Chapter 25 ( I'm with you )

22K 858 9
                                    

Happy reading guyysss.

Jangan lupa untuk tinggalin jejak ya. Ayoo klik bintangnya :)

-----------------------

Halsey's POV

Sinar yang menerobos masuk ke dalam ruangan membangunkan diriku. Aku membuka mataku. Rasanya aku bangun di tempat yang berbeda dari semalam. Diriku sekarang berada di atas ranjang dengan masih memakai piyama semalam. Bukannya semalam aku tidur di sofa? Aku juga bermimpi Andrew menciumku dan menggendong tubuhku ala bridal. Aku merasakan ada sebuah tangan besar yang memeluk diriku. Aku mencoba untuk berbalik. Dan ternyata benar, ini bukan mimpi. Semalam memang Andrew dan aku tidak bermimpi.

Pelan – pelan aku melepaskan tangan Andrew dari perutku dan mengecup bibirnya sekilas. Aku bangun dari ranjang untuk ke balkon. Aku ingin menghirup udara segar pagi ini. Entah kenapa aku merasa sangat senang sekali ia bisa kembali ke rumah dan memelukku saat tidur. Tapi terbesit satu pertanyaan di dalam otakku. Apa yang ia lakukan semalam di luar sana? Apa dia melakukan sesuatu yang buruk di luar? Apa ia pergi bersama wanita jalang karena ia terlihat marah kemarin dan melampiaskannya ke wanita lain?

Argghh hilangkan fikiran negatifmu itu Halsey. Dia tidak mungkin melakukannya lagi. Batinku menggerutu kesal karena kelakuan Andrew yang pergi begitu saja kemarin.

Aku tersadar dari lamunanku saat tangan besar memelukku dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Andrew. Seperti kebiasaannya sebelumnya, ia selalu menciumi leherku. Menggelitiki leherku dengan deru nafasnya dan berhasil membuatku meremang. Sontak aku langsung membalikkan badanku dan langsung bertatapan dengan wajahnya.

Aku menatap matanya dalam – dalam. Seperti ada masalah yang mengganggu pikirannya. Aku menangkup wajahnya dengan kedua tanganku. Aku mendaratkan bibirku ke bibirnya. Menciumnya dengan lembut agar membuatnya sedikit tenang.

" What happen, Andrew? " Tanyaku saat melepaskan ciuman kami.

" Aku menghampiri Bendy kemarin. " Jawabnya membuatku membelalakkan kedua mataku.

Untuk apa ia menghampiri si keparat itu. Jangan sampai ia mengatakan bahwa Alex menyuruhnya.

" Apa yang kau lakukan terhadapnya? " Tanyaku lagi mendorong tubuhnya sedikit menjauh.

" Aku memukulnya dan menembaknya karena ia berani menyentuhmu. " Jawabnya enteng.

" Just it?  Baguslah kalau begitu. " Aku melewatinya dan kembali lagi ke dalam kamar.

" Ada sesuatu yang kau sembunyikan Hels? " Tanyanya, aku tidak membalikkan badanku.

" Tidak. Kenapa kau berpikir aku seperti menyembunyikan sesuatu? " Tanyaku sedikit kesal.

" Kau pasti tahu siapa laki – laki yang menguruh keparat itu. " Ucapku berhasil membuatku membalikkan badan.

Ia mendekat ke arahku. Memegang bahuku dengan kencang membuatku sedikit merintih.

" Katakan Hels, siapa laki – laki itu? " Ia menggerak – gerakkan bahuku.

" Aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Aku tidak tahu. " Dustaku.

" You lie to me. " Ucapnya.

" Aku tidak berbohong dan singkirkan tanganmu. " Ucapku menyingkirkan kedua tangannya.

Dia tidak mengucapkan apa – apa lagi setelah itu, begitupun denganku. Aku langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badanku.

Bagaimana ia bisa tahu kalau Bendy yang melakukannya. Padahal waktu itu aku sudah menghindar dari Andrew. Arghh, aku baru ingat. Ia bisa melakukan apa saja. Mungkin saja ia menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu. Bisakah sekali ini ia tidak mencampuri urusanku. Karena ini tidak ada hubungannya dengan dia.

A Scoundrel Loves Me [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang