Andrew's POV.
Aku sudah berulang kali mengelilingi kampus dan hasilnya tetap saja nihil. Aku juga mencoba bertanya pada anak - anak kampus yang kenal dengan Halsey, tapi juga nihil. Tidak ada yang tahu keberadaan Halsey atau di mana terakhir melihatnya.
Ini juga salahku, kenapa aku membiarkannya pergi sendiri. Seharusnya aku berada di dekatnya dan makan siang bersamanya. Duduk bersamanya di dekat jendela dan melihat orang yang sedang beraktivitas. Terkadang juga aku ingin menggodanya, mengingat pipinya yang memerah saat ku rayu. Aku sungguh merindukannya, merindukan semua darinya.
" Hey, Apa sudah ada kabar mengenai kakakku? " Tanya seorang gadis berambut coklat menghampiriku.
" Nihil. Tidak ada yang melihatnya. " Jawabku.
" Argh, di mana dirimu sekarang kak? " Ucapnya frustasi.
Aku sengaja memberitahu Ashly jika aku berada di kampus dan dia juga ingin mencari kakaknya. Awalnya aku melarangnya, tapi aku tidak bisa untuk tidak mengabari adiknya sendiri. Lagipula aku sudah dengar Ashly juga hebat dalam bertarung. Mungkin dengan bantuannya Halsey cepat ketemu.
Mataku tak sengaja mengarah pada kedai dekat kampus. Biasanya orang - orang akan menghabiskan jam makan siangnya di kedai. Apa Halsey tadi kesana? Apa salahnya jika mengecek CCTVnya sebentar.
Aku mengambil ponselku untuk menghubungi Josh. Karena satu - satunya orang yang ku percaya adalah dirinya. Ia selalu menuruti apa kataku dan main belakang.
" Hallo Josh, cepat datang ke kedai dekat kampus. " Ucapku langsung to the point.
Setelah mendengar jawaban darinya aku langsung mematikan ponselku. Dan beralih pada Ashly. Aku bisa melihat raut kecemasan di wajahnya, walaupun ia berbeda dengan kakaknya tapi aku merasa ada jiwa kakaknya di dalam sana. Aku mencoba untuk menenangkannya bahwa kita akan segera menemukan Halsey.
" Tenanglah, kita akan menemukan kakakmu. " Ucapku menenangkannya. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban.
Hari sudah menjelang petang dan aku belum menemukan siapa pelakunya. CCTV yang kami cek semuanya kosong. Tidak ada siapapun yang mencurigakan. Tapi tak lama kemudian Josh menemukan CCTV yang masih normal. Disana aku bisa melihat pria berhodie memegang buket bunga dan sebuah kotak persegi besar. Aku tidak bisa melihat seluruh wajahnya karena ia memakai masker dan menutupnya dengan hodie. Tapi pandanganku beralih pada CCTV yang memperlihatkan Halsey sedang duduk di pinggir jendela sedang menikmati pemandangan di luar. Aku hanya bisa melihat dirinya di sana tanpa menyentuhnya. Sungguh miris hatiku.
Aku melihat di sana, seorang pelayan mengantarkan paket tadi dari pria berhodie lalu membukanya setelah pelayan itu pergi. Terlihat ada sebuah dress yang berada di dalam sana. Walaupun CCTV ini hitam putih tapi aku masih melihat dengan jelas dress itu. Itu dress yang sangat terbuka. Dan selanjutnya ia membuka surat yang berada dalam buket bunga. Josh mencoba memperbesar gambarnya dan melihat isi surat itu.
Aku bisa melihat dengan jelas apa isi surat itu. Pengirim akan menemui Halsey di apartemennya. Dan tertulis inisial nama pengirimnya adalah A. Siapa A? Yang pasti bukanlah diriku. Apa A itu Alex? Siapa lagi bukan dia yang ingin menguasai Halsey dariku.
Shit! Hari sudah menjelang malam dan sebentar lagi keparat itu akan menemui Halsey. Aku harus lebih dulu sampai di sana sebelum si keparat itu datang. Aku tidak sendiri menuju sana. Aku juga mengerahkan anak buahku menuju apartemen Halsey. Ashly masih setia menemaniku untuk menyelamatkan kakaknya. Dirinya mungkin lebih cemas dariku. Tapi aku tetap percaya Halsey masih bisa menangani ini. Mengingat dirinya sebagai seorang Agent, tetapi tidak semua Agent akan menang dalam pertarungan. Dan bagaimana kalau itu terjadi pada Halsey?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Scoundrel Loves Me [Revisi]
RomanceBeberapa part sudah dihapus, cerita pindah di Kubaca.... --------------------------- WARNING!!!!! KETAHUILAH PERINGATAN DI BALIK KATA TERSEBUT!!!! JANGAN MELEBIHI ZONA. ATAU TANGGUNG AKIBATNYA SENDIRI. 18+ ---------------------------- Halsey Nicoll...