"Anak kaya kamu bisa apa sih? Cuma makan tidur doang! " kata-kata itu masih terus terngiang ditelinga remaja SMA ini
"WOY!!" Desti mendorong tubuhnya, sehingga ia kurang keseimbangan dan terjatuh dari kursinya
"Aduh!! Apaansih, Des?! Sakit tau!" ucap Fatimah sambil mengusap bokong nya dan berusaha berdiri
"Lagi lu gue ajak ngomong ngelamun bae, " Desti membantu Fatimah berdiri,
" Noh gebetan lo dateng." kata Desti sambil menunjuk seorang laki-laki tinggi, berkulit hitam manis menghampiri mereka
Fatimah menengok.
Saat melihat Arif yang menghampiri nya, Fatimah langsung memasang wajah malas dan tak memerdulikan kehadiran Arif.
"Assalamu'alaikum, Desti, Fatimah." Arif tersenyum pada mereka berdua
"Wa'alaikumussalam." keduanya menjawab, namun yang menjawab dengan senyuman hanya Desti
"Fa, kaka mau ngasih proposal buat acara rohis minggu depan, kamu bisa anterin? Soalnya kan kamu salah satu anggota yang bisa kaka percaya."
Oh iya, nama panggilan Fatimah di sekolah maupun dirumah adalah Fai.
Sebenernya dalam hati Fai, dia sangat malas untuk mengantarkan si cowo yang tergila-gila sama dia ini. Tapi menurut dia tugas rohis adalah kewajiban yang harus dia jalani.
Fai menatap Arif dengan wajah datar, "Ya bisa." Dan mendahului berjalan ke ruang wakil kepala sekolah
"Duluan ya des. " Arif tersenyum pada Desti, dan dibalas senyuman oleh Desti
"Kasian ka Arif, padahal dia ganteng." Desti masih menatap 2 orang tersebut yang berjalan menyusuri lorong sekolah
*
*
*"Syukron ya de, udh mau anterin kaka."
Arif tersenyum menatap FaiPadahal Fai sedang sibuk memainkan Iphone nya.
"Ya ka."
"Kamu ga nyaman sama kaka ya de?"
"B aja. "
Arif tersenyum lalu menunduk," Oke kalo kamu emang ga nyaman sama kaka, kaka akan menjauh dari kamu de. "
" Ye bagus, kenapa ga dari 5 tahun yang lalu?" kini pandangannya beralih pada masjid," Saya mau ke masjid dulu, assalamu'alaikum. "
" Wa--" belum sempat menjawab salam dari Fai, omongannya sudah dipotong oleh Fai
"Jangan lupa sama omongannya ya. "
Fai mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum, membuat Arif melongo dan jantungnya berdetak lebih cepat.
Tetapi ia sadar kembali bahwa Fai memang tidak pernah menyukai nya
" Wa'alaikumussalam."
*
*
*Terdengar suara seseorang yang sedang membacakan ayat suci Al-Qur'an yaitu surah Ar-Rahman.
Hati Fatimah bergetar, ia berfikir siapakah yang membaca surah Ar-Rahman dengan sedemikian merdunya?
Fatimah mengintip dari masjid atas, dia sangat berusaha sampai kepalanya masuk ke lubang pegangan masjid.
Dia menangis, dia sangat kagum dengan orang tersebut, orang yang sering dia lihat di masjid hingga sore.
Baru saja dia ingin memejamkan mata, orang tersebut sudah melirik ke arahnya.
Fatimah kaget, dan kepalanya ternyata susah untung dikeluarkan.
"Aduh! Aduh ini gimana ga bisa keluar kambing!" dia menutup mulutnya, karena laki-laki tersebut melihatnya mengatakan hal yang sebenarnya tidak buruk tapi terkesan kasar, "LO COWO BUKAN SIH?! KENAPA CUMA LIATIN GUE DOANG?! BANTUIN LAH!" Kata Fatimah yang masih berusaha mengeluarkan kepalnya
"Astagfirullah! " dengan sigap laki-laki tersebut naik ke masjid atas.
Dia bukan mau modus, hanya ingin membantu wanita tersebut.
Dia menarik kepala Fatimah dengan sekuat tenaga hingga Fatimah berteriak sekuat tenaga pula.
" AAAAKKKK!!! PELAN-PELAN HEH! LO GA TAU INI MUKA GUE UDAH KAYA ALIEN! MATA GUE KETARIK WOY!"
Laki-laki tersebut benar-benar merenggangkan tarikannya= melepas.
Sehingga membuat kepala Fatimah masuk kembali dan leher nya tercekik.
"AAAAAAKKK!"
Sumpah ternyata nih cowo bego banget batin Fatimah
"Cuma anti yang bisa ngeluarin kepala anti sendiri, coba anti gerakin ke kiri dan ke kanan. "
(ANTI=KAMU WANITA)
Akhirnya Fatimah mengikuti instruksi laki-laki tersebut.
Kepalanya berhasil keluar.
Fatimah bersandar pada tembok masjid.
"Alhamdulillah." ucap mereka berdua dengan saling menatap
.
.
.
.
.
.
.
Bersumbing......
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hijrah
SpiritualeSiapa bilang hijrah itu sulit? Mudah. Hijrah itu mudah. Yang sulit itu istiqomah.