5. Camera

1K 152 30
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak acara amal para dokter dimulai, sekarang Taeyong sudah tidak terlalu canggung lagi dengan beberapa dokter, ya...hanya beberapa. Kalian tahu bukan jika Taeyong itu sangat pemalu dan juga terlalu canggung? Jadi dia hanya akrab dengan dokter Baekhyun, Kyungsoo, Irene, Jisoo, dan jangan lupa... Daehyun.

Tapi entah kenapa ke akrab-annya dengan dokter satu itu membuatnya agak tidak nyaman, entah ini hanya perasaannya atau apa, tapi saat bersama dokter tampan itu dirinya merasa ada yang menatapi mereka dan itu membuatnya sedikit memberi jarak pada Daehyun.

Namun Daehyun tetap gencar mendekatinya, kalau kata ibunya Seonho 'Dokter Daehyun itu sepertinya menyukaimu Tae, sedari tadi dia mencari perhatianmu' tapi dia tidak mempercayainya, toh menurutnya dia sama sekali tidak menarik. Tidak tau saja dia, kalau dia tersenyum sedikit saja banyak yang langsung luluh padanya.

Ya, sebenarnya sangat terlihat jika dokter Daehyun itu berusaha mendekati Taeyong, namun Taeyong yang memang dasarnya kelewat tidak peka itu menganggap dokter itu hanya melakukan itu untuk mengakrabkan dirinya dengan Taeyong.

Seperti sekarang ini, Taeyong yang sedang menyuapi Seonho sarapan di teras rumahnya tiba-tiba dihampiri Daehyun yang sejatinya sedang membantu dokter lain membersihkan rumah dan lingkungan rumah yang dipakai mereka.

"Ehm, Tae, nanti aku harus ke desa sebelah menyerahkan data yang diminta ayahmu, aku mau menyerahkannya tadi tapi aku lupa, hehe. Kau bisa menemaniku nanti? Aku tidak mengetahui jalanya"

"Hmm, nanti ya? Sepertinya aku bisa, tapi setelah aku membuat kue untuk anak-anak, tidak apa-apa?" jawab Taeyong sambil membersihkan sekeliling bibir Seonho dengan tangannya.

"Wow, kau juga dapat membuat kue?'"
"Tae hyung juga bisa membuat cookies!" -ini bukan Taeyong yang menjawab, jangan tanya siapa, tentu saja anak kecil yang sekarang sedang meminum air putih dari wadah minum plastik bergambar anak-anak ayam berwarna kuning, mendengar itu Daehyun mengusak gemas rambut Seonho.

_(._.)__(._.)__(._.)__(._.)__(._.)_

Sesuai dengan 'perjanjian' mereka tadi pagi, Daehyun sedang menunggu Taeyong yang sedang menganti pakaian Seonho yang baru saja mandi. Bocah itu memaksa ikut, ingin jalan-jalan katanya. Daehyun sekarang mengenakan pakaian yang sebenarnya lebih cocok digunakan untuk kencan, pria tampan itu mengenakan T-shirt putih dengan luaran kemeja putih yang tiga kancing teratasnya tidak dikancingkan, celana jeans, dan juga sneakers putih, belum lagi pakaiannya hanya bagian depan yang dimasukan dalam celana, rambutnya yang berwarna hitam itu ditata dengan rapih dan dia juga mengalungkan sebuah kamera DSLR dari merk ternama di lehernya.

Belum lama Daehyun menunggu akhirnya Taeyong datang dengan Seonho yang tangan kirinya digenggam Taeyong. Astaga, sekarang Daehyun benar-benar tidak dapat menyembunyikan kekagumannya pada Taeyong, lihat saja sekarang, Taeyong memakai sweater berwarna putih dan juga celana jeans hitam, dia benar-benar terlihat sangat manis dimata Daehyun, belum lagi pria manis itu menggandeng tangan Seonho yang menggunakan kaos panjang berwarna biru muda dengan gambar helikopter di bagian depan bajunya, bukankah mereka seperti akan berkencan sungguhan? Seperti berkencan setelah menikah bersama anak mereka?

"Taeyong-ah, kau benar-benar... wow! Kau manis sekali"

"Daehun hyung, Seonho manis tidak?" Seonho bertanya pada Daehyun, anak ini mengharapkan pujian juga sepertinya.

"Seonho sangat manis, sampai rasanya hyung ingin menculik Seonho" mendengar pujian itu Seonho tertawa gembira "Seonho boleh digendong hyung tidak?" Seonho bertanya pada Taeyong, namun saat Teyong akan menjawab Daehyun sudah mengangkat tubuh Seonho untuk digendong

"Seonho kan sudah besar, digendong hyung saja ya? Kasihan Tae hyung, tadi kan dia sudah membuat kue untuk Seonho dan teman-teman Seonho, dia pasti lelah" Seonho langsung mengangguk senang lalu mengeratkan tangannya pada leher Daehyun setelah pria itu menyerahkan kameranya pada Taeyong.

"Ehm, Daehun hyung, besok mau main sama Seonho? Kita main layang-layang bersama. Mau ya~!" anak kecil yang sekarang sedang berada di gendongan pria tampan itu bergerak-gerak, membuat gendongannya sedikit melonggar, dengan cepat Daehyun mengeratkan gendongannya lagi lalu menjawab "Hmmm... besok ya? Baiklah, hyung akan ikut bermain bersama Seonho. Asalkan... Seonho mencium pipi hyung dulu"

Muah~

Dengan segera Seonho langsung mengecup kencang pipi Daehyun hingga menimbulkan suara, lalu anak kecil itu tertawa senang.

"Ehm, Daehyun hyung. Setelah ini kita belok kiri"

Sedari tadi Taeyong tidak berbicara apapun selain menunjukkan jalan pada Daehyun yang sedari tadi bercanda dengan Seonho yang berada di gendonganya itu, dia masih terlalu malu untuk berbicara pada Daehyun, dia juga seakan menjauhi pria tampan itu karena perkataan ibu Seonho tentang Daehyun yang menyukainya.

"Baiklah Tae, setelah aku mengantar berkas ini kau bisa mengantarkanku ke tempat yang bagus di sekitar sini? Aku ingin berkeliling sebentar"

Sebenarnya alasan Daehyun meminta Taeyong mengantarnya itu hanyalah untuk pendekatannya saja. Seperti yang di lakukannya saat ini, sebenarnya pun ada beberapa dokter yang sudah mengetahui jalan menuju desa yang sekarang sedang dituju ketiga orang berbeda umur itu.

"Baiklah, tapi apa hyung tidak lelah berjalan nanti? Kalau tidak aku akan menemani hyung"
"Tidak, tentu tidak. Karena bersamamu" jawabnya, tapi tentu saja kalimat terakhir itu diucapkannya di dalam hati, dia tidak mau Taeyong menjadi takut padanya kalau tahu Daehyun sedang melakukan pendekatan pada pria manis itu.

_(._.)__(._.)__(._.)__(._.)__(._.)_

Sekarang ini mereka bertiga sedang berjalan bers-ah, tidak, sebenarnya hanya berdua -Taeyong dan Daehyun- Seonho daritadi tidak mau turun dari gendongan Daehyun, dan sekarang bocah itu sesang tertidur pulas di gendongan Taeyong. Kenapa? Taeyong sendiri yang meminta pada Daehyun agar Seonho digendongnya karena tujuan pria tampan itu mengajak Taeyong jalan-jalan adalahh untuk mengabadikan pemandangan sore bukan? Tapi daritadi belum ada satu foto pun yang tertangkap oleh kamera miliknya.

Dan sedari tapi pula, banyak warga sekitar yang mengira bahwa Daehyun adalah suami Taeyong dan Seonho adalah anak mereka dan ketiga orang itu sedang berkencan, dan yang dilakukan mereka? Hanya tersenyum malu.

Sekarang mereka ini sudah berada di danau yang disekitarnya ditumbuhi ilalang tinggi yang sudah berwana kecoklatan, semakin membuat pemandangannya semakin indah dan juga sedikit suasana romantis.

Taeyong sesekali membenarkan gendongannya, juga menepuk-nepuk pantat Seonho jika dia sedikit menggeliat, bisa repot kalau anak itu terbangun, dia akan meminta susu dan akan menangis kalau tidak segera diberi, mau pakai apa kalau dia menangis? Pakai susu Taeyong? Mana mungkin kan, dia laki-laki.

Terdengar juga suara dari kamera Daehyun yang terdengar nyaring beberapa kali, belum lagi warna langit sudah mulai berwarna kemerahan. Untung saja mereka sudah sampai desa, letak danaunya pun tidak jauh dengan rumah Taeyong. Kalau mereka masih berada di desa sebelah, mereka akan sampai jam tujuh malam karena jaraknya yang agak jauh.

"Tae?"
"Eung?"

Klik

Terdengar suara jepretan dari kamera Daehyun saat Taeyong menoleh kearahnya. Dia memotret diri Taeyong yang terlihat sangat cantik untuk ukuran pria, lalu tersenyum saat merasa hasil potretannya terlihat sangat sempurna.

"Aku harus mengabadikanmu juga" ucapnya, Taeyong yang masih kaget itu juga tersenyum canggung karena baru kali ini ada yang memotretnya selain untuk kebutuhan formal seperti untuk kartu pengenal.

Dan dia tidak tau, kalau didalam kamera itu sudah ada puluhan fotonya saat sedang menggendong Seonho. Dia terlihat sangat ke-Ibu-an, membuat Daehyun untuk ke sekian kalinya terpesona oleh kepribadian Taeyong.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's (Not) My Fault -JaeYong-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang