4 Tahun di Negeri Gingseng Part 5 (Last Part)

409 11 2
                                    

@pulau Jeju

“Ki, ayo ikut renang…” teriak catta yang kini berada ditepi pantai.

“nggak,, kalian aja gih” teriakku yang berada dibawah pohon kelapa sambil memakai kaca mata hitam. Aku hanya dapat tersenyum pahit melihat kemesraan yang ditunjukan catta dan donghae. Donghae? Ya, Lee Donghae. Entah kapan dan bagaimana mereka dapat menjadi sedekat ini. Yang jelas kini aku sangat iri, iri dengan kemesraan yang mereka pamerkan. Oppa andai kau ada di sini sekarang. Aisshhh kenapa aku harus memikirkannya lagi sih? Aku kan udah janji untuk melupakannya. Untuk menghilangkan kepenatanku, aku pun jalan-jalan menikmati indahnya pulau jeju. Namun saat aku kembali ketempat samula aku tak dapat melihat catta dan donghae lagi. Apa iya mereka meninggalkanku sendiri? Aku pun sangat panik dan bingung harus berbuat apa. Aku gak tau jalan pulang ke hotel. Yang jelas kini aku tak membawa apapun selain sehelai baju yang kugunakan. Tuhan, apa yang harus kulakukan? Ahh untungnya ada orang asing yang dengan senang hati meminjamkan hp nya. Pikiranku kini kembali ditujukan pada kyuhyun. Satu-satunya nomor  yang ada dikepalaku hanyalah nomor kyuhyun. Dengan ragu aku pun mengetik nomor 08*******.

“tuuttt,,,, tuuttt,,” bunyi yang menunjukan nomor ku tlah tersambung dengan nomornya “tut tut tut” what the hell ? kyuhyun memutuskan panggilanku? Kyuhyun pliis sekali ini angkat telpon ku. Sudah berapa puluh kali aku memanggilnya namun tak ada jawaban. Ahh aku sungguh tak  mengerti dengan sikapnya. Seharusnya dia tahu situasi dimana aku sedang dalam keadaan darurat atau tidak. Shiittt terkutuh kau cho kyuhyun. Dengan sangat terpaksa aku pun mengembalikan hp kepemiliknya.

“gamsahamnida” ucapku sambil membungkuk.

***

“adhe?” teriak seseorang dari balik punggungku. Ahh aku tau siapa dia. beraninya dia nyapa aku setelah sekian lama tak memberiku kabar. Dengan cuek aku pun melanjutkan langkah sambil membaca buku tanpa menoleh kebelakang.

“ki, oppa mu manggil tuh” ucap catta yang berada disebelahku.

“udah jangan pedulukan dia. Mulai sekarang dia bukan oppa ku lagi” tegasku tanpa mengalihkan pandanganku dari buku tebal ini. Tiba-tiba aku merasakan seseorang menyentuh pundakku sambil memaksaku berbalik. Dan siapa lagi kalau bukan evil menyebalkan itu.

“adhe kamu knp? Kamu marah padaku? Emang aku salah apa?” aku masih tak mempedulikan kyuhyun dan masih terlihat sibuk membaca buku.

“ADHE” baru kali ini aku mendengar kyuhyun berteriak sambil memukul buku ku hingga terjatuh.

“kamu itu apa-apaan sih? Kadang baik dan kadang sangat menyebalkan. Aku sangat membencimu cho kyuhyun. Dan jangan pernah panggil aku adhe lagi. Camkan itu” bentakku kemudian kembali melangkah pergi. Tapi sialnya kyuhyun mencegahku dengan menggenggam tanganku.

“ki gue kekantin dulu ya” ucap catta sambil belari meninggalkan aku dan kyuhyun. aishh begitu menyebalkan anak itu mebiarkanku tersiksa sendiri.

“dhe aku benar-benar tak mengerti kenapa sikapmu jadi berubah seperti ini. Emang aku salah apa?” aku cuman dapat memandang keatas sambil memutar-mutar bola mataku menahan tangis. Kuberanikan menatap wajahnya sambil melepas tanganku dari genggamannya.

“aku benci sama sikap kaka yang selalu berubah-rubah. Kadang sangat baik dan kadang kau sangat dingin. Kaka tidak tau bertapa tersiksanya aku ketika liburan kemarin. Aku sangat cemas memikirkanmu. Kau tak pernah memberiku kabar. Kau seperti lenyap dari kehidupanku begitu saja. Kau tak pernah membalas sms, bahkan tanpa sepengetahuanku kau pindah rumah. Okey fine jika kaka udah gak mau lagi kenal dan bicara sama aku, tapi setidaknya kaka tahu disaat aku sangat membutuhkan bantuanmu. Aku mencoba menghubungi mu beberapa kali saat aku tersesat dipulau jeju sendiri. Sialnya otakku yang sangat sempit ini hanya hapal nomormu. Bahkan untuk menghapal nomorku sendiri sangat sulit. Kaka tau hanya kau satu-satunya harapanku saat itu. Aku benar-benar takut berada dipulau yang tak kukenal sendiri. Tapi apa? Kaka sama sekali tak mengangkat panggilanku. Akhirnya aku hanya dapat menunggu catta datang menjemputku. Aku cuman dapat duduk dibawah pohon kelapa berjam-jam seperti orang gila. Sampai akhirnya catta dapat menemukanku. apa kau puas? KAU PUAS DENGAN PENJELASANKU? JADI MULAI SEKARANG JANGAN PERNAH MENDEKATIKU LAGI” teriakku sambil menagis. Aku tak peduli dengan tatapan orang-orang disekitarku. Yang jelas kini hatiku benar-benar lega karna dapat mengeluarkan unek-unek yang selama ini menyesakkanku. Dengan seenaknya kyuyun malah memelukku dan menenangkan hatiku. Ahh aku dapat merasakan tatapan membunuh orang-orang disekitarku.

“maaf,, maaf kan aku. Aku lupa memberi tahu mu bahwa selama libur aku harus belajar membantu ayahku menjalankan perusahan-perusahaannya dan berbagai lembaga pendidikan yang ia miliki. Bahkan hp ku pun ia sita. Maafkan aku” aku pun melepaskan pelukan kyuhyun setelah mendengar penjelasannya.

“benarkah itu?” tanyaku sambil menghapus air mata. Kyuhyun hanya menjawabnya dengan senyuman. Lagi, lagi dan lagi aku memaafkan evil berwajah malaikat ini. Aku memang tak dapat berlama-lama marah pada nya. Aku terlalu menyayanginya.

“oppa” terdengar teriakan yeoja dari balik punggungku.

“saeng..” hah? Saeng? Aku dengar kyuhyun memanggilnya saeng. Oppa,,, maksud km apa? Kamu punya adik lain selain aku? Iiiiiiiiihhhhhh,,,,,,,,, aku cuman dapat menatapnya geram sementara kyuhyun terus melihat wanita cantik yang ia sebut saeng sambil tersenyum. Oppa aku tak pernah melarangmu untuk mempunyai banyak pacar tapi plisss, aku ingin cuman aku yang menjadi adik mu. GAK ADA YANG LAIN!

“Yoona Imnida” ucap seorang yeoja sambil mengulurkan tangannya kearahku. Aisshh sejak kapan dia berada didepanku?  Beraninya ya kau tersenyum pada ku. Ingin sekali aku menjambak rambutmu dan melarangmu memanggil kyuhyun dengan sebutan oppa. Dia itu oppa ku, yeoja babo. Tapi yang dapat kulakukan sekarang hanya pura-pura senyum dan memperkenalkan diri “kiki imnida” ucapku. Karna faktanya aku bukan siapa-siapa kyuhyun.

***

Setelah kejadian itu aku sudah jarang ngobrol dengan kyuhyun apalagi sekarang kita beda fakultas. Entah  mengapa sekarang aku dapat menerima kenyataan bahwa aku tak mungkin selamanya didekat kyuhyun apalagi sekarang ia telah mempunyai adik lain.

“ki, jajan yuk.. laper nih” ajak catta sambil menarik tangan ku.

“iya iya..” dengan malas aku pun keluar kelas bersama catta. “Deg” setelah sekian lama aku tak melihat kyuhyun akhirnya aku dapat berpapasan dengannya didepan kelas. Dia hanya memandangku sekilas sebelum akhirnya melanjutkan jalannya dengan tergesa-gesa sambil memegang hidungnya. Ah ngapain juga aku berharap dia masih mau menyapa dan memanggilku adhe. Dia benar-benar telah berubah dan telah melupakanku.

***

*2 tahun kemudian

Sudah dua tahun aku tak bertemu dengan kyuhyun. Meski kita satu kampus tapi aku jarang sekali bertemu dengannya. terakhir bertemu waktu aku berpapasan dengannya didepan kelas. Banyak gosip yang beredar kalau kyuhyun telah menyelesaikan fakultasnya dan pindah ke paris untuk menetap disana. Ada juga yang mengatakan kalau kyuhyun pergi ke paris untuk berobat. Hmm apapun itu kabarnya aku udah tak peduli lagi. Yang jelas kyuhyun sudah benar-benar pergi dari kehidupanku. Satu minggu lagi aku akan kembali ke Indonesia karna saya telah menyelesaikan fakultas ku disini. Aku telah lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Entah mengapa siang ini aku ingin sekali menghubungi kyuhyun. Setidaknya aku pernah menjalin hubungan baik dengannya. Jika memang aku harus pergi, aku ingin pergi baik-baik. Dengan ragu aku memanggil salah satu nomor yang berada dikontak hp ku. Namun sayang nomornya sudah tidak aktif. Mungkin ia telah mengganti nomornya. Aku tak bisa berbohong kalau hatiku saat ini benar-benar sedih. Aku pun menonaktifkan hp ku dan perlahan menutup mataku…

Tok tok tok…. “kiki… kiki” remang-remang aku mendengar teriakan perempuan sambil mengetuk pintu kamarku. Ahh siapa sih yang mengganggu tidurku siang-siang begini. Dengan gontai aku jalan kearah sumber suara dan membuka pintu kamarku.

“ki,, kyuhyun telah meninggal”

DEG… aku hanya dapat mematung mendengar kata-kata itu. Apa ini mimpi? Ya,,, aku kan tadi masih tertidur pasti sekarang aku belum bangun dari tidurku.

“kiki kamu gak apa-apakan?” Tanya catta sambil mengguncang-guncang tubuhku. Ya Tuhan ini bukan mimpi. Kyuhyun benar-benar telah meninggalkan aku. Oppa, seumur hidup tak bertemu dengan mu aku tak apa-apa asal kau dapat hidup bahagia…

***

Andai aku dapat memohon aku tak ingin menemui tanggal 26-12-2011.

Hari dimana seseorang yang sangat kusayangi pergi meninggalkan ku sendiri didunia yang fana ini. Aku menyayangimu oppa,, sampai kapan pun kau akan selalu ada dihatiku.

Semoga kau bahagia dialam sana…

~~~ END ~~~

Pasti endingnya gaje dan mengecewakan banget kan. Iya kan? Tapi mau gimana lagi,,, memang begini ceritanya… Sekali lagi aku katakan ini bukan hanya ceritaku tapi juga kisahku.

Makasih bagi yang udah mau baca *emank ada? Gak ada pun gak apa-apa. Ini hanya untuk koleksi ceritaku saja. Dan maaf banget kalau ceritanya sangat mengecewakan. Gamsahamnida

4 Tahun di Negeri GingsengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang