Café

1.5K 175 14
                                    

Namjoon, Student Au! Seokjin, Batista Au!
Search Coffee Alley first!
Buat ngebayangin latar tempat yang enak ;)

Hari ini adalah hari Senin.
Terlepas dari hari masuk sekolah, hari ini juga merupakan hari yang paling berkat bagi Namjoon dan teman sekelasnya.
Bagaimana tidak?
Pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi berada pada jadwal hari senin.

Biasanya Namjoon bisa mengatasi hari terberat ini.
Namjoon tidak bermaksud sombong, namun di bandingkan prestasi anak-anak lain, Namjoonlah yang memiliki score paling baik. Ia juga selalu meraih ranking pertama pada setiap kelasnya.
Namjoon selalu suka belajar.
Menurutnya menghitung, menghafal dan memahami konsep adalah hal yang begitu menyenangkan dan menantang dirinya.

Tapi hari ini, ia sangat jenuh.
Mukanya tertekuk, matanya memancarkan pandangan benci. Setiap pergantian pelajaran, ia akan membanting pintu lokernya dengan kasar. Merutuk setiap kali guru manapun masuk kedalam kelasnya. Terutama saat Hoseok, sahabatnya, mencegahnya untuk pulang hari ini.

"Mau kemana Namjoon? "
Namjoon menengok, membalas pertanyaan Hoseok dengan menaikan salah satu alisnya.
"Kau tidak ingat? Hari ini ada tambahan untuk matematika. "
"Bangsat. "

Namjoon merutuk, berjalan meninggalkan Hoseok dengan balasan
"Aku akan terlambat. "

Masa bodo. Namjoon lapar dan juga stress, saat -saat seperti ini cafe adalah tujuan utamanya.
Benar. Aroma kopi dan lampu-lampu redup akan membantunya untuk membuatnya rileks.
















Kling

Namjoon memasuki kafe favoritnya.
Yang anehnya sangat sepi hari ini.

Biasanya ada banyak customer yang mengantri dan kursi yang sudah di duduki pada lantai dasar.
Tapi tidak kali ini.

Hari ini sangat sepi dan bahkan tidak terdengar suara sedikitpun. Bahkan tidak ada orang yang menjaga di belakang bar.
"Tutup? " Namjoon hampir meledak saat menyadari tidak ada orang di dalamnya.

Ia hampir teriak, namun untungnya suara seseorang menahan amarahnya.
"Tidak kok, kami buka, maaf aku baru sampai." suara lembut seorang pria menghampiri telinga Namjoon, lantas membalikan badannya untuk melihat orang tersebut.

Seorang pria yang memakai clemek berwarna hitam, melapisi pinggang yang ramping. Pria itu mengenakan topi berwarna putih, menghalangi jarak pandang Namjoon untuk melihat mata yang berada di baliknya.

Sepertinya pria ramping itu baru selesai berbelanja, terbukti dari kantung plastik besar yang terlihat berat berada pada tangannya.

Tanpa Namjoon sadari, pria dengan name tag Seokjin itu sudah berada di depannya.

Ah... Dia pemilik toko yang baru?

Namjoon membuka mulutnya saat melihat pria itu memegang sebuh pena untuk meyatat,
"Aku pesan ice americano, tambahkan sedikit kadar gulanya. " Namjoon berjalan menuju tangga atas,  "Tolong antarkan ke atas." suruhnya sebelum meninggalkan lantai dasar.

Well... Memang Namjoon lebih menyukai lantai atas di banding lantai dasar.
Lampu yang lebih redup, serta sofa yang empuk untuk bersandar, membuat tempat itu mendapatkan gelar terfavorit oleh Namjoon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Slice of Life [K.Nj × K.Sj] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang