001

25 3 0
                                    

GABRIELLA menuruni tangga rumah-nya, untuk melaksanakan kegiatan makan malam dengan keluarganya.

"Mom," panggil Ella ketika dia sudah berada di meja makan. "Besok Ella jadi pindah sekolah kan?" tanya Ella lalu meminum segelas air putih.

"Iya," mommy Ella mengangguk seraya tersenyum. "Besok kamu udah mulai sekolah." jawab mommy Ella.

"Sekolah bareng kak Azzam kan?" tanya Ella lagi.

"Iya woi! Nanya mulu lo dari tadi." ucap Azzam geram karena Ella selalu bertanya.

Ella mengernyit tak suka ke arah kakaknya itu. "Hmm, besok Ella pergi naik sepeda aja ya." celetuk Ella di sela-sela makan malam mereka.

"Apa? Naik sepeda? Mom gak salah denger?" Mommy Ella membulatkan matanya tak percaya.

"Iya mom, Ella besok naik sepeda aja" Ella memamerkan giginya. "Kan besok hari pertama Ella sekolah, nah jadi Ella mau kasih kejutan ke sekolah baru Ella." jelas Ella.

"KEDATANGAN NERD BARU." teriak Ella kemudian dengan kencang.

Azzam mengeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan adik semata wayanangnya itu.

"Kayaknya jadi fake nerd solusi terbaik untuk mendapatkan yang real" jelas Ella lagi kepada orangtua serta kakaknya.

"Kamu yakin, mau jadi fake nerd di sekolah? Akibatnya besar loh!" ingat kak Azzam kepada Ella.

"Santai aja kakakku tercinta. Ella bisa jaga diri kok." ucap Ella dengan percaya diri.

"Ella sayang, kamu lebih baik gak usah jadi nerd di sekolah. Karena itu bahaya buat kamu nak." sahut Daddy Ella baru mengeluarkan suara karena tidak menyukai dengan ide Ella itu.

"Tenang aja ya semua," Ella berucap santai. "Ella pasti bisa kok jaga diri Ella sendiri, lagian kan kak Azzam bisa jagain Ella dari jauh." ucap Ella sambil menatap kakaknya itu.

"Tapi kamu janji ya kalo ada apa-apa, langsung bilang ke mommy." ingat mommy Ella.

"Siap Mom." Ella berucap girang.

Setelah selelsai makan malam, Ella langsung berlari menuju kamarnya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang ia butuhkan untuk besok.

......

AUDREY sekarang sedang berfikir. Bagaimana dengan sekolah barunya besok? Apa ia akan menemui orang-orang fake lagi?

"Gue harus gimana besok?" Audrey mengacak-acak rambut frustasi karena tidak kunjung menemukan solusi.

"Gue harus ikutin saran nyokap, atau gak usah?" Audrey duduk di sisi tempat tidurnya sambil menepuk-nepuk dahinya menggunakan tangan kanannya.

Audrey lalu mengambil handphone miliknya yang berada di tengah-tengah kasur, lalu berbaring.

"Oke google. Bagaimana cara mendapatkan teman, sahabat, serta pacar yang real." ucap Audrey lalu mengangguk-anggukkan kepalanya tegas.

Spontan saja google memberikan jawaban atas pertanyaan Audrey itu. Mata Audrey berbinar karena tidak menyangka, pertanyannya itu ada jawabannya.

Audrey lalu membuka salah satunya. "Cara yang paling ampuh untuk mendapatkan teman, sahabat, ataupun pacar yang real adalah dengan cara menyamar menjadi seorang yang buruk rupa." Audrey membuka mulutnya tak percaya setelah membaca artikel itu. Sama persis seperti yang dikatakan mamanya tadi.

Okay, sepertinya Audrey telah mantap untuk menjadi fake nerd. "Terimakasih God karena telah memberikan jalan keluar ini."

Audrey benar-benar sangat berterima kasih, karena dia memang benar-benar sudah muak dengan segala yang berhubungan dengan fake, entah itu fakefriend ataupun fakelove.

"Sekarang gue harus nyiapin peralatan buat jadi fake nerd besok." seru Audrey kegirangan.

......

ANNISA terdiam sejenak ketika melihat foto keluarganya itu. Foto dia ketika masih kecil, yang sedang digendong oleh sang papa, sedangkan sang mama sedang mencubit pipinya. Mereka terlihat sangat bahagia di sana, seperti keluarga yang sangat harmonis.

Memang benar, dulu keluarga mereka sangat harmonis. Tapi sekarang, semenjak Annisa beranjak dewasa, orangtua Annisa semakin gigih untuk mencari uang, mereka mencari uang tiada hentinya. Dari pagi jam 5 subuh mereka sudah berangkat, dan pulang pukul jam 11 malam.

"Gue harus bisa keluar dari siksaan ini." teriak Annisa geram yang sudah lelah dengan keadaan.

Jujur, dia sudah lelah dengan semua ini. Annisa tak membutuhkan uang mereka, Annisa hanya butuh kasih sayang dari mereka, Annisa rindu mereka.

"Gue bosen sama hidup gue sendiri! Gue bosen hidup tanpa kasih sayang orangtua gue!" teriak Annisa dengan sangat kencang di dalam kamarnya ini. "Gue pengen punya kehidupan yang sama seperti yang lain," ucap Annisa melemah. "Yang bisa ngerasin kasih sayang, kegembiraan, kenyamanan, dari seseorang yang mereka sayangi." Annisa terisak setelah mengatak itu.

"Gue bakal buat lembaran baru!" ucap Annisa sambil menghapus air matanya kasar.

Tekad Annisa sekarang sudah bulat, dia akan memulai kehidupannya dengan lembaran baru. "Mulai besok gue bakal sekolah di tempat yang baru, dan memulai semuanya dari awal."

"Gue harus nyamar besok, jadi seorang nerd."

"Ya! Itu jalan satu-satunya agar gue bisa keluar dari siksaan ini. Biar semua orang gak mengenal siapa gue yang sebenarnya." ucap Annisa lantang.

Kesepian yang dialami Annisa membuat ia berfikir bahwa ia harus keluar dari siksaan neraka ini. Dia tidak sanggup lagi hidup dengan kesunyian seperti ini, rasanya sangat hampa sekali.

......

KAMALEA langsung memasuki kamar setelah sampai di rumah, dia menutup pintu kamarnya dengan kencang, sehingga menimbulkan suara yang sangat keras.

Perasaannya sekarang sangat bercampur aduk, sakit, kesel, geram, semuanya menyatu.

Rasanya dia pengen nangis, teriak yang kencang. Tapi apa gunanya Lea menangisi orang brengsek, seperti Rian itu?

"Gue harus bisa move on dari si Rian gila itu!" emosi Lea meluap-luap ketika menyebutkan nama si Rian.

"Lo bisa Lea! Lo pasti bisa!" teriak Lea meyakinkan dirinya sendiri.

Lea menguatkan dirinya agar tak menangis, tapi nyatanya air mata ini sudah tidak bisa ditahan lagi, dia keluar dengan sendirinya.

"Apa-apaan sih Lo nagis karena dia Lea!"

"Lo nggak boleh nagis hanya karena cowok brengsek itu!" ingat Lea sambil mengusap air matanya dengan kasar. "Gue bisa!"

"Lijat aja besok! Gue bakal buka lembaran baru. Gue akan coba sesuatu yang antimainstrim." Lea tersenyum sinis dengan pikiran yang terlintas di otaknya.

"Nerd." satu kata terucap di bibir mungil Lea.

"Pinter banget lo Lea." Lea tertawa membanggakan dirinya sendiri.

......

Tak menyangka bahwa menyamarlah menjadi jalan satu-satunya untuk mendapatkan semua yang mereka inginkan.

......

Zzzzzzzz😪😪
Selamat Membaca^^
Semoga suka ya☺🙏

Informasi+_+
Maaf lama update yah:)
Soalnya tugas kami lagi numpuk, jadi ya begitulah. Hehehe.

Tapi sekarang kami usahakan cepet buat update nya:)

Warning!
Diharapkan Vote dan coment sebelum ataupun sesudah membaca!

Terimakasih ☺

SalamAA2

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DISGUISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang