Reina POV."Ma cia ngak mau,cia ngak bisa keluar dari rumah ma. Plis ma"
selesai makan malam, aku sangat terkejut ketika mama nyuruh agar aku sekolah lagi.Hm..... maksud aku,selama ini aku memang sekolah tapi Home schooling. Nah dan tiba-tiba aja mama nyuruh aku sekolah lagi. Sekolah yang ada gedungnya, banyak anak muridnya, ada lapangannya, ada kantinnya dan lain-lain. DAN AKU NGAK MAU ITU!
"kok ngak bisa?... Dicoba aja belum kan?...kalo kamu ngak mau lebih baik kamu tinggal sama nenek kamu aja."
mama aku yang yang sangat cantik parasnya ini memang ngak bisa dibantahkan kalo udah keputusannya. Dan mama ngancam aku bakal tinggal sama nenek di Spanyol kalo aku ngak mau sekolah.
"pa,papa ngak setuju kan sama mama?... Papa ngak kasihan gitu sama cia?.... "
Saat ini aku sedang merengek sama papa yang selalu memanjakan ku, besar harapanku agar papa menentang keputusan mama tadi.
"cia,papa setuju dengan keputusan mama. Ini juga untuk kebaikan kamu sayang.Lebih baik kamu coba dan jalankan dulu."
( papa menjawabku dengan sangat lembut sambil mengelus rambut ku)Aku tidak puas dengan jawaban papa barusan. Jawaban yang benar-benar tak ingin aku dengar. DEMI KEBAIKANKU?.. OH NO! HIDUPKU BAKAL SEMAKIN SENGSARA KALO AKU SEKOLAH. Aku pun kembali merengek kepada keempat kakak laki-laki ku Yang super duper ganteng kata teman-teman ku waktu SD.
"kak varo ngak setuju kan?"
"aku setuju kok"(jawab kakak pertama ku yang lagi asik menonton berita itu)
"kak lean ngak setuju kan? "
"Gue.... Gue... Gue sangat setuju. Wkwkw" (jawab kakak kedua ku yang kukira dia bakal ngak setuju, dasar PHP)
"kak Renan sayang, kakak ngak setuju kan? "
(aku bertanya kembali pada kakak ketiga ku ini yang lagi fokus membaca bukunya)
"kak Renan? (aku menyenggol lengan kakakku, karena dari tadi kakak SANGAT fokus dengan bukunya)
"hah, apa?... (jawab singkat kakakku)
"kak renan ngak setuju kan kalo aku sekolah? "
"kalo mama papa setuju aku juga setuju"(kakak ku kembali membaca bukunya)
Ok fix, hanya tinggal satu harapan aku.kali ini aku sangat yakin kalo kakak keempat aku ini bakal ngak setuju dengan mama.
Aku pun langsung lari ke pojok ruangan dimana kakak keempat aku sedang asik main MLnya."kakak Darren yang ganteng Kakak ngak akan setuju kan dengan keputusan mama? "
Aku menopang dagu dengan kedua tangan aku dan aku membesarkan mata aku dan membuat muka aku seimut mungkin.
1
2
3"gue ngak setuju." (jawaban kak Darren membuat aku lonjat-lonjat kegirangan dan yang lainnya menatap darren dengan mata yang melotot)
1
2
3"maksud gue,gue ngak setuju sama lo"
(lanjut kak darren yang membuat aku spontan memukul punggungnya)"cia kamu mau nanya sama siapa lagi?.... Semuanya sudah setuju dengan keputusan mama. Jadi minggu depan kamu sudah bisa pergi belajar di sekolah."(mama memberinya pernyataan kepada aku. MINGGU DEPAN AKU SEKOLAH! MATI DAH AKU!
Aku langsung lari menuju kamar aku. Ini adalah awal yang buruk di hidup aku. Tak ada satu pun yang setuju denganku. Mereka ngak mikir dengan keadaan aku.
"ma, apa ngak masalah nyuruh cia sekolah? "(tanya lean sambil melihat adeknya lari ke kamar)
"ngak mungkin selamanya cia diam dirumah kan?...Dia harus bisa melawan semua ketakutannya itu. Apalagi kan ada Renan dan Darren. " (jawab mama)
"APA? "
(tanya Renan dan Darren serempak)"apanya yang apa? " (tanya mama kembali dengan wajah polos)
"maksud mama cia bakal sekolah di sekolah kami gitu? " (jawab Darren dengan muka penuh tanda tanya)
"iyalah, percuma dong cia punya kakak laki banyak tapi ngak bisa jagaian cia. Pokoknya jangan banyak protes! Mama mau kekamar, mau tidur. "
24:03 WIB.
Senin,18 juni 2018.
Semoga suka dengan ceritanya ya.
Vote dan comen teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
the life of the sixth sense girl
Teen FictionIni kisah hidupku.Awalnya aku adalah seorang wanita normal. Hingga kejadian itu menimpaku dan mengubah seluruh hidupku.