5.Aku tak melihat dia.

5 1 0
                                    

Aku sudah berdiri di depan kelas baruku. Tak ada suara dari dalam. Aku pun mengetok pintu dengan sopan.

"apakah kamu anak baru itu?"

Tak berapa lama keluar guru dari dalam,Rose itulah nama yang kulihat dari name tagnya.

"benar bu"

"Baiklah tunggu sebentar ya"
Ibu Rose kembali ke dalam kelas.

"Anak-anak pada hari ini kalian akan mendapatkan satu teman baru. Nah itu kamu silahkan masuk"

Setelah ibu rose memberikan instruksi untuk pun langsung masuk dengan senyuman di wajahku. Aku ingin memberikan kesan yang baik kepada mereka.

"wah ternyata cewe, lumayan bisa modus entar"
"haduh gelis pisan tu neng"
"Dasar cabe"
"haduh bodynya aduhai"

Banyak sekali omongan-omongan yang aku dengar ketika masuk ke dalam. Tapi aku pura-pura tak mendengar saja.

"Sudah sudah diam kalian semua. Ayo perkenalkan dirimu"

"baik bu" aku pun berjalan beberapa langkah ke depan dan ditengah-tengah agar semuanya dapat melihatku.

"perkenalkan namaku Reina acacia casandra adana,kalian bisa memanggilku cia."

"bu saya mau bertanya"

Aku melihat ada salah satu siswi yang mengangkat tangat. Dia meminta persetujuan ibu rose lebih dahulu.

"Baiklah Vio"
Hmm, ternyata namanya vio.

"kau dari sekolah mana? "

Pertanyaannya barusan berhasil membuat aku terdiam untuk beberapa detik.

"ahh...a.. aku selama ini Home schooling" aku menjawab dengan gugup pertanyaan vio. Aku tak mau mereka berpikiran kalau aku adalah anak yang bermasalah.

"dia home schooling?
"aku rasa dia ada masalah atau bisa aja dia adalah anak yang bermasalah? "
"atau mungkin dia adalah antisosial? "

Sesuai dengan dugaanku ketika aku mengatakan bahwa aku home schooling pasti saja kelas akan ricuh.

"kenapa kau Home schooling?.... Dan sudah berapa lama kau home schooling? " Vio sepertinya sangat kepo dengan diriku.

"aku home schooling sejak kelas 6 Sd. Dan maaf saat ini aku belum bisa memberitahu kalian alasan aku home schooling"

"nah saya rasa perkenalan sudah cukup. Reina kamu duduk disamping Patri (bu Rose menunjukkan ke arah cewe yang duduk sendirian). Dan anak-anak mari kita mulai belajarnya."

"baik bu" aku melihat ke arah yang ditunjuk ibu rose tadi. Patri, perempuan itu langsung mengangkat tangan kanannya. Dia ingin memberi tahuku bahwa aku duduk di sana. Aku pun berjalan ke bangkuku.

Ketika aku berjalan,aku melihat kedua kaki sedang menghadang jalanku. Aku pun mengangkat wajahku untuk melihat. Dan.....

BRUKKKK......

Aku terjatuh, dan pantatku mencium lantai dengan mulusnya. Seisi kelas langsung menertawakan diriku. Aku pun tak berani mengangkat wajahku, aku terus menunduk ke bawah. Bukan karena aku malu dengan teman-temanku melainkan aku takut dengan apa yang ada di depanku.

HANTU.

yah, di depanku saat ini sedang berdiri seorang hantu perempuan yang lengkap memakai seragam smanya.

"bisahkan kau membantuku sekali saja. Aku mohon" Hantu itu tahu bahwa aku bisa melihat dirinya,dan dia meminta bantuanku.

"Aku mohon  kepadamu,selama 20 terakhir ini hanya kau satu-satunya orang yang bisa melihat diriku. " 

Hantu itu kembali memohon terhadapku. "ngak usah lihati yang ngak perlu kamu lihat. Abaikan saja" tapi sayangnya pesan mama langsung terlintas di pikiranku. Aku bergulat dengan pikiranku sendiri, apakah aku membantu dia atau mengabaikan saja.

"Reina kamu tak papa? "

"ah... Aku tak papa bu, pantatku hanya sedikit saja (aku berpura meringis kesakitan sambil memegang pantatku)

Saat ini aku benar-benar berterimakasih kepada ibu rose yang sudah menyadari diriku tadi.Dan akhirnya aku pun memilih untuk mengabaikan hantu itu. Aku berdiri dan melanjutkan jalanku.

"apakah kau baik-baik saja? "

Wanita yang bernama patri itu seperti sangat khawatir terhadapku. Aku bisa melihat itu semua dari wajahnya.

"aku ngak papa kok. Oh iya siapa namamu? "

Aku pun mengulurkan tanganku kearah dia,dan memberikan senyuman terbaik yang aku bisa.

"Aku patricia Arguerta.kau bisa memanggilku patri. "

Wanita itu langsung meraih tanganku dan membalas senyumanan ku tadi.

"wah, aku rasa kita berjodoh. Nama kita sama-sama ada Cianya,hehehe"

"aku harap kita bisa menjadi teman baik mulai hari ini."

Kami pun memilih untuk memperhatikan penjelasan dari ibu Rose dulu. Kami tak mau dihukum apabila ketahuan mengobrol di dalam kelas.

Sayangnya, sekuat apa pun usaha yang aku lakukan untuk fokus ke depan sia-sia saja. Pasalnya hantu itu masih mematapku dari belakang kelas.


23:31 wib

Rabu, 20 juli 2018.











the life of the sixth sense girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang