketika sepasang tangan melingkar di perut tipisnya, Jeongin tentu saja sudah terbiasa dengan hobi dari suaminya itu.
"Kok udah bangun, kak?" Tanya Jeongin tanpa mengalihkan perhatiannya pada pisau dan kentang yang sedang ia potong.
Hyunjin tidak menjawab, malah menciumi leher kekasihnya yang telah merangkap sebagai istri.
"Kak, geli. Sana dulu duduk di kursi." Hyunjin malah menggelengkan kepalanya, membuat Jeongin mau tak mau menunda pekerjaan rumahnya.
Pemuda manis itu berbalik dan mendapati Hyunjin tersenyum lebar, harus ia akui, Hyunjin benar-benar kelihatan sangat tampan ketika bangun tidur.
"Morning kiss, nyonya Hwang?"
Jeongin memutar bola matanya, tapi ia tetap menangkup pipi suaminya dan memberikan ciuman pagi untuk Hyunjin.
"Kurang,"
Hyunjin masih memejamkan matanya, pria itu malah semakin memajukan wajahnya. Harusnya Jeongin sudah terbiasa, apalagi selama tiga tahun berturut-turut Hyunjin selalu melakukan hal ini, tapi tetap saja ia tak bisa menahan semburat merah yang diakibatkan oleh Hyunjin.
Jeongin mengecup cepat bibir suaminya, "Udah sana, nanti lagi. Aku mau masak." Itulah satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri dari Hyunjin.
-------
Sekarang disinilah mereka, Hyunjin yang sedang bermalasan sambil bermain PS dan Jeongin yang duduk di pangkuannya.
"Sayang," Panggil Hyunjin tanpa mengalihkan pandangan dari layar TV.
"Hmmm?"
"Kamu mau punya anak berapa?"
Jeongin yang sedang berkirim pesan dengan temannya terkejut hingga membuatnya salah kirim.
"Kak...."
Hyunjin menghentikan permainannya dan kemudian mengecup pipi Jeongin.
"Kalau sebelas?" Jeongin membelalakan kedua matanya.
"Ngaco!"
Hyunjin tertawa ketika melihat wajah panik milik istrinya itu, "Bercanda sayang, niatnya sih sebelas biar bisa bikin kesebelasan. Tapi kasian dong bundanya?" Jeongin menghangat ketika mendengar penuturan dari pria Hwang tersebut.
"Jadi mau berapa?" Ulang Hyunjin, sebenarnya ini adalah hal yang sedikit membuat Jeongin malu. Hei, ia bahkan masih belum siap untuk melakukan malam pertama, walaupun sebenarnya ia dan Hyunjin sering making love.
"Dua," Cicit Jeongin, ia terlalu malu untuk mengutarakannya, Hyunjin yang gemas dengan sikap malu-malu istrinya itu dengan sigap langsung menarik dagu si mungil dan kemudian menciumi bibir istrinya itu.
"Kamu jangan manis-manis gini, kakak gak tahan, bisa-bisa kamu kakak serang disini juga."
Dan setelahnya wajah Jeongin berubah menjadi semerah kepiting rebus, Jeongin tak habis pikir. Ia tentu saja sangat mengenal Hyunjin, pria itu tidakk akan pernah main-main dengan ucapannya.
---------------
HAHAHAHHAHA ASTAGA:))) BONUS CHAPNYA KHUSUS MEREKA BERDUA TIDAK ADA HANSEOL:')
Jadi yang mau ketemu sama si kecil Hwang, bisa check ke lapak sebelah ya, Canvas. Disana membuka semua bagaimana kekhawatiran Hyunjin ketika punya anak karena waktunya sama Jeongin terkuras:)
Gatau lagi lah aku. Oalah memble.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] ALL ABOUT US - Hyunjeong
Fanfic[COMPLETED] Semua tentang kita, dimulai dari pertemuan singkat. (📌) BxB Hwang Hyunjin x Yang Jeongin.