0 [ PROLOGUE ]

409 66 27
                                    

New story
Up tiap hari selasa jam 19.00 atau jam 7 malam :))
Seperti biasa, setiap prolog di ceritaku pasti pendek dan dikit.
Namanya juga prolog :v

Seorang namja tampan bernama Taehyung berjalan lemah menuju sebuah peti berwarna putih yang terletak di hadapannya. Air matanya sudah tak bisa terbenung lagi, ia tak kuat melihat sang eomma harus meninggal dengan cara yang sadis. Taehyung berdiri tepat di samping kakak perempuan nya, Hanah. Hanah juga nampak tak sanggup menahan tangisannya itu, ia bahkan sampai sesegukan beberapa kali.

Hingga tiba saatnya peti akan di tutup, tangisan semakin pecah dan membuat ruangan itu di penuhi oleh isakan tangis yang tak tertahankan.

Hanah sempat memberontak dan melarang mereka untuk menutup peti berwarna putih itu, ia selalu saja berkata kalau eomma  belum meninggal, eomma hanya sedang bercanda. Taehyung sampai membentak kakaknya, “noona, sadarlah. Eomma sudah tenang di sana,” ujar Taehyung dengan nada lantang, membuat Hanah memeluk pasrah tubuh sang adik.

Mobil ambulance berjalan dengan menyalakan sirine nya. Taehyung dan Hanah menaiki ambulance itu, mereka menuju ke sebuah tempat pemakaman umum.

Acara pemakaman berlangsung dengan waktu yang singkat, dan setelah itu ucapan bela sungkawa dan pelukan hangat mulai mendatangi Taehyung dan Hanah.

Hanah membuka pintu rumahnya, ia masih sesegukan, matanya sembap. “Hanah, darimana saja kau?” Tanya seorang namja yang sedang duduk di atas sofa sambil menonton tv.

A- appa? ” ucap Hanah.

“Hei kau ini kenapa? Sana buatkan makan malam, aku sangat lapar,” suruh appa.

“Ada apa, noona, kenapa kau masih di-” belum selesai Taehyung berbicara, ia membulatkan matanya menatap appa.

“Apa yang kau lakukan di sini?!” Tanya Taehyung dengan suara lantangnya.

“Ini adalah rumahku,” jawab appa dengan santai.

“Bukankah seharusnya sekarang kau berada di penjara?!” Tanya Taehyung.

“Di penjara? Hah, apa kau tidak mengenalku? Aku memiliki bakat untuk menjadi seorang aktor, dan betapa bodohnya para polisi yang memercayai perkataan ku, hahaha” jawabnya sambil tertawa.

✓ STIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang