Part 5

1.1K 33 0
                                    



"Hwang Hyunjin-ssi?"





Seorang wanita dengan balutan dress yang memperlihatkan lekuk tubuhnya menyapa pria muda yang sedang berdiri di dekat tangga mengenakan kemeja hitam polos dengan kancing atas yang terbuka. Pria muda itu menoleh kearah sumber suara.





"Ne? Nugu?"





Pria muda bernama Hyunjin itu memicingkan mata mengamati wanita yang menyapa nya. Ia meletakkan segelas cocktail yang sedari tadi menemaninya di meja yang tak jauh dari tempat nya berdiri. Penerangan yang ala kadarnya dan cenderung gelap di tempat itu membuat pria muda itu tidak mengenali wanita di hadapannya




"Kau lupa hm? kamar 303 Park Hyatt hotel"




Si wanita berbisik mirip desahan tepat di telinga pria muda itu.




"Oh.. Ah.. Aku ingat. Ternyata itu dirimu, nuna. Kau merindukanku hm?"





Hyunjin segera memeluk pinggang wanita itu. Wanita itu agak memiringkan kepala nya, ia menempelkan bibir nya dengan bibir sexy Hyunjin.



"Mmh tentu saja aku merindukanmu. Bagaimana bisa aku melupakan kejadian malam itu?"



Si wanita mengalungkan tangan di leher Hyunjin kemudian mengelus dada bidang Hyunjin.





"Bagaimana, jika..kita melakukan nya 'lagi' hm? Kau mau?"




Hyunjin mengelus pipi wanita cantik itu. Wanita itu hanya mengangguk pasrah. Siapa yang akan menolak pesona seorang Hwang Hyunjin? Ia muda, tampan, kaya dan terkenal. Seluruh wanita di pelosok negeri akan bertekuk lutut pada nya. Hanya wanita bodoh yang berani menolak nya.






Sedetik kemudian, mereka berdua segera meninggalkan tempat yang riuh itu menuju ke tempat dimana mereka pernah bertemu dan menghabiskan malam mereka
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aroma muffin yang baru saja matang menyeruak dalam sebuah toko roti yang bernuansa kuning cerah dengan desain bergaya eropa. Banyak pembeli memadati toko itu untuk makan malam, dan banyak juga yang belum segera pulang karena sibuk bercengkerama dengan para kolega.







Tak terkecuali dengan seorang pria muda yang  mengenakan pakaian casual sedang duduk di sudut ruangan menikmati coklat panas nya. Pandangan mata nya terfokus kepada sebuah tablet. Ia sibuk mengerjakan sesuatu hingga sama sekali tak memperdulikan sekitarnya.





"Pesanan muffin nya, tuan. Silahkan menikmati"





Seorang pramusaji tiba-tiba datang mengantarkan muffin untuk pria muda itu.  Si pria menghentikan aktivitas nya sebentar dan berujar terimakasih sambil tersenyum kepada pramusaji.






Ia mengamati muffin itu sebentar. Kemudian mengambil nya dan mencium aroma nya cukup lama.



Hmm wangi nya saja enak. Andaikan aku mempunyai istri yang bisa memasak ini untuk ku. Aku pasti akan sangat bahagia. Kami akan mendirikan toko roti bersama-sama nanti nya.








Pria muda itu tersenyum. Senyuman nya penuh arti. Pandangan nya kemudian teralihkan keluar. Karena ia duduk bersebelahan dengan kaca yang transparan, ia dapat mengamati keadaan di luar. Senja telah berganti menjadi malam. Memang sudah tak banyak yang terlihat diluar karena minimnya penerangan. Hanya orang-orang yang pulang dari tempat kerja yang berlalu lalang melewati toko itu







Pemuda itu sedikit menaikkan alis saat melihat sepasang pria dan wanita yang terlihat riang gembira selayaknya anak kecil. Tanpa sadar, ia ikut tersenyum





Tunggu. Untuk apa aku tersenyum?




Pria muda itu mencoba menangkal hal tersebut. Ia kembali melanjutkan aktivitas nya. Namun, tunggu. sepertinya ada yang aneh. Pria muda itu kembali melihat kearah luar. Dahi nya berkerut melihat wanita yang sedang tertawa bersama seorang pria diluar sana.





Sepertinya wanita itu familiar. Tetapi, dimana aku pernah bertemu dengan nya?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continued

BADBOY- Hyunjin [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang