Kucing Hitam dan Sepucuk Asphodel Putih #1

1.6K 244 21
                                    

"Hyung," panggil Taehyung malam itu. "Mau mendengar sebuah kisah?"

Yoongi menghentikkan aktivitas melamunnya sejenak, mencoba memberi atensi penuh pada cerita yang akan Taehyung sampaikan.

"Kisah apa?"

Taehyung tersenyum.

"Beberapa hari yang lalu, aku bertemu seorang nenek yang baik hati," ujarnya antusias.

"Ia mempunyai seorang cucu, Hyung, katanya mungkin saat ini umur cucunya sama sepertiku. Cucunya itu sangat nakal dan tidak punya sopan santun. Kasihan nenek itu, Hyung, cucunya selalu membuat ia menangis."

Yoongi masih menyimak kisah Taehyung, membiarkan adiknya itu menyelesaikan kisahnya tanpa gangguan.

"Aku sangat sedih. Padahal nenek itu selalu kepayahan hanya untuk membiayai sekolah cucunya. Padahal nenek itu rela banting tulang dengan punggung remuk redam. Nenek itu sangat-sangat menyayangi cucunya, Hyung, tapi mengapa cucunya itu selalu membuatnya bersedih?

"Suatu hari, nenek itu kehilangan pekerjaannya. Di saat yang bersamaan, cucunya itu membuat ulah di sebuah toko. Pemiliknya marah, Hyung, dia bilang cucunya akan dipenjarakan jika nenek itu tidak mau ganti rugi.

"Nenek itu kemudian semakin sakit. Ia kembali mencari pekerjaan, tapi siapa yang akan menerima nenek tua sepertinya? Untungnya, seseorang yang baik hati memberinya pekerjaan. Nenek itu menjadi tukang cuci di rumahnya.

"Sayang sekali, hasil pekerjaan mencucinya hanya cukup untuk membeli makan sehari-hari. Nenek itu bingung, ia bilang punggungnya semakin sakit, sementara dirinya harus membayar perbuatan cucunya.

"Pada akhirnya, dia menyerah. Dirinya merasa sangat sakit, sedangkan cucunya sudah dua hari tidak pulang ke rumah. Kecuali seekor kucing hitam di atas kasurnya, tidak ada yang menemani nenek itu.

"Lima hari setelahnya, cucunya pulang. Berteriak kesetanan meminta uang, karena waktu yang diberikan si pemilik toko sudah habis. Tentu saja dia tidak ingin dipenjarakan.

"Nenek itu tak kunjung menjawab teriakan cucunya yang memanggil-manggil, Hyung, bibirnya terlalu kaku untuk itu. Cucunya itu mendatangi kamarnya, tapi yang didapatinya hanyalah sosok neneknya yang terbujur kaku dengan bau busuk menyengat, juga seekor kucing hitam yang sedang mandi di atasnya. Bukankah kisahnya sangat menyedihkan, Hyung? Sejak nenek itu mendatangiku, aku sering merasa tidak bisa mengendalikan rasa sedih yang selalu datang tiba-tiba. Aku menjadi sedikit emosional. Bagaimana keadaan cucunya sekarang ya, Hyung?"

Yoongi tercekat, sadar sejak awal ada yang tidak beres dengan kisah yang disampaikan adiknya. Kepala Yoongi pening, sungguh. Tenggorokannya terasa terlalu kering hanya untuk sekadar menelan ludah.

"Tae, bukankah kita sudah membicarakan ini sebelumnya?"

Taehyung mendongak, menatap Yoongi bingung.

"Hyung tidak suka kau berhubungan dengan mereka, Tae, mengapa kau masih melakukannya? Biarkan saja mereka mengurus masalahnya sendiri!"

Taehyung tersentak. Bulir keringat tiba-tiba saja bermunculan di dahi Taehyung. Kedua mata adiknya mulai menatap tidak fokus, tentu saja Yoongi cemas dibuatnya.

"Tae---"

"Hyung, jangan membuatnya marah!"

"Maksudmu? Hyung sudah melarangmu Taehyung-ah, kenapa masih bermain dengan mereka?"

Taehyung memejamkan mata, menelan ludah susah payah. Wajahnya mulai terlihat pias sedangkan Yoongi masih tidak mengerti apa yang terjadi dengan adiknya.

"Hyung, dia di belakangmu."

"A-apa?

"Nenek itu, dia di belakangmu!"

Dan ketika Yoongi berbalik, sekelebat bayangan hitam menyergapnya, membuatnya kesulitan bernapas.

"Tidak, Nek! Jangan dekati Hyung-ku!"




---- t b c

Menurut kepercayaan masyarakat Jerman, kucing hitam yang melompat ke atas tempat tidur orang yang sakit menandakan orang tersebut akan segera menjemput ajalnya.

Please, Stop It Now!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang