Sungguh sebuah keajaiban besar bagiku dapat kuliah di "Korea Advanced Institute of Science and Technology (KIST)". Aku satu-satunya mahasiswi dari Indonesia yang mendapat beasiswa untuk kuliah di salah satu institut terbesar di korea ini. Awalnya sih cuma iseng-iseng aja ikut tes online eh gak disangka-sangka aku berhasil juga. Jangan khawatir dengan penggunaan bahasa dalam kegiatan belajar mengajar karena bahasa yang digunakan adalah bahasa inggris sebab program ini berskala internasional. Keren banget kan gue. Tapi disini aku merasa minder banget. Lihatlah orang-orang disekitarku, penampilan dan gayanya OMG amazing banget. Tapi masa bodo, aku kan niatnya mau belajar bukan beradu gaya. Betul gak?
Aku pun menarik nafas dalam-dalam sambil memasukan tangan pada saku baju hangat yang kupakai. Ini kali pertama aku merasakan musim gugur di negeri gingseng ini. Di Indonesia kan cuma ada dua musim mana mungkin aku aku dapat melihat indahnya daun-daun yg berguguran dan banyak tupai pohon ramai-ramai mencari makanan di Indonesia. Ahh korea benar-benar Indah. Aku pun melangkahkan kaki memasuki salah satu universitas paling bergengsi di korea.
"annyeonghaseyo. Naneun Kiki Imnida" ucapku sambil membungkukan setengah badan saat memasuki salah satu ruangan di kampus ini. Tiba-tiba kudengar suara teriakan yang membeledak "whahahaha,,,, annyeong, jeoneun il woo ieyo, dangsin-i nalang deiteuhago sipji mueos? Whahaha" aku cuman garuk-garuk kepala gak ngerti dengan bahasa yang mereka gunakan. Emank aku salah ngomong ya sampai-sampai orang-orang disini pada nertawain aku. Padahal dengan susah payah aku ngehapal kata-kata itu sampai gak bisa tidur.
"modeun geos-i jinjeong-ida" aku lihat dosen lelaki yang sudah terlihat cukup tua itu berteriak sambil memukul meja. Aku pikir dia sedang menenangkan murid-muridnya yang berisik karna kedatanganku.
"nuga yeong-eoleul hal jul?" ucapnya lagi kemudian lelaki tampan yang duduk di pojok bangku kiri baris paling belakang mengacungkan tangan sambil berdiri.
"na" ucapnya
" geunyeoege mul-eo" ucap dosen itu lagi sambil menunjukku.
"ne" ucap pria tampan itu sambil menganggukan kepala kemudian menghadapkan badannya ke arahku dan berkata
"where are you from?"
"me?" tanyaku dengan tatapan polos.
"of course, who else?"
"I'm from Indonesia"
"hmm,,, " dia pun geleng-geleng kepala kemudian berkata lagi "what's your faculty?"
"oohh,, Faculty of Civil Engineering"
"you enter the wrong places" ucapnya datar kemudian duduk kembali
"what? benarkah? mian hamnida.. mian hamnida" ucapku sambil membungkuk berulang kali dan melangkahkan kaki menuju luar ruangan.
***
Sumpah demi apa gue malu banget. Tapi lelaki tampan itu siapa ya. Meski terlihat sangat dingin, aku merasa tatapan begitu hangat keluar dari pancaran matanya. Ahh benar-benar manusia berwajah malaikat. Sangat tampan.
"I think this enough..." semua siswa yang berada di ruangan fakultas teknik sipil ini pun berhamburan meninggalkan kelas. Tidak terasa ternyata dari tadi aku bukannya memperhatikan apa yang diterangkan dosen malah memikirkan manusia berwajah malaikat itu. Cepat-cepat aku pun mengambil tas dan beranjak keluar. Tapi aku merasa ada yang mengikutiku. Dengan cepat aku pun menolehkan badan kebelakang dan melihat seorang wanita berkulit sawo matang membungkuk sambil berkata "annyeonghaseyo".
"annyeonghaseyo" jawabku sambil membungkukan setengah badan.
"can I join with you?" ucapnya dan berhasil mengagetkan ku. Dia orang pertama yang mau mengajak ku bicara. Ahh senangnya uda bisa kenalan sama orang asing di hari pertama ku di negeri orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Tahun di Negeri Gingseng
RandomIni FF pertama ku. Sebagian cerita diambil dari kisah nyata ku. Aku membuat FF ini karna terinspirasi dari Kaka ku. Dia menjadi kaka ku ketika aku duduk di kelas sepuluh tepat nya X-5. Kami satu kelas. Dan aku rasa hal terindah dalam hidup ku adalah...