Bad Boy - JungRi

547 50 8
                                    

"Mau bertaruh?"

Dari dulu hingga sekarang Yerim tidak pernah menyukai pesta. Dia terbiasa dengan sepi dan hiruk pikuk manusia tidak ada dalam daftar favoritnya. Ini semua karena Lalisa, cewek Thailand itu penyuka pesta dan sialnya dia berteman dekat sekali dengan cewek itu.

"Kalau lo nggak ikut, gue ancurin tu DVD-DVD." ancaman Lisa sebenarnya tidak berpengaruh untuk Yerim, mana berani cewek itu melakukannya. Dia ikut karena jengah tiap hari diganggu hanya untuk menjadi teman Lalisa Manoban di pesta yang Yerim tidak tahu siapa pemiliknya.

Dan disinilah ia, menggunakan gaun abu-abu selutut dan make up tipis, bahkan rambut pendeknya hanya dibiarkan begitu saja. Lisa sebenarnya protes, tapi omongan Yerim membuatnya hanya mencebik mulut.  "Masih mending gue mau ikut."

Yerim pikir Lisa akan terus-terusan bersamanya, belum sampai dua puluh menit ia ditinggal Lisa yang sibuk menari dengan pacarnya. Yerim tidak pintar bersosialisasi, yang dilakukan hanya duduk dan melihat manusia-manusia itu berkumpul, kekacauan yang Yerim tidak suka.

Di saat sibuk menelusuri orang-orang di sana, tatapannya teralih ke seseorang yang mencolok. Dia cuek dan terlihat tak peduli ke sekitar. Gaya berpakaiannya begitu sederhana, seperti hanya asal mengambil di lemari. Cowok yang membuat bulu kuduk Yerim merinding.

Tanpa sengaja mata sehitam langit malam itu bertemu dengan matanya. Yerim terkejut, tapi dia mampu mengendalikan ekspresinya tetap datar. Mereka cukup lama saling pandang hingga Yerim mengalihkan pandangannya. Bukan karena cewek itu tersipu, tapi ia mulai kesal.

"Hai!" cowok itu sudah di depannya, berdiri dengan gaya angkuh yang menyebalkan.

"Hai." Yerim hanya mencoba bersikap ramah, percayalah.
Cowok itu tanpa meminta izin sudah duduk disampingnya. "Gue nggak tahu anak kecil bisa masuk kemari."

Yerim terkekeh sinis, "coba kreatif dikit kalau mau ngehina. Udah bosen dengernya."

"Kalau mau cari julukan baru, kita musti deket dulu tuh."

Modusnya nggak banget.

"Jadi gini, ya cowok jaman sekarang ngajak kenalan." Yerim beujar sarkas.

"Judes banget si eneng. Nggak ada yang demen baru tahu rasa."

"Ya udah, sono jauh-jauh dari gue."

Cowok itu malah tertawa, menyembunyikan matanya yang setajam elang. Yerim sampai gagal paham dengan cowok asing ini. "Gue Jungkook, Jeon Jungkook." cowok itu tiba-tiba mengeluarkan tangannya dan menyebut nama dengan percaya diri, seperti Yerim peduli saja.

"Kim Yerim." jawabnya singkat tanpa repot-repot membalas jabat tangan Jungkook.

"Anjir, tangan gue dicuekin." berbanding terbalik dengan apa yang dia bilang, Jungkook malah nyengir. "Tenang neng, tangan gue bersih kok."

"Bersih karena habis grepe-grepe paha orang."

"Ih, si eneng kok tahu? Stalker, ya?"

Astaga manusia ini! Yerim harus menahan bibirnya untuk tidak melepas tawa. "Mas pedofil, ya? Kok demennya sama anak kecil."

"Kalau anak kecilnya kayak lo, mas ikhlas jadi pedofil." wah, menyebalkan sekali si Jeon Jungkook ini.

Yerim berdiri, ia ingin pulang saja. "Udah kan gombalnya, gue mau pulang."

belum dua langkah, ia sudah ditahan oleh Jungkook. "Eh, jangan dulu pulang! Main aja belum udah main pulang."

"Main apaan coba?" Yerim memutar bola matanya.
Jungkook berdiri, terlihat jelas perbedaan tinggi mereka yang menonjol. Cowok itu menyeringai dan tetap menahan tangan Yerim agar tidak kemana-mana. "Kan anak kecil sukanya main."

Sepertinya Jungkook tengah menguji dirinya. "Emang mau main apa?" oke, Yerim akan ladeni.

"Emang si adek mau main apa?"
Yerim memiringkan kepalanya, berekspresi berpikir. Matanya terlihat berbinar, seperti menemukan ide bagus. "Sini deh deketin kupingnya." tangan Yerim melambai di depan wajah jungkook, menyuruh lelaki itu menunduk. Tanpa ragu-ragu Jungkook menurutinya, menjajarkan telinganya tepat di bibir Yerim.

"Main petak umpet yuk! Biar seru kita taruhan." perlahan-lahan Yerim menarik kepalanya menjauh, membiarkan Jungkook terpaku.

Badan Jungkook mulai menegak, matanya yang tadi berkilat jahil berubah. Menakutkan dan terbakar. Dia menatap lekat-lekat Yerim yang sedang tersenyum miring.

Kena lo!

FIN

Songfiction || BANGTANVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang