[USTADZ UMIN]~END

15🌸

"Hanna,udah siap?" tanya ustadz umin

Sekarang gue sama ustadz umin mau pergi ke wedding organizer buat pernikahan kita berdua.

Pernikahan kita berdua bakal digelar 1 minggu lagi.kenapa cepet??karena kata ustadz umin "lebih cepat lebih baik.kalau kita mau melakukan kebaikan,jangan ditunda tunda" yaudah ngikut aja akumah.

"Udah ustadz,yuk..ma hanna berangkat dulu..assalamualaikum" gue mencium tangan mama begitu juga ustadz umin yang juga mencium tangan mama.

"Iya,hati hati ya han..nak umin,hati hati nak" kata mama

"Iya ma,assalamualaikum" gue dan ustadz umin langsung berlalu.

Diperjalanan,kita berdua sama sama diam,bingung mau ngomong apa.sampai akhirnya,ustadz umin membuka pembicaraan untuk membunuh keheningan.

"Hanna,kita nyari cincin pernikahan dulu apa mau ke WO nya dulu?" tanya ustadz umin yang melirik gue sekilas namun setelah itu kembali fokus ke jalanan.

"Hanna ikut ustadz aja..mau kemana dulu hanna ikut" jawab gue

"Hahhaa yaudah..han,saya boleh minta tolong gak?" tanya ustadz umin lagi

"Minta tolong apa ustadz" jawab gue

"Tolong jangan panggil saya ustadz,saya kan sekarang calon suami kamu..bukan ustadz yang ngajar kamu ngaji lagi" katanya

"Eoh?i..iya ustadz..eh" kata gue kikuk

"Hahaha...panggil aja kak umin/kak minseok" titahnya

"I..iya kak" kata gue sambil nunduk karena malu.

"Cieeee yang malu cieeee" goda ustadz umin

"Iihhh apaan si ustadz..nyetir nyetir aja kaliiii...jangan godain anak orang" gue menutup wajah gue

"Kok ustadz lagi??" katanya sambil mengernyitkan alisnya

"Eh..iya iyaaa maaf..kak minseok sih gitu..jadi hanna salting kan" kata gue lagi

"Hahaha..iya maaf maaf" kata ustadz umin sambil tertawa kecil

Akhirnya kita berdua sampai di toko perhiasan.dan disana banyak banget pilihan cincin pernikahan.

Yaiyalah banyak namanya juga toko perhiasan han -netijen

Hehe iya juga si -hanna

"Hanna,kamu mau milih yang mana??" tanya ustadz umin sambil menunjukkan beberapa model cincin pernikahan