Kamu tahu, ingatan ku begitu tajam, jadi jangan pernah tanya apa aku bisa melupakanmu semudah aku harus memejamkan mata.
•••
"Ranii!!!!" panggilan itu begitu memekikan telinga, asal suara itu dari luar kelas. Dan orangnya.... ya siapa lagi kalau itu bukan temanku, Sara Nindi Aulia. Hm.. begitulah nama lengkapnya.
Sara berjalan masuk ke dalam kelas, menaruh tas diatas meja dan duduk disampingku. Mengapa dia duduk disampingku? Karena memang teman sebangku lah. Hahahaaaa
"Apaan sih Raa?! Ntar ada ulangan matematika lhoo!" balasku pada Sara dengan sedikit kasar dan masih berusaha fokus belajar.
"Hehe.. maaf Ran, gue gak perlu belajar kan bisa nyontek sama lo.." jawab Sara dengan wajah cengirnya.Sara adalah teman yang paling aku percaya diantara teman-teman yang lain. Aku bukan tipe pemilih teman, tapi aku merasa lebih nyaman dekat dengan Sara daripada teman lainnya. Meskipun begitu, tetap saja dia tak kenal dalam sisi lain tentang diriku. Biarkan saja tetap seperti ini. Selamanya. Selama itu baik bagiku dan orang lain.
"Ran!! lah kok lo ngelamun sih?" perkataan Sara membuyarkan ku, hampir saja aku tenggelam dalam pemikiran tak berguna lagi.
"Eh gak kok Ra.. gue gak ngelamun." balasku sedikit meyakinkan.
"Ah.. bohong lo, bohong itu dosa lho Ran. Nanti hidung lo panjang kayak pinokio, mau?" jawab Sara dengan nada sok bijak.
"Heh sok bijak banget deh lo.. yang sering bohong kan lo, kok bilang gue?" jawabku tak terima dengan suara sedikit keras. Mungkin satu kelas masih bisa mendengarnya karena masih sepi.
"Ihhhh lo maa pelanin dikit dong suaranya, gimana kalo cogan cogan yang lewat denger? Image gue nanti jelek dong Ran!" jawaban Sara membuatku berbalik menatap wajahnya sedikit tajam.
"Udah deh Ra. Bahas kayak begituan nanti-nanti aja..." ucapku membuat Sara mengerucutkan bibirnya.
Bukannya aku tak suka pembicaraan permasalahan cinta. Aku cuman tak ingin pikiran ku melayang kembali pada masa silam. Tak terdengar sahutan Sara membuatku kembali memfokuskan diri belajar.
Waktu menunjukan pukul 07.15, dan aku sudah selesai belajar. Dan 15 menit lagi pelajaran pertama sudah akan di mulai. Karena aku terlalu fokus belajar, tak terasa kelas sudah mulai terisi. "Tapi kenapa Via, Mellita dan Elissa belum datang juga ya.." pikirku.
Tiba-tiba Sara bertanya padaku, setelah dia asyik bermain game "Ran, kok Via, Mellita sama Elissa belum dateng ya?"
Ternyata pemikiran kami sama. Itu salah satunya yang membuatku senang berteman dengan Sara. Tapi perbedaan juga tak ku masalahkan.
"Iya nih Ra.. coba line dulu di grup, tumben-tumbenan mereka kayak gini." balasku pada Sara.
"Ah.. males gue Ran, ntar lagi dateng deh tu bocah-bocah" lanjut Sara kembali bermain game.
Kadang begitulah ya manusia, seenaknya. Hanya memikirkan diri sendiri.
Karna Sara enggan mengirim pesan di grup line, mungkin lebih baik aku yang mengirim pesan, mungkin saja mereka tidak sekolah.
Kumpulan Anak Manusia
Via,Mel,Eli kalian g sklah?
07.17Via Tarina
Gw sklah Ran, ni lgi otw kklas!
07.18BURUAN!! Ntar lagi ulangan!
07.18
YOU ARE READING
My Last Love
Novela JuvenilBEGINNER 🌹 RANI AMARA SELSHA Kehidupan dengan masa lalu yang kelam dalam hal Cinta dan Persahabatan, namun ada seseorang yang mampu membuatnya bangkit tapi akhirnya ia terjatuh kembali. KEVAN ANGGARA Menghabiskan waktunya menjelajah, mencari gadis...