4 Tahun di Negeri Gingseng Part 3

362 7 0
                                    

Aku tak dapat menyembunyikan senyumku ketika kyuhyun mengirimku sms ucapan selamat malam dan semoga mimpi indah. Tumben-tumbenan tuh anak, biasanya juga tak pernah mebalas sms ku. Hahaha. Tiba-tiba aku mendengar suara pintu kamarku terbuka. Langsung saja aku menyembunyikan hp ku.

“catta kau mengagetkanku saja..” ucapku pada catta. Catta pun langsung melempar tubuhnya di atas kasurku.

“kiki kenapa kau tidak pernah bercerita kepada ku sih..”

“maksud kamu bercerita tentang apa?” tanyaku pura-pura tak mengerti.

“SEMUANYA…” bentak catta.

“ahh baik lah baik.. akan aku ceritakan sekarang..” aku pun menceritakan bagaimana kedekatanku dengan kyuhyun dari awal sampai akhir dan alasan kenapa aku menangis.

“apa kamu gak sedang menghayal?” Tanya catta tak percaya.

“apa aku terlihat seperti itu?” tanyaku balik.

“ngga sih.. tapi seperti mimpi seorang cho kyuhyun anak terpintar, terkaya dan terganteng sekorea mungkin sejagat raya menyukaimu?” aku langsung melempar bantal tepat ke muka catta.

“apa kau sebodoh itu? Aku bilang aku dan kyuhyun tidak ada hubungan apa-apa. Kita hanya adik kakaan. UNDERSTAND?”

“tapi kiki coba deh kamu pikir baik-baik” ucap catta sambil beranjak dari tempat tidur kemudian berjalan bolak balik dengan tatapan diarahkan ke atas “kyuhyun tiba-tiba pindah fakultas dan tempat tinggal kemudian mengajakmu pulang bareng dan makan bersama. Bukan hanya itu dia juga memaksamu menonton di bioskop cuman berdua. Bukankah itu terdengar kalian seperti sedang berkencan?”

“mwo? Kencan?” aku sangat kaget mendengar perkataan catta “ahh kau berpikir terlalu jauh.. sebaiknya kau keluar dari kamarku dan cepat kompres dahi mu” ucapku sambil menyeret catta keluar dari kamarku.

“kiki coba kamu pikir baik-baik perkataanku. Apalagi kini kalian sudah terang-terangan jalan berdua di dalam kampus” teriak catta dibalik pintu kamarku. Aku tak mempedulika perkataan catta dan langsung tiduran ditempat tidurku.

“aku… dan kyuhyun…” tanpa sadar aku pun menyunggingkan senyum bahagia sambil memukul-mukul tempat tidurku.

***

“kiki mau sampai kapan kau terus berdiri didepan cermin? Cepat turun,, kita sudah terlambat” ucap catta kesal sambil terus membunyikan klakson mobilnya.

“ia sebentar” teriaku sambil berlari keluar. Entah mengapa hari ini aku ingin sekali tampil lebih istimewa. Ahh oppa, aku ingin sekali cepat melihat wajahmu.

***

“catta, apa kau melihat kyuhyun?” tanyaku ragu. Aku sebenarnya malu menanyakan ini kepada catta. Tapi aku gak bisa kalau berpura-pura semuanya baik-baik saja tanpa ada kyuhyun disampingku.

“maksudmu oppa mu? Hahaha” ejek catta.

“ahh catta… aku serius nih… seharian ini aku tak melihat batang hidungnya. Aku takut dia kenapa2”

“apa kau merasa ada sesuatu yang kurang dari hidup mu? Apa kau merasa sedih dan kesepian? Apa kau merasa ingin sekali memeluk dan melihat wajahnya? Apa pikiranmu dipenuhi tentang dia sampai-sampai kau tak berselera makan? Apa kau…”

“stooppp… bagaimana kau tahu keadaanku sekarang?” tuukkk… satu pukulan tepat mendarat dikepalaku.

“itu artinya kau kangen dia babo” teriak catta seenaknya.

“aisshhh sejak kapan kau suka menganiaya orang” protesku sebal sambil memegang kepalaku yang terkena pukulannya.

“sudahlah kau datangi saja rumahnya”

4 Tahun di Negeri GingsengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang