Annisa PoV
Badanku bergerak-gerak sesuai irama lagu yang dialunkan. Gerakan yang lincah menambah daya tarik tersendiri bagiku.
Aku sekarang sedang melakukan latihan dance, seperti biasanya.
Hanya ditemani dengan sebuah alunan lagu tanpa siapapun di dekatku.
Aku sudah terbiasa hidup seperti ini, inilah resiko anak broken home.
Terbiasa hidup sendiri.
'Malang sekali nasibmu Annisa' aku tertawa sinis.
Aku menyeleseaikan latihan danceku, lalu mematikan musik yang sedari tadi meramaikan ruangan ini.
Aku menghela nafas pelan lalu meminum air mineral secara pelan. Aku berjalan menuju kamarku untuk beristirahat sejenak.
Mama dan papaku selalu pergi pagi hari dan pulang larut malam. Walaupun aku serumah dengan mereka, sudah lama aku tak melihat batang hidung mereka.
Mereka bahkan tak pernah menanyakan kabarku, walaupun itu lewat telfon. Mereka tak menghiraukan anak semata wayangnya, mereka hanya fokus untuk mengejar uang, uang, dan uang.
Aku seperti tak dianggap ada didunia ini.
Aku mengambil handuk lalu memasuki kamar mandiku. Mengguyur pelan badanku dengan shower yang mangalir deras.
Lima menit kemudian, aku sudah menyelesaikan mandiku. Aku berjalan keluar dari kamar mandi, lalu mengenkan baju tidur.
Aku mendekati meja riasku. Memandangi pantulanku dari cermin.
Keberadaanku sama sekali tidak dihiraukan oleh orang tuaku. Jadi mungkin, sekalian saja tak dihiraukan oleh semua orang.
Memang sepertinya aku lebih baik seperti itu. Dimanapun aku berada, keberadaanku tidak dipedulikan oleh orang lain.
Itulah rencanaku saat ini, pindah dari sekolah sekarang, atau bahkan dari rumah ini.
Melanjutkan hidup, dengan sebuah penyamaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISGUISE
Teen FictionBagaimana jika sekolahmu kedatangan murid baru Nerd? Empat sekaligus? Kamu merasa nama sekolahmu tercemar karena adanya mereka? Atau kamu merasa ingin mempermalukan mereka? Tapi apakah mereka Real Nerd? Atau Fake Nerd? Ya, Sekolah Menengah Atas Luxu...