"ada papa ya kak?"...
Aku melihat siapa yang yang memegang tanganku tadi. Dan ternyata si kak Okta yang mengantarku ke kelas tadi.
"lo makan disini aja,sama gue."
Seketika aku langsung melepaskan tangan kak Okta.Dan kak okta malah meraih tanganku lagi.
"kak, lepaskan tanganku. Mereka semua sedang menatap kita"
"mereka ada mata untuk melihat. Dan..... Apa susahnya untuk makan sama gue? "
Aku terdiam dan malah menatap ke depan. Tapi bukan kak okta yang membuatku begitu.
"Tolong lah diriku sekali saja. Aku hanya mau agar orang tuaku tahu dimana kerangka putri sematang wayang mereka. Tolong"
Aku berusaha mengabaikannya hantu itu untuk kali ini. Tapi...
"LEPASKAN AKU!" aku spontan berjerit ketika hantu itu memegang kedua bahuku. Dan semua mata yang ada dikantin ini menatapku dengan heran.
"tu cewe ngapain bentak-bentak kak okta? "
"cari mati tu cewe sama okta"
"Bukannya senang di pegang sama cowo ganteng,malah marah-marah. Mending gue aja yang dipegang"
"sok jual mahal tu cewe"Banyak sekali omongan-omongan yang keluar dari murid yang melihati sikap Cia kepada kak Okta.
"lo kok bentak gue?...gue ngak ngapa-ngapai lo kok" (okta langsung melepaskan tangannya ketika Cia membentak dirinya. Wajahnya menunjukan dia sedikit terkejut. Pasalnya belum ada anak di sekolahnya yang berani kepadanya kecuali darren dan gengnya.
"apa yang gue lakukan sekarang?...kenapa gue bentak kak okta? "
Cia menggerutu terhadap kebodohan yang dirinya lakukan."Bukankah kau punya orang tua?
Dan aku pun punya orang tua yang selalu mencariku seperti orang gila. Mereka...... Mereka hanya merindukan putrinya.Aku tak meminta dirimu untuk kasihan dengan hantu seperti diriku. Tapi aku mohon,agar kau kasihan dengan orang tua ku. "
Hantu itu kembali membujuk cia untuk membantunya.Hantu itu menangis,dia berharap wanita yang bisa melihat dia selama 20 tahun terakhir ini akan membantunya.
"dia benar, aku memang tak perlu kasihan kepada dirinya yang telah mati. Tapi aku harusnya kasihan dengan kedua orang tuannya"
Cia menimbang-nimbang perkataan hantu itu barusan.Dia berpikir itu tidaklah salah. Manusia tak seharusnya membantu hantu,tapi manusia harus membantu sesama manusia."hei. Lo kok kenapa diam? "
Kak Okta sejak tadi hanya memperhatikan cia.Dia merasa bingung "ada apa dengan wanita ini? ...apa yang salah? ...aku hanya memegang tangannya. Tapi cia tidak menjawab pertanyaan okta barusan."lo ngapain tu cewe?" Tanya Alvin yang sejak tadi hanya memperhatikan temannya dan wanita itu.
"ngak ada" jawab okta singkat.
"Lalu apa yang membuatmu menjadi begini? "
Baiklah saat ini aku benar-benar penasaran dengan masa lalu perempuan itu. Aku mengabaikan semua orang yang sedang menatapku.
"aku hanya ingin kau duduk disamping ku saja"
Okta merasa bahwa cia bertanya dengan dirinya. Dan dengan pedenya dia menjawab pertanyaan cewe itu.
"DIAM KAU! AKU TAK BERTANYA PADA DIRIMU!"
cia kembali membentak pria yang di depannya. Dia merasa okta mengganggu pembicaraan dirinya dengan hantu itu.
"APA?...KAU MENATAPKU TADI SAAT BERTANYA. "
okta merasa terkejut untuk kedua kalinya. Berani sekali cewe ini membentak ku di depan umum kaya gini.
Cia tersadar bahwa dia membentak kak okta untuk kedua kalinya. Dan semua orang yang sedang makan berhenti melakukan aktivitas mereka dan malah menatap okta dan cia.
"Maafkan aku kak okta. Aku tak bermaksud untuk membentakmu. Aku tak berbicara dengan mu, tapi sejak tadi aku berbicara dengan hantu yang ada di depanmu. " Cia menunjuk kearah okta yang sebenarnya cia ingin menunjukkan hantu yang ada didepan kak okta.
Okta spontan naik ke atas meja kantin saat cia mengatakan bahwa ada hantu di depan dirinya.
"hantu?..... Dimana hantu itu"
Okta langsung meraih garpu yang ada di atas meja dan siap-siap apabila hantu itu mengganggu dirinya. Okta hanyalah manusia biasa yang masih takut dengan namanya Hantu.
"cewe itu bilang hantu tadi? "
"ngak mungkin dia bisa melihat hantu"
"lo bisa lihat hantu? "
"lo punya indra keenam? "Kantin mendadak menjadi heboh. Atas perkataan cia barusan. Mereka geger saat cia mengatakan ada hantu yang berdiri di depan okta. Banyak murid-murid yang bertanya-tanya apakah itu benar atau tidak? ...
Sedangkan ada sesosok pria yang berada di pojok memperhatikan apa yang sedang terjadi kepada adeknya. Yah, pria itu adalah kak Renan. Ketika adeknya mengatakan secara tak langsung bahwa dirinya bisa melihat hantu,ketika itulah amarah kak Renan naik ke ubun-ubun. Dia langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju posisi cia.
"apa yang kau bicarakan? "
Tiba-tiba ada yang berbicara denganku dari belakang. Aku pun membalikan badanku ke belakang.
"Kak....Re....Renan? "
Aku sangat terkejut, ketika kak Renan ada disini. Wajahnya yang seperti sangat marah membuatku gagap untuk menjawab."ikut aku. Ada yang perlu kita bicarakan"
Kak Renan langsung mencengkeram tangan kiriku. Yang membuat aku meringis kesakitan.
"aww...... Sakit kak"
Para murid-murid yang melihat semakin kebingungan dengan kedatangan kak Renan.
"LEPASKAN DIA. KAU TAK BISA MEMBAWA DIA BEGITU SAJA! "
Kak okta spontan menahan bahu Kak Renan. Dan itu membuat kak Renan membalikan badannya.
"KENAPA TAK BISA?....APAKAH SALAH JIKA SEORANG KAKAK INGIN BERBICARA DENGAN ADEKNYA SENDIRI?.... AKU RASA TAK ADA LARANGAN UNTUK ITU! "
Kak Renan langsung membuang kasar tangan kak okta yang ada dibahunya. Tak ada tanggapan dari kak Okta. Dia hanya berpikir apa yang barusan dia dengar.
"adek? "
"jadi Cia adalah adek kak Renan? "
"Dan berarti cia juga adek kak darren dong? "Pertanyaan yang ada di otak Kak okta sama dengan apa yang dipikirkan oleh anak-anak lainnya.
Kira-kira apa yang membuat kak Renan sangat marah ya?
19:54 WIB
Rabu, 20 juni 2018.
Bkl.
KAMU SEDANG MEMBACA
the life of the sixth sense girl
TeenfikceIni kisah hidupku.Awalnya aku adalah seorang wanita normal. Hingga kejadian itu menimpaku dan mengubah seluruh hidupku.