So Long - BaekJi

423 18 6
                                    

Apakah kau ingat bagaimana kau dan aku ketika muda dan kecil?

.

.

Sore hari dihari minggu memang menyenangkan dihabiskan diluar rumah. Apalagi musim panas seperti ini. Ugh, betapa mengasyikan! Bebas dari banyak tugas yang mengganggu. semua orang selalu berpikiran sama jika mengenai minggu sore.

Bersenang-senang.

Kafe pun jadi tempat berkumpul yang sangat menyenangkan jika hari libur. Begitu juga yang sedang dirasakan gadis Busan bernama Jung Eunji. Menunggu sahabat kecilnya ditengah-tengah waktu luang. Tidak lama kemudian, segelas americano pesanannya datang. Ia tersenyum kearah pelayan yang baru mengantarkan minuman. Eunji suka  americano di cafe ini. Ia menyesap sedikit minumannya. “Panas…” keluhnya.

“Dasar bodoh! Sudah tahu masih panas langsung diminum begitu saja.” Hardik seseorang. Eunji terkejut. Ia menatap orang yang dengan tanpa rasa malu menghardiknya begitu saja. “Baekhyun…”

“Iya, aku Baekhyun. Lelaki paling tampan yang kau kenal bukan?” Percaya diri sekali! gadis itu mengekspresikan wajahnya seakan mau muntah. Baekhyun segera mengambil tempat didepan Eunji, tak lupa ia memesan segelas americano yang sama dengan perempuan itu.

“Huuh~ penjiplak!” ejek Eunji. Lelaki didepannya itu tidak merespon, hanya mendelik. “Kukira beratus-ratus tahun kita tidak bertemu seleramu akan berubah.”

“Tidak ada yang berubah. Selalu sama seperti saat kita kecil.”

“Kau mengingatnya?”

“Tentu.” Baekhyun mencubit hidung Eunji, membuat sang empu meringis kesakitan. Kebiasaan lama Baekhyun belum hilang rupanya.
.

Kita selalu bersama-sama
Kau ingat dengan teman-teman kita yang cemburu dengan kita?

.

.

Hidung Eunji memerah karena cubitan gemas Baekhyun. Ia menggosok dengan sayang hidung mancungnya. Ia akui hidungnya tidak sebagus hidung Bomi, tapi setidaknya Baekhyun menghargai betapa berharganya hidung Eunji. Jahat sekali lelaki itu mencoba menyakitinya yang manis.

“Jangan senang seperti itu hanya karena mendapatkan cubitanku,” bujuk Baekhyun yang membuat mood Eunji langsung buruk. “Apa kau tidak melihat jika aku sedang sedih? Sakit sekali cubitanmu itu.” Baekhyun terkekeh melihat ekspresi Eunji yang meledak-ledak.

Baekhyun meminum kopinya dengan perlahan, setelah diletakan gelasnya, ia mulai berbicara. “Aku merindukan masa kecil, tidak sibuk seperti sekarang. Bagaimana kalau kita ke Neverland, menjadi anak kecil selamanya disana. terdengar menarik.”

Usul macam apa itu?

Sebelum merespon ucapan ‘tidak masuk akal’ Baekhyun, Eunji meniup pelan minumannya dan langsung meminum sedikit. Rasa hangat menjalar melalui mulut, kerongkongan, dan lambung. “Aku merasa tiap harinya kau semakin aneh saja.”

“Hal yang paling mengesankan dalam hidupku adalah bertemu dirimu. Juga… membuat cemburu teman-teman kita.”

Eunji langsung terlihat kesal. “Jadi maksudmu apa?” Baekhyun tidak menjawab. Ia terlalu susah untuk merespon kekesalan Eunji yang membuatnya menahan tawa. Ia sangat suka situasi seperti ini. Situasi yang hilang selama tujuh tahun lamanya.

///

“Hei, Byun! Jangan tinggalkan aku!” teriakan Eunji membuat Baekhyun terhenti. Ia menoleh kebelakang, mendapati Eunji yang berlari menghampirinya dengan kesal. Baekhyun melupakan janjinya pada gadis itu untuk berangkat bersama. Siap-siap saja mendapat amukannya.

Songfiction || BANGTANVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang