[2] ALL ABOUT US - Hyunjeong

Bonus;2

Kalau kak Hyunjin cemburu.

"Siapa itu?" Tanya Hyunjin begitu Jeongin menginjakkan kaki di dalam rumah, pemuda Yang itu lebih memilih untuk meninggalkan Hyunjin.

Pemuda manis itu mendudukkan dirinya pada sofa sambil mengurut pelan kakinya, rasanya lelah sekali.

"Kakak nanya, yang nganter kamu pulang siapa?"

Jeongin menatap tak suka Hyunjin, ia benci tatapan itu, seolah-olah Jeongin melakukan suatu dosa besar.

"Temen kantor aku, Kak Haknyeon." Hyunjin masih tidak terima, ia belum puas dengan jawaban yang keluar dari bibir si manis itu.

"Ngapain nganter kamu pulang?"

Jeongin yang sebelumnya hendak membersihkan diri, sepertinya harus menghilangkan niatnya sebentar. Ia benar-benar harus mendinginkan kepala bayi besarnya ini.

"Kakak, coba lihat sekarang kakak gimana penampilannya. Kakak lagi engga sehat, terus aku minta kakak jemput aku? Jangan kaya anak kecil, aku capek mau istirahat aku gamau nyari ribut."

Setelahnya Jeongin meninggalkan Hyunjin, pemuda Yang itu memilih untuk beristirahat di kamarnya, ia benar-benar lelah hari ini. Dan tak lupa pula suara pintu yang keras akibat dibanting saat menutupnya membuat Hyunjin bergidik ngeri.

-----------

Hyunjin tak bisa tinggal diam, ia terlalu merindukan Jeongin saat ini, tubuhnya terasa panas, dan satu-satunya obat yang ampuh adalah pelukan Jeongin.

"Sayang?" Panggil Hyunjin dari luar kamar, Hyunjin tahu kekasihnya itu sedang marah besar karena Jeongin tidur di kamar satu lagi, bukan kamar mereka.

"Kakak masuk ya?"

Entah karena sengaja atau karena terlalu lelah, Jeongin tidak mengunci pintu kamarnya.

Hyunjin merangkak pelan saat menaiki tempat tidur itu, Jeongin tengah tertidur dan Hyunjin tidak berniat mengusiknya.

"Maafin kakak, ya?" Bisiknya, Hyunjin menenggelamkan wajahnya di sekitar leher sang kekasih sembari mengecupi dan menghirup aroma tubuh Jeongin.

Jeongin yang merasa tak nyaman langsung melenguh pelan, "hng, kakak?" Panggilnya.

"Iya sayang," Jawab Hyunjin.

Jeongin berbalik dan menghadap Hyunjin, pemuda manis itu mengusap pelan pipi kekasihnya.

"Gausah cemburu, Yang Jeongin cuma punya kakak." Ujarnya sembari tersenyum lalu mendaratkan kecupan-kecupan kecil sampai membuat Hyunjin gemas sendiri.

Ketika Jeongin menyudahi kecupan demi kecupan, Hyunjin langsung menciumi bibir Jeongin, bahkan melumatnya.

"I love you, soon to be Mrs.Hwang." Ujar Hyunjin sebelum melanjutkan ciuman panasnya.

--------

bonusnya disini ya, aku kangen nulis dibuku ini, ciyaaaaa.