Chap -5

1.9K 132 15
                                    

---------------- Happy Reading ----------------

_

_

Hari mulai senja, menandakan sebentar lagi malam akan tiba, bahkan sekolah telah usai dari beberapa jam yang lalu, namun seorang pemuda lengkap dengan seragam yang masih ia kenakan itu nampak enggan untuk beranjak pergi meninggal kan sekolah nya, atau yang lebih tepat nya adalah tempat dimana ia tengah berdiam diri sekarang.

Halaman belakang sekolah seakan menjadi tempat yang begitu nyaman bagi pemuda berkulit putih pucat itu,
entah apa yang membuat nya betah hingga berlama- lama duduk dengan bersandar kan tembok di sana.

Min yoongi.. sudah kesekian kalinya pemuda itu mendecak kesal sembari menatap marah ponsel hitam miliknya.

Ia mengusap wajahnya kasar, di kala merasa frustasi terhadap benda pipih tak berdosa yang berada pada genggaman nya itu, sembari memijat pangkal hidung nya, ia masih berharap seseorang yang sedari tadi ia coba untuk diubungi itu, dapat segera mengangkat peanggilan dari nya, namun nyata nya? sedari tadi orang tersebut tak kunjung mengangkatnya.

Yoongi menghela nafas pasrah, di ikuti dengan melempar asal ponsel milik nya, kemudian memejamkan matanya dikala rasa pening mulai menjalar di kepala nya..
Sembari menepuk-nepuk pelan kepalanya guna mengilangkan rasa sakit yang semakin dibiarkan malah semakin menjadi.

Yoongi hanya diam, bahkan ia sama sekali tidak memperdulikan rasa nyeri akibat luka lebam yang saat ini tengah menghiasi wajah tampan nya.. sedangkan kedua netra nya masih saja tertarik untuk menatap kembali keberadaan ponsel nya..

Ia meraih kembali ponsel itu, lalu menghubungi orang yang sama dengan harapan kali ini orang itu dapat mengangkat panggilan dari nya.

"Kumohon angkat" gumam nya memohon .

Entah apa yang terjadi pada pemuda itu, Yoongi hanya merasa bahwa dirinya sedang membutuh kan seseorang untuk berada di samping nya, duduk bersama nya, menemani diri nya yang saat ini bisa di katakan sedang tidak baik baik saja..

Namun....

"Maaf, Nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi, co--"

"Arghhh! SIAL! " erangnya kesal di ikuti dengan melempar kuat ponsel milik nya..

Bayangan kejadian beberapa saat lalu, dimana dirinya yang berkelahi dengan Jinyoung seakan kembali hadir mengusik pikiran nya, ia mengusak kasar surai gelap miliknya, kemudian memeluk erat kedua lutut nya di ikuti dengan menenggelamkan wajah lelah nya di sana.

[ Flashback On ]

"Min Yoongi! " teriak Jinyoung dari kejahuan, pemuda itu lantas berlari mendekat ke arah Yoongi yang saat itu tengah duduk bersantai di sebuah bangku sembari sesekali menegguk minuman kaleng yang berada pada genggaman nya.

Yoongi menatap datar kedatangan Jinyoung, dan tak berselang lama ia pun segera memalingkan pandangan nya dari keberadaan pemuda itu..
Seakan tidak peduli akan kehadiran pemuda itu, Yoongi pun segera beranjak dari tempat duduk nya, hendak berlalu pergi meninggal Jinyoung yang kini sudah berdiri tepat di hadapan nya...

"Hah! Ayo lah Yoon, Aku datang dan kau malah pergi?" gerutu nya sedikit kesal, berlari tadi sepertinya nya membuat pemuda itu sedikit ngos-ngosan.

Yoongi menghentikan langkah nya..
Sedangkan Jinyoung?, pemuda itu beralih mendekati bangku panjang yang sempat di duduki oleh Yoongi tadi..kemudian ia menempatkan bokongnya duduk bersantai disana.

"Kemarilah kawan ,duduklah disini bersamaku" ajak nya.

Yoongi masih tak bergeming, ia bahkan masih berdiri di tempat nya tanpa ada niatan untuk berbalik menatap Jinyoung yang saat itu tengah tersenyum miring pada nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. PianistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang