Ada dua alasan jika orang tua kita dipanggil ke sekolah.
Pertama, karena kita sangat berprestasi. Saking berprestasinya sampai-sampai kepala sekolah mengundang kedua orang tua kita -dan kita sendiri tentunya- untuk berfoto bersama dan foto tersebut akan dipasang di lorong prestasi lalu di upload di website sekolah.
Kedua, karena kita sangat bermasalah. Bermasalah dengan nilai, sikap, dan hal negatif lainnya.
Hari ini, orang tua-ku dipanggil ke sekolah untuk alasan yang kedua pastinya.
Aku duduk di luar kelas sementara papa dan mama berada di dalam kelas bersama wali kelas dan guru BK-ku. Jujur, tidak ada perasaan takut dan cemas sedikit pun dalam hatiku. Toh aku sudah sangat terbiasa dengan semua ini. Bagiku, orang tua dipanggil di hari pembagian rapot itu sama dengan tanggal merah yang selalu sama di kalender setiap tahunnya.
Tingtong.
Aku langsung meraih iphone-ku di saku rok. Notifikasi group di LINE.
Randy : gimana?
Nindy : gue kepo apa yang diomongin mereka di kelas
Aku ikut membalas.
Terra : yahh paling itu lagi itu lagi sama kaya taun lalu
Gaby : club tonight?
Hans : ide gila tapi boleh juga wkwk
Nindy : itu kan club punya nyokap bokap lo, memangnya mereka bakal ngijinin setelah dipanggil ke sekolah kaya gini?
Gaby : of course, lo semua tau sendiri kan ortu gue ga peduli dan so damn free banget
Terra : gue ga janji ya, kayaknya bakal digorok gue kalau ketauan ortu
Randy : queen of escaping nyerah jadinya?
Nindy : gue ajak Oscar dkk nih @Terra
Randy : mungkin ini waktunya buat nyoba lagi misi kabur lo yang waktu itu gagal
Terra : oke gue bakal jalanin misi malem ini, doain lancar
Hans : amin..
Gaby : gue tunggu ya guys, see you😙
Aku menghembuskan napas dengan berat. Malam ini, misi baru dimulai.
---
Teknik kabur dari rumah bukanlah hal yang sulit jika kalian tinggal di rumah biasa. Masalahnya, aku tinggal di rumah yang luar biasa.
Awalnya mudah, aku hanya perlu keluar lewat jendela kamar, untungnya kamarku berada di lantai satu. Yang membuat susah adalah untuk keluar dari rumah ini. Pagar yang sangat tinggi mustahil untuk dipanjat.
Solusi kedua adalah memanjat tembok. Terdengar mudah, yang membuat susah adalah beling-beling dan duri-duri besi diatas tembok. Tujuannya agar maling tidak bisa masuk, tapi ternyata hal itu bukan hanya menyulitkan maling tapi juga aku!
Solusi ketiga adalah solusi yang selalu kugunakan yaitu melewati gerbang seperti biasa. Solusi yang satu ini butuh hoki keberuntungan yang sangat teramat tinggi. Pernah sekali waktu, Pak Maman (satpam rumahku) lalai dan tertidur pulas, aku pun bisa dengan mudah keluar. Tapi saat aku pulang, Pak Maman mencegat dan mengintrogasiku. Aku berusaha untuk bekerja sama dengannya tapi Pak Maman lebih takut pada mama dan papa dibanding aku.
Aku sudah bersiap-siap menjalankan aksiku dan berdoa agar Pak Maman tidur sampai pagi.
Setelah aku menyelimuti guling di tempat tidurku, aku pun mulai membuka jendela kamar dan keluar dengan mudah. Dengan pelan aku berjalan dan memperhatikan situasi pos satpam.
![](https://img.wattpad.com/cover/151697873-288-k132042.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TOSCA
Teen FictionAku Terra -bukan Terrajana-, seorang remaja 17 tahun yang seharusnya mulai dewasa tapi malah labil tingkat internasional. Hobbyku bersenang-senang dan tidur. Aku tidak punya mimpi lain selain lulus SMA tanpa dikeluarkan. Hidupku baik-baik saja hing...