Babies

2.4K 271 52
                                    

Warn! 
Age gap between members
BL! M-preg
Family•Au

Namjoon membuka pintu kamarnya dengan perlahan, mendapati Seokjin yang tengah tertidur sembari merangkul Jimin yang tertidur pulas di atas dadanya.
Namjoon tersenyum, melangkahkan kakinya kedalam kamar sebelum menutup pintunya dengan hati-hati takut membangunkan bayi-bayinya.

Um...wajah Seokjin itu terlalu muda untuk di bilang sebagai isterinya.

Seokjin dan Jimin, kedua orang tersebut adalah sebuah pemberian Tuhan yang berarti bagi kehidupan Namjoon. Hanya melihat kedua orang favoritnya saja sudah membuat hatinya luluh.

Seokjin yang memeluk Jimin kecil dengan erat, serta Jimin yang menggengam erat pajama Seokjin.

Namjoon terkekeh.
Memerhatikan pemandangan menggemaskan di depannya, sebelum mengambil sebuah foto menggunakan camera Canon miliknya.

Matanya sudah seperti bulan sabit, mirip dengan bayinya Jimin.

Namjoon tidak dapat menahan senyumanya. Kalau di lihat-lihat, Seokjin tidak nampak seperti ini dulu.

Seokjin tidak mungkin akrab dengan anak-anak, kecuali bayinya sendiri.
Karena dulu Seokjin sama sekali tidak menyukai anak-anak.























8 Years Ago

Seokjin menahan napasnya, memerhatikan pintu yang terlapisi lapisan sandblast tersebut.
(Sandblast : semacam lapisan stiker yang buram, biasa di tempelkan di pintu kaca kamar mandi.

Terdapat sesosok bayangan buram, nampak seperti orang dewasa. Sosok itu tengah berdiri di depan pintu itu. Seokjin menghela napasnya kala pintu buram tersebut tergeser dari luar, menampakan sesosok wanita berumur dengan seorang anak batita yang tengah tertidur pulas pada pelukannya.

"Apa kalian murid yang menjaga di ruangan ini? " tanya wanita tersebut dengan volume kecil, yang kemudian mendapat anggukan dari Namjoon.
"Ya benar. Apa Ajumma ingin menitip bayimu? " tanya Namjoon mengulurkan kedua tangannya untuk menggendong bayi tersebut.

"Iya benar, maaf merepotkanmu ya. Anak ku hari ini akan mempersembahkan lagu, aku takut nanti Joshua terbangun, jadi aku menitipkannya di sini ya. "

Hari ini adalah perayaan Pentas Seni.
Sebuah perayaan yang di lakukan di setiap akhir tahun, berisikan murid-murid yang akan mempersembahkan karya dan bakat mereka.

Banyak sekali murid berbakat yang berdatangan, mengisi acara dengan karya & bakat mereka.
Acara yang meriah ini tidak hanya berisikan murid-murid, tetapi juga para keluarga murid yang berdatangan untuk menyaksikan anak-anak mereka.

Lalu apa yang sedang Seokjin lakukan?

Begini ceritanya.
Sebagai murid yang tidak mempersembahkan karyanya, Seokjin di beri kebebasan untuk tidak masuk hari ini.

Awalnya Seokjin memang berniat untuk tidur seharian di dalam rumahnya, menikmati bertumpuk tumpuk makanan ringan yang tersimpan di dalam kulkasnya.
Namun rencana Seokjin malah tergantikan oleh ajakan Namjoon —pacar tercintanya — untuk menghadiri perayaan pentas seni tersebut.

Slice of Life [K.Nj × K.Sj] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang