Merasa Bersalah

50 11 2
                                    

~BRUK~

"Harrissssssss."  (Nama Kamu) menoleh ke arah seberang jalan. Betapa terkejutnya ia melihat Harris tergeletak tak berdaya bercucuran darah begitu banyak.

(Nama Kamu) langsung menghampiri Harris, ia langsung memeluk tubuh pria itu, ia menangis sejadi-jadinya dan merasa bersalah akan kejadian yang terjadi kepada Harris malam ini.

"Harris, bangunnnnnn!! Ini semua karena aku, ini salahku, tidak seharusnya aku tersinggung dengan perkataanmu itu." Gadis itu memeluk erat sang idola.

Hafiz yang melihat kejadian tersebut langsung menghampiri mereka. Hafiz sangat panik melihat keadaan Harris saat ini, ia langsung mengangkat tubuh pria tampan itu ke dalam mobilnya untuk di bawah ke rumah sakit terdekat. (Nama Kamu) pun ikut, selama dalam mobil ia terus menangis melihat keadaan Harris yang terus bercucuran darah.

"Ini semua salahku kak, dia tadi mengejarku untuk meminta maaf tapi aku mengabaikannya. Hikss, aku merasa sangat bersalah." Ujarnya meneteskan air mata.

"Harris meninggalkan meet&greet hanya untuk meminta maaf kepadamu, tapi lihat apa yang terjadi sekarang, keadaannya sangat kritis!" Hafiz sangat marah saat mendengar penjelasan dari gadis itu.

Sekitar 10 menit berlalu akhirnya mereka telah sampai di rumah sakit, Harris langsung mendapatkan perawatan yang intensive. Sekitar 1 jam menunggu kabar dari dokter, akhirnya sang dokter mengatakan bahwa saat ini Harris sedang koma, pria tampan itu terlalu banyak kehabisan darah ditambah lagi benturan keras yang terjadi di kepalanya. Sang penabrak meminta maaf dan akan bertanggung jawab karena perbuatannya, ia akan di bawah ke kantor polisi karena saat ia menyetir kondisinya sedang mabuk berat.

(Nama Kamu) menelfon Ahya untuk menemuinya di rumah sakit, saat Ahya datang ia langsung memeluk sang sahabat, gadis itu terus menyalahkan dirinya akan musibah yang telah menimpah Harris.

"Ini semua salahku Ay." Ujarnya menangis tersedu-sedu.

Ahya hanya bisa menangkan sang sahabat ia tak sanggup berkata sepatah kata pun. Akhirnya Rina dan Shelly telah sampai di rumah sakit untuk melihat keadaan Harris, mereka sangat terkejut mendengar penjelasan Hafiz tentang keadaan Harris saat ini. Kondisi Harris yang sedang kritis membuat mereka memutuskan untuk tak memberitahu kepada publik karena mereka tak ingin masalah ini sampai terdengar di telinga keluarga Jung.

"Jika 1 minggu ini Harris masih saja koma kita harus menelfon keluarganya di London untuk melihat keadaannya di sini. Saya kasihan dengan Harris, 5 hari lagi dia berulang tahun tapi dia harus menghadapi cobaan seperti ini." Ujar Rina bersedih.

"Tapi bu semua jjs di cafe itu melihat Harris kecelakaan pasti mereka akan memberitahu ke jjs lain kalau idola mereka kecelakaan, dan so berita itu akan menyebar dan sampai di telinga keluarga Jung." Ujar Shelly ragu.

"Tenang Shelly, aku yang akan mengurus semua itu. Aku akan mengatakan kepada semua jjs bahwa memang Harris kecelakaan tapi keadaannya baik-baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan namun Harris akan beristirahat dalam beberapa hari untuk memulihkan kesehatannya. Aku juga sudah memberitahukan kepada ummi dan abinya kalau Harris baru saja kecelakaan, mereka cukup khawatir namun aku mengatakan bahwa Harris akan baik-baik saja selama dia bersama kami, dan mereka pun sedikit tenang. Hmm.. Aku tidak mengatakan Harris sedang koma karena aku tahu abinya mempunyai riwayat penyakit jantung, kalau dia mendengar anaknya koma aku yakin dia akan kambuh dan aku tidak ingin itu terjadi. Harris adalah tanggung jawab kita, jadi sudah seharusnya kita merawatnya sebaik mungkin ia hingga tersadar dari komanya." Hafiz berkata begitu bijak.

"Kerja yang bagus Fiz." Wanita paruh baya itu tersenyum ke arah pria tampan tersebut.

(Nama Kamu) meminta izin kepada Hafiz, Shelly dan Rina agar ia merawat Harris selama masa kritisnya, ia ingin bertanggung jawab atas semua kejadian yang terjadi kepada pria itu. Mereka pun menyetujui permintaan gadis itu. Mulai malam ini ia akan selalu setia berada di samping Harris, ia memasuki ruang rawat Harris dengan air mata berlinang, ia sangat iba melihat kondisi sang idola saat ini.

"Hi, Assalamu'alaikum Ris. Ini aku (Nama Kamu), gadis yang telah membuatmu seperti ini. Maafkan aku yah, seharusnya aku tak mudah tersinggung dengan perkataanmu. Kau tahu aku tak pernah berharap pertemuan kita seperti ini yang aku harapkan pertemuan kita di penuhi dengan canda dan tawa. Tapi lihatlah sekarang kau terbaring lemah seperti ini, Jujur, aku menyesal Ris." gadis itu menatap nanar ke arah tubuh Harris yang sedang terbaring lemah.

(Nama Kamu) terus berada di samping Harris, air matanya tiada henti ia keluarkan, ia menggenggam tangan sang idola begitu erat. Ahya yang melihat sang sahabat dari balik pintu hanya bisa tersenyum simpul melihat ketulusan hati (Nama Kamu) yang merawat pria tampan itu.

"Aku bangga sama kamu (Nama Kamu). Kamu selalu setia berada di samping Harris saat keadaannya seperti ini. Aku harap Harris akan secepatnya sadar dan mengetahui bahwa betapa tulusnya kamu merawatnya." Ujarnya tersenyum simpul.

Waktu sudah menunjukkan pukul 02 pagi, (Nama Kamu) memutuskan untuk melaksanakan sholat tahajud. Dalam doanya tiada hentinya ia mendoakan kesembuhan sang idola.

"Ya Allah sadarkanlah Harris dalam komanya, aku tak sanggup ia menderita seperti ini. 5 hari lagi ia akan berulang tahun tapi kau beri dia cobaan seperti ini, ya Allah kenapa bukan aku saja, kenapa harus dia? Aku benci dengan keadaan ini. " Ujarnya di isak tangisnya.

Setelah selesai sholat ia duduk di samping Harris sembari melantunkan ayat suci al-qur'an. Hafiz yang mendengar dari luar ruangan begitu kagum kepada sosok (Nama Kamu), ia tak pernah menyangka Harris mempunyai fans yang rela merawatnya setulus hati tanpa mengeluh sedikit pun.

"(Nama Kamu), tidurlah kau di sofa itu. Nanti aku saja yang menjaga Harris."Ujar Hafiz mendekati (Nama Kamu).

"Nggak kak. Aku akan terus di sampingnya hingga ia tersadar, karena aku penyebab dia menjadi seperti ini." (Nama Kamu) berkata begitu lembut kepada pria tersebut.

"Apa karena dia seorang penyanyi terkenal hingga kau rela merawatnya hingga selarut ini? Lihatlah jam di dinding sudah menunjukkan pukul 02 pagi, ku mohon beristirahatlah." Hafiz menatap lekat ke arah (Nama Kamu)

Jangan lupa komen dan votenya yah Jjs ❤❤

Happy Birthday My IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang