Sebuah coklat, jatuhlah sebuah kacang mede yang membuat terjadinya hujan kacang mede. Dilapisi terjunan coklat yang melapisan kacang mede dengan rata, coklatnya menetes dengan perfect dan menjadi sebatang coklat lezat dengan patahnya coklat itu memencarkan kacang mede yang crunchy dan meleleh seakan tiada habis, dan dikemas dengan bungkus coklat dengan tag line "Lezatnya coklat, Perfect Crunchy nya"
Liona membuka matanya setelah selesai membayangkan betapa lezatnya coklat yang ia bayangkan.
Ternyata sudah banyak orang dihadapannya, mereka terpukau dengan konsep Liona. Bahkan ada yang terlihat juga membayangkan
coklat itu."Kayaknya enak ya" Kata Agung yang masih termenung.
"Fix kita pake konsep itu" Kata Vino dan mulai meeting untuk menyusun
ide yang sudah dibua Liona. Mereka pun mulai tenang sekaligus tegang, kalau ide ini gagal, scrolling group akan pupus.Liona masih membayangkan coklat itu, andai coklat itu beneran ada.
Mungkin akan ia beli dimanapun berada.Liona membereskan barang-
barangnya, dan bersiap untuk pulang, karena sudah waktunya untuk pulang.Liona ini adalah contoh perempuan perfect jika laki-laki tidak tahu tentang lemotnya otak Liona. Tubuhnya yang tinggi, kulitnya yang mulus serta wajah yang rupawan sudah cukup perfect untuk dilihat.
Tak sengaja Liona menabrak perempuan dengan wajah masam yang masuk ke kantornya. Dia masuk mencari Vino. Namanya Erina,Dia pacar Vino yang terlalu posesif.
Ina datang ke kantor Liona untuk menemui Vino, karena ia tahu bahwa Vino pergi bersama perempuan kemaren, tidak lain yaitu Sheina
salah satu tim kreatif di Scrolling Group.Yang tadinya Liona ingin pulang , memutar balik ke tempat Ina berada. "Mbak cari siapa?" Tanya Liona.
Satu kantor sudah tahu, kalau Ina sedang buruk, ia sangat galak, mungkin Liona tidak tahu, dan orang kantor menganggapnya The Power of Lion-a.
"Saya cari pacar saya, VINO" Katanya menekankan kata-katanya.
"Owh, pacarnya Vino"Liona berkata sambil mengangguk.
"VINOO!" Teriak Ina saat kantor mulai sepi.
"Mbak engga boleh berisik, lagi meeting" Liona lagi-lagi berbicara.
"Apa urusannya sama lo?" Kata Ina.
"Lah mbak apa urusannya disini? Emangnya mbak karyawan disini?" Skak sudah Ina dengan pertanyaan Liona.Beberapa karyawan hendak bertepuk tangan karena kehebatan Liona. "Lo itu ya—"
"Ina, kenapa? Jangan berisik dong" Vino keluar dari ruang meeting. Ina
menarik tangan Vino ke tempat lain, Liona hanya terpatung melihat sikap dua buah pasangan tak bertanduk itu.Liona mengintip ke ruang meeting dan nyengir kuda.
∞
Liona memasuki ruang kerja kantornya, semua orang menyambutnya dengan meriah karena project perusahaannya berhasil.
Liona dengan otak yang
masih tetep lemot hanya termenung, seperti dikepung para pemangsa yang siap menerkamnya kapan saja."MAKASIH LIONA UDAH BIKIN SCROLLING GROUP BERHASIL" Kata Agung dengan senyum bahagia diikuti dengan sorak karyawan lainnya.
Liona tersenyum bahagia dan "Maksudnya apa ya?" Kata Liona masih tersenyum.
Agung merubah ekspresi wajahnya, tapi tak lama kembali bahagia. Karena ia sadar, sepertinya lemot si ratu hutan tak akan hilang.
"Jadi konsep iklan kita di terima Liona" Kata Sheina memperjelas.
"WHAT?" Kata Liona kaget.
"Yang gua bayangin itu?" Kata Liona semakin kaget.
"Yang lezat itu?" Katanya untuk ketiga kalinya.
"Iya na, Iya" Kata Agung.
"YES,AKHIRNYA GUA BISA BELI COKLATNYA NANTI" Teriak Liona dan para karyawan bubar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris Lemot [3/4]
Short StorySeorang sekretaris dengan paras yang rupawan dan terlihat perfect tanpa kekurangan sedikit pun. Tapi LEMOT. Liona namanya,dibalik lemotnya, dia punya kehebatan lainnya yang kalian tidak tahu. [Belum direvisi]