Hiii guyss
Jumpa lagi dengan author yang gila imajinasi 😄
Nggak usah lama – lama, langsung aja author ksih ceritanya. Dan maaf kalo author upnya lama ya 😂---------
Author POV.
Bunyi tembakan terdengar begitu saja pada malam itu. Pertarungan antara gadis dan seorang mafia yang menyebabkan mafia itu tertembak perutnya.
Ashly tercengang dengan apa yang terjadi. Ia tidak sengaja menarik pelatuk itu. Ya, mungkin karena perebutan itu, spontan tangan Ashly tak sengaja menariknya. Ashly tidak sedikitpun berniat untuk menembak siapapun, tapi nasi sudah menjadi bubur.
Seorang pria tiba – tiba datang menghapiri mereka.
Ia tak kalah terkejutnya dengan Ashly yang langsung menjatuhkan pistol berlumuran darah. Semua mata terbelalak menuju arah gadis remaja itu. Tapi baginya ia sudah cukup berani untuk membela dan melindungi dirinya." Aku tidak sengaja menembaknya. " Ucap Ashly sedikit bergetar.
Ia tidak percaya apa yang terjadi malam ini. Semua terjadi begitu cepat. Kini tangannya sendiri yang memusnahkan mafia itu.
" Kau membunuhnya. " Ucap pria itu yang tak lain adalah Calumn.
Calumn berjalan ke arah Ashly. Pertahanan Ashly tiba – tiba pecah begitu saja.
" Ia merebut senjataku dan aku merebutnya kembali, hingga tanganku tak sengaja menarik pelatuk itu. " Ucapnya tersedu, lalu jatuh dipelukan Calumn.
Calumn yang tak tega melihat Ashly, hanya bisa mengelus rambut panjang Ashly yang sudah berantakan bahkan bajunya sudah berlumuran darah.
" Aku yakin, Mr. Adam pasti mengerti. Bukan dirimu yang kejam, tapi dialah yang kejam. " Lirih Calumn mencoba mencoba menenangkan Ashly.
Di sisi lain, seorang pria muda tetapi lebih tua dari mereka sedang memperhatikan kejadian itu sejak awal. Pria itu menggertakkan gigi saat melihat gadis itu yang telah membunuh kakaknya. Ia tidak bisa melihat wajah jelas gadis itu karena gadis itu memunggunginya dan jarak penglihatan yang dikatakan cukup jauh juga.
Ia tidak terima lalu pergi meninggalkan tempat kejadian dengan membawa dendam dan amarah. Jika ia tahu gadis itu, ia bersumpah membunuh gadis itu.
-----------
Andrew's POV.
Sudah satu munggu ia berbaring di ranjang rumah sakit ini. Setiap hari aku selalu di sini dan menemaninya. Sedetikpun aku tidak pernah meninggalkannya. Aku takut sesuatu yang lebih buruk terjadi lagi padanya, walaupun aku sudah mendengar Jack mati di tangan Ashly.
Terkadang mom dan dad datang kemari hanya sekedar untuk membawakan makanan dan pakaian gantiku. Aku selalu duduk dan memegang tangan mungilnya di tangan besarku. Aku semakin tersiksa melihat dirinya berbaring dengan peralatan infus yang lain. Tapi aku yakin ia wanita yang sangat kuat dan pati kembali pada dirinya.
" Kau tahu, aku sangat merindukanmu Hels. " gumamku mencium tangannya.
Lagi – lagi tak ada jawaban. Aku seperti berbicara dengan patung. Sebanyak apapun kata – kataku, ia tak akan pernah membalasnya. Tapi aku yakin ia pasti mendengarnya. Aku yakin batinnya menjawab semua apa kata – kataku. Tapi dirinya dan jiwanya terpisah cukup lama yang membuatku semakin hancur melihatnya seperti ini.
" Hey, nak! "
Tiba – tiba seorang wanita muncul, awalnya aku kira itu momku. Ternyata itu Lussy, ibu Halsey. Aku melihatnya membawa kantung makanan dan menaruhnya di nakas.
" Aku tahu, pasti kau belum sarapan. Jadi mom bawakan ini untukmu. " Ucapnya.
Aku diam dan masih menatapi Halsey yang belum terbangun dari tidurnya. Aku tidak peduli makanan apa yang dibawakan oleh Lussy. Aku tidak peduli juga dengan penampilanku yang sudah kacau. Yang kupedulikan saat ini hanyalah satu wanita yang terbaring di depanku saat ini. Semua nafsuku tidak ada. Aku tidak merasa lapar atau haus, yang kurasakan hanya kekhawatiran dan kerinduan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Scoundrel Loves Me [Revisi]
RomanceBeberapa part sudah dihapus, cerita pindah di Kubaca.... --------------------------- WARNING!!!!! KETAHUILAH PERINGATAN DI BALIK KATA TERSEBUT!!!! JANGAN MELEBIHI ZONA. ATAU TANGGUNG AKIBATNYA SENDIRI. 18+ ---------------------------- Halsey Nicoll...