Audrey

34 6 0
                                    

Audrey PoV

Seorang gadis SMA menghentak-hentakkan kakinya kesal, seraya memasuki pekarangan rumahnya dengab wajah cemberut.

"AAAAAA!!!" teriaknya penuh amarah ketika dia sudah berada di pekarangan rumah.

Gadis itu melihat mamanya yang sedang menyirami tanaman tanpa menghiraukan teriakannya tadi.

Gadis itu menghampiri mamanya "Mamaa," panggil gadis itu cemberut. "Anaknya teriak bukan disamperin malah asik sama tanaman" dia merapikan rambut yang diterpa angin sore.

"Apa sih," mamanya menghentikkan kegiatannya sembari menatap anak tunggalnya itu. "Kamu sih, kenapa pake teriak-teriak segala. Ntar, diamukin tetangga baru tahu rasa kamu"

"Ihhhh, mama. Audrey tuh lagi keselll sama Charlina" dia melipat kedua tangannya didepan dada sambil memanyunkan bibirnya.

Ya, nama gadis itu adalah Audrey. Lebih tepatnya, nama kepanjangannya adalah Audrey Gray W.

"Charlina sahabat kamu itu?" mamanya bertanya dengan nada lembut.

"Musuh lebih tepatnya" ucapnya penuh dengan kebencian.

Mamanya mengernyitkan dahinya bingung "Kalian ada masalah?"

Baru saja gadis itu ingin menjawab, tapi mamanya langsung memotong "Ceritanya didalem aja. Mama capek berdiri terus" dia menarik tangan anaknya itu untuk masuk kedalam.

"Iya-iya" dia memutar kedua bola matanya dengan malas.

Mamanya menarik tangan gadis itu menuju ruang keluarga "Ayo. Sekarang cerita"

Gadis itu mengangguk "Jadi gini," gadis itu memulai ceritanya.

Flashback on

"Charr" panggil Audrey dengan nada pelan.

"Kenapa Drey?" Charlina menoleh kepada teman sebangkunya itu.

"Tapi janji ya. Jangan tinggalin gue" Audrey tersenyum tipis menahan tangis.

"Iya" Charlina berucap sambil membereskan bukunya.

Sekarang memang sudah waktunya pulang. Tapi mereka masih ada dikelas, karena tadi mereka bercerita dulu. Dan alhasil, sekarang tinggal mereka berdua dikelas.

"Papa gue bangkrut," ucap Audrey melemah. "Gue jatuh miskin Char" Audrey terisak pelan.

"Hah? Jatuh miskin?" Charlina melotot tak percaya. "Maaf ya Drey. Gue gak sudi temenan sama orang miskin" ucap Charlina sambil menenteng tasnya ingin keluar kelas.

Audrey menatap tak percaya kepada sahabatnya itu lalu membentaknya dengan lantang "Heh! Ini namanya sahabat?," Audrey tertawa sinis.

Charlina menoleh kepada Audrey yang mulai mendekati Charlina sambil menenteng tasnya.

"Asal lo tahu! Gue gak mau direpotin sama lo. Karena lo jatuh miskin" Charlina balik membentak

"Oh gitu," Audrey melipat kedua tangannya didepan dada sambil menatap buas kearah Charlina. "Dan asal lo tahu Charlina! Gue cuma bercanda soal tadi. Gue mau tahu kesetian sahabat lo sampe mana. Sumpah gue gak percaya sama lo ya, gue pikir lo sahabatan sama gue bukan karena harta. Gue pikir lo itu, emang tulus sahabatan sama gue. Ternyata ngga ya." Audrey tersenyum tipis.

Charlina tergagap––tidak tahu harus menjawab apa.

"Makasih Charlina. Dan selamat, mulai sekarang, lo akan kehilangan sahabat satu-satunya yang pernah lo miliki" Audrey meninggalkan Charlina yang teriak-teriak memanggil namanya.

Flashback off

"Kamu sih lagian. Pake drama segala"

"Kok nyalahin Audrey sih ma? Kan Audrey cuma mau ngasah keahlian aja"

"Kamu udah jadi ketua drama Audrey!"

"Nah sekarang, pokoknya Audrey mau pindah sekolah!"

"Oke"

"Tapi gimana ya caranya supaya Audrey bisa dapet sahabat yang tulus?"

Mamanya berpikir keras lalu tersenyum cemerlang. "Mama ada ide, tapi terserah mau kamu ikutin atau ngga"

Audrey tersenyum senang "Apa idenya ma"

"Sebuah penyamaran"

DISGUISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang